Part 10 (Hanabi)

270 19 2
                                    

Sasori menudukan dirinya tepat dikursi paling pojok kantin. Dengan membawa sebuah nampan yang berisi ramen tanpa membuang waktu dia lngangsung melahapnya dengan santai.

Selang beberapa lama, sosok Deidara muncul dihadapanya, sembawa semangkuk ramen dan 2 buah orange juice.

Brukk... Peradua antara nampan dan meja kantin sangat nyaring, Deidara menarik kursi tepat didepan Sasori kasar, lalu mendudukan dirinya.

"kenapa kau meninggalkanku" Deidara berdecak kesal sambil menatap sosok bersurai merah didepanya.
"kau lama" tanpa menoleh pada Deidara sasori masih asik dengan ramenya.
Deidara hanya menghela nafasnya kasar lalu menyantap ramen miliknya.

Suasana kantin begitu senyap, hanya ada beberapa orang. Yahh karna memang belum jam istirahat jadi wajar jika katin sepi, kecuali bagi mereka mereka yang membolos pelajaran

"Heyy Sasori, nanti malam festival hanabi. Kau akan datang?" Deidara menghentika makanya lalu menatap Sasori sejenak.
Sasori menghentikan kegiatan makanya, lalu beralih menatap Deidara.

"tentu aku akan datang" Sasori menatap orange juice didepan deidara lalu beringsut meminumnya.

"kau ingin menyatakan perasaanmu pada sakura kann" deidara terkekeh, menaik turunkan alisnya pada sasori.

"Uhukkk... Bodoh apa maksudmu" Sasori menepuk dadanya pelan saat tiba tiba tak sengaja dirinya tersedak akibat ucapan deidara.
Deidara tertawa melihat ekspresi Sasori yang berubah menjadi gugup.

"sudahlahh mengaku saja"  bukanya meminta maaf deidara malah semakin gencar menggoda sasori. Sasori hanya memutar bola matanya jengah.

"terserah kau dei,,"

.....

Sasori duduk termenung dijendela kamarnya, sesekali helaan nafas berat berhembus di bibirnya.
Dibarrngi dengan itu, sesekali senyum manis muncul dibibirnya tak kala dia mengingat begitu banyak kejadian lucu dan aneh menimpa hidupnya selama dia disini, terutama sejak si pemuda berambut pirang itu menyapa hidupnya.

"kau sedang apa?" Deidara menepuk pundak sasori pelan lalu duduk disampingnya

"hanya merasakan hembusan angin" ucap sasori santai

"kau tak bersiap siap? Sebentar lagi kita akan berangkat" Deidara menoleh pada Sasori, menatap rambut merah pemuda itu yang tengah menari nari diterpa angin.

"ahh iya aku lupa. Acaranya malam ini yah" Sasori membalikan badanya, lalu berjalan menuju ranjang miliknya

"ayo siap siap" sasori menepuk pundak deidara, membuat dirinya tersenyum.

...

Deidara menatap Sasori yang sedang memakai pakaian hiruko miliknya.

"apa malam malam kau akan menggunakan itu?" deidara bergeming, masih menatap pemuda berambut merah itu. Masih tak habis pikir atas jalan fikiranya.

"aku tak yakin jika sakura akan menerimamu, kukira semua orang akan mencapmu aneh" sasori terkekeh mendengar ungkapan deidara.

"kupikir tak semua, sebulan yang lalu ada pemuda yang membela si buruk rupa dengan penuh emosi dan mengakuinya sebagai teman" kini giliran deidara yang terkekeh mendengar ungkapan dari Sasori.

"ahh.. Kau bisa saja sasori"

.....

Sasori berjalan menghampiri Sakura, tepat ditengan kerumunan banyak orang dia memberanikan diri untuk mengubgkapkan jika dia audah lama tertarik pada gadis bersurai merah muda itu.

"Sakura chan, maukah kau menjadi pacarku?"

Hening, tak ada suara apapun. Sakura terdiam menatap sosok sasori yabg menggunakan hiruko. Begitupun disekitar mereka, seaakan waktu dihentikan semua terasa senyap.

"e-ehh.. Sasori san.." Sakura menatap sasori, dia bingung apa yang akan di katakan pada sasori,
"ma-maf.. Aku tidak bisa menerimamu" sakura melirihkan ucapanya, mencoba menatap wajh sasori.

"tapi kenapa?" sasori menatap wajah cantik sakura
"maaf.. Hanya saja kau bukan tipeku" sakura memundurkan kakinya selngkah
"apa kau marah?" sakura memiringkan kepalanya, menatap wajah sasori.
Sasori menggelengkan kepalanya lalu tersenyum.
"aku tak marah, aku tau" sasuke mundur tiga langkah dari sakura. Perlahan dia menarik nafasnya dalam lalu menghembusnya.

"hanya saja sakura, ada yang ingin kutunjukan padamu" seketika sasori melepas Hirukonya. Si pria bungkuk yang buruk rupa kini telah digantikan dengan sosok tinggi berambut merah yang tampan.

"aku harap kau tak kecewa karna menolakku" sasori tersenyum melangkah mendekati sakura.
"sa-sasori" dia masih kaget, saat wujud pemuda bungkuk kini telah berubah menjadi pemuda yang sangat tampan didepanya.

"semoga hanabimu menyenangkan sakura chan" sasori berjalan melewati sakura, banyak pasang mata yang mandang sasori takjub. Takjub akan ketampananya.
Dari kejauhan deidara terkekeh menatap kisah sahabatnya yabg menurutnya sangat lucu.

Sejak hari itu, semua mengenal sasori sebagai sasori si rambut merah yang tampan, bukan lagi sasori si bungkuk pengguna hiruko.
Dan sejak itu juga Sakura merasa menyesal karna telah menolak sakura, apalagi setrlah kejadian itu sasori tak lagi menggunakan hiruko miliknya.

Bersambung...
Bentar lagi tamat.. Voment jangan lupa yahh...😂😂

Naruto|| Arti SeniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang