Chapter 4: Harry

13.2K 238 12
                                    

Harry's POV

"Dasar guru sekaligus sahabat sialan. Kenapa dia harus mengeluarkanku dari kelasnya sih bersama dengan wanita yang bahkan namanya saja tak dapat aku ingat. Siapa tadi nama wanita itu? Carmen? Carpet? Ah apa peduliku sih"

Aku menyusuri koridor kampus yang masih sepi saat ini. Tujuan utamaku saat ini adalah kafetaria karena jujur saja sejak tadi malam aku belum mengisi perutku sama sekali. Ya walaupun aku sangat kesal sekali dengan Zayn karena ulahnya barusan dengan mengeluarkanku dari kelasnya tapi bukan berarti aku harus menyakiti diriku dengan tidak makan kan.

Sesampainya di kafetaria, aku segera memesan sekotak jus dan sandwich isi tuna kesukaanku. Setelah mendapatkan pesananku, aku menuju meja tempat aku biasa makan dan berkumpul dengan kawananku. akupun menikmati makananku dengan cepat ketika aku menangkap bayangan seorang gadis yang kuyakini adalah gadis yang dikeluarkan bersamaku tadi.

Aku terus memperhatikannya dari tempatku duduk. bagus dia duduk membelakangiku dan dia tidak menyadari kehadiranku. Akupun bangkit dan menghampiri gadis itu dengan cepat (tentunya setelah aku menghabiskan sandwichku) sebelum ia duduk dan menariknya langsung ke mobilku.

" Harry.. Lepaskan tanganku.." Pintanya padaku namun aku tidak memedulikannya dan terus menariknya ke arah lapangan parkir.

" Hei dummy, apa kau tuli? Aku bilang LEPASKAN!!" dia berteriak seperti orang gila saja. Dasar gadis tarzan, apa dia tidak menyadari kalau suaranya bisa memecahkan telingaku.

" Bisakah kau diam! Atau kau ingin kusetubuhi disini?" Perintahku seraya mendorongnya masuk kedalam mobilku. Akupun langsung menancap gas menuju fratku. Ya aku memang lebih memilih tinggal di sebuah frat house yang jauh dari kampus padahal aku memiliki sebuah apartement mewah di pusat kota.

Sepanjang perjalanan aku berusaha berkonsentrasi pada jalan namun gadis yang baru saja kuingat namanya itu terus saja melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuatku kehilangan konsentrasi.

"harry kau ingin membawaku kemana sih? Aku mempunyai 4 kelas hari ini. Tolong kembalikan aku ke kampus sekarang" Mohonnya.

" Diamlah Caroline! kau ini berisik sekali.. Kalau kau terus berbicara aku berjanji kau akan benar-benar ku setubuhi saat ini juga." Bentakku kehilangan kesabaran dan sungguh aku sudah sangat sulit berkonsentrasi sekarang. Suara gadis ini sangat menggoda dan jujur saja aku dibuat horny hanya mendengar suaranya. aku jadi tidak sabar ingin mendengar ia meneriakan namaku. Sungguh suara memohonnya membuatku  kehilangan konsentrasi.

"APA?!!! You must be kidding me Harry! Turunkan aku disini kalau kau benar-benar ingin memperkosaku." Teriaknya. Apakah dia frustasi? Sungguh suara teriakannya sangat menyebalkan.

"Hahahaha... Kau harus lihat betapa bodohnya mukamu Caroline... Hahahahaha kau bodoh sekali sungguh. Dan kau membuatku benar-benar ingin memasuki celana dalammu sekarang." Celaku. Ekspresi ketakutannya sungguh bodoh dan aku tidak dapat menahan tawaku lagi. dia terlihat sangat bodoh sekarang. Apakah dia benar-benar berpikir aku akan menyetubuhinya di mobil? sejujurnya memang tadi aku sempat berpikir seperti itu tapi aku masih cukup waras untuk tidak melakukannya sekarang. Akupun melanjutkan perjalananku yang tertunda akibat terlalu kencang tertawa.Sungguh baru pertama kali aku tertawa keras seperti ini dengan orang yang baru aku kenali.

Sepanjang perjalanan kami hanya berdiam diri. Entah karena ia takut aku akan benar-benar menyetubuhinya atau ia lelah berdebat. Namun aku menyadari jika ia terus-menerus memperhatikanku sedari tadi, jujur saja aku agak risih dengan tatapannya. Jadi, aku memutuskan untuk menggodanya saja agar ia tidak melihatku terus-menerus.

"Sudah puas mengagumi wajahku, nona?" Pertanyaanku membuatnya terkejut bisa kulihat dari gerakannya yang tiba-tiba canggung dan langsung memalingkan wajahnya kearah jendela.

PERVERT|| H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang