Chapter 6: Us.

4.8K 97 5
                                    

Cara's POV

Sial sial sial...
Kenapa harus Niall memergokiku bersama dengan si brengsek ini. Dan kenapa juga tubuhku tidak mengikuti kata hati dan pikiranku. Kau bodoh cara kau bodoh.
"Hei bodoh kenapa kau melamun?" Tanya Harry.
"Diam kau pervert! Kau tidak tahu kan betapa malunya aku tadi. Apa yang akan dipikirkan Niall tentangku sekarang." Jawabku frustasi.
"Memangnya kau kenal dia dimana? Dan apa peduli kau tentang apa yang dia pikirkan tentang kau, dan satu hal lagi aku tidak pernah peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang diriku." Ujarnya sarkas.
"Mungkin bagimu itu tidaklah penting Harry, tapi bagiku itu penting karena...." Ucapan ku terpotong karena tiba-tiba saja Harry memelukku erat dan tanpa ku sadari air mataku sudah mengalir dengan derasnya.
"Sudahlah cara.. berhenti menangis kau membuatku ingin menidurimu lagi karena wajahmu yang berlinang air mata sangatlah sexy dimataku.." ujar Harry yang membuatku secara refleks mendorongnya menjauh.
"Dasar pria mesum bodoh.. Kau ini tidak pernah berfikiran positif apa!" Teriakku seraya meninggalkan Harry kelantai bawah.
"Hahahaha... Tidak jika itu menyangkut bokong indahnya dan your sweet niples Cara..." Jawab Harry seraya mengejarku kedapur.
"Harry bisakah kau menjaga ucapanmu sekali ini sajaaa.... Aku mohon.. Aku lelah mendengar ucapan jorok mu itu.. dan Harry bisakah kau mengantarkan ku pulang karena aku tidak tahu aku berada dimana saat ini." Pintaku.
"Hmm... Baiklah... Tapi dengan satu syarat kau harus memberiku blowjob sebelum kau turun dari mobilku.. hahahaha" goda Harry seraya mendekatkan wajahnya ke wajahku.
PLAK!! Aku menamparnya karena terkejut mendengar apa yang dia katakan padaku.
"Harry apa kau bodoh? Jika kau tidak ingin mengantarku setidaknya kau pesankan aku taxi." Jawabku sarkastik.
"Baiklah baiklah... Butet first let me change my clothes." Jawab Harry seraya berlari ke kamarnya.
****
Harry's POV.

Sepanjang perjalanan Cara tertidur meninggalkan aku menyetir sendirian. Dan sepanjang perjalanan itu juga aku terus membayangkan betapa nikmatnya menyetubuhi wanita yang berada disamping ku saat ini. Aku tidak mengerti bagaimana bisa seorang Harry yaitu aku  yang sering di cap playboy ini terus memikirkan satu wanita yang bahkan belum berhasil ku tiduri.

Akupun menepikan mobil karena sudah tidak bisa menahan hasrat untuk mencium Cara saat ini. Akupun mendekati wajahnya namun secara tiba-tiba Cara membuka matanya lebar-lebar dan menamparku sangat kencang.
"HARRY!!! APA YANG INGIN KAU LAKUKAN?" Teriaknya histeris.
"Aku hanya ingin membersihkan air liurmu yang menetes ke pintu mobilku. Dan what the hell kenapa kau menamparku sangat kencang!! Kau pikir itu tidak sakit." Teriakku padanya.
"Maa..aafkan aku Harry aku tidak tahu. Aku pikir kau ingin mencium ku lagi." Ujar Cara ciut.
"Kau ini kepedean sekali... Ini bersihkan sendiri." Ucapku seraya melemparkan tissue padanya.
"Terima Kasih Harry.. aku menghargai ucapanmu. Bisakah kita melanjutkan perjalanan?" Tanyanya.
"Aku bukan taximu... Jadi jangan memerintah ku seperti kau bosnya. Atau aku akan membuatmu meneriakkan namaku di mobil ini." Ucapku datar.
Akupun menyalakan kembali mesin mobil dan melanjutkan perjalanan kami. Diperjalanan handphoneku berdering, akupun melihat kontak yang menelpon ku namun tiba-tiba ada cahaya yang menyilaukan mataku dan......
BRAAAAAAK..........


HALLOOOOOOOOOOO....
LONG TIME NO SEE YAAA!!!
MAAF MENGHILANG DARI DUNIA INI HEHE
ENJOY THE STORY MAAF KALO BANYAK KURANGNYA..

LOVE 💕

CARA SISTER

PERVERT|| H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang