3.Secret

31 4 0
                                    

Author POV

Saat ini, Bintang sedang merangkul Liona untuk masuk ke kelas.

"Jadi, 1 newton ditambah 3 dyne sama dengan-"ucap bu Vita, guru Fisika.

"Pagi bu,"ucap Bintang.

"Darimana saja kalian?"tanya bu Vita.Setelah melihat Liona dan Bintang yang baru datang.

"Maaf bu, tadi saya sakit jadi ke UKS dulu,"ucap Liona.

"Yasudah, duduk,"ucap bu Vita.

Mereka berdua pun duduk ditempat masing masing.

-

Saat ini Liona,Milla,Devy dan Tyara sedang berada di kantin.Liona sibuk dengan aplikasi instagramnya. Devy yang asik memperhatikan seseorang, entah siapa. Milla yang membaca Novel baru yang dibelikan ayahnya saat akhir pekan, dan Tyara yang sibuk dengan makanannya.

"Ekhem.."Tyara berdehem mengkode agar teman temannya itu tidak sibuk sendiri.Namun, hasilnya tidak merubah apa-apa.Mereka masih dengan kesibukan masing masing.

"Hello!!"ucapnya.Membuat Liona dan Milla menatapnya.

"Kenapa Ra?"tanya Liona.

"Kalian ngacangin aku dari tadi!"ucap tyara mengecutkan bibirnya.

"Hehe, sorry,"ucap Milla.

Namun, Devy masih terus bengong sesekali tersenyum.

"Emm,, devy kenapa?"tanya Tyara bingung.

"Entah,"jawab Liona.

"Dev, Devy,"ucap Milla sambil menggerak gerakkan bahu Devy.

"Iya aku siap kok jadi pacar kamu!"ucap Devy lalu menutup mulutnya.

Semua tertawa karena ulah Milla.

"Siapa nih??"tanya Liona. Pipi devy memerah seketika.

"Rahasia,"ucap Devy.

"Ugh, main rahasia-rahasiaan nih?"tanya Milla.

"Nanti juga kalian tau, hehe,"ucap Devy.

Mereka pun memakan makanan mereka masing-masing.

-

3 minggu kemudian, Liona semakin sering mimisan bahkan sampai pingsan.Ia tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk ke rumah sakit sepulang sekolah.

"Eh lio, pulang sekolah aku mau curhat ya! Dateng ke kafe Goodchoco oke!"ucap Devy sahabatnya.

"Tapi aku ma-"

"Please! Aku teraktir! Yaa??"Devy mengeluarkan face puppy eyes.

"Huft, baiklah,"ucap Liona pasrah.

"Thanks!"ucapnya lalu berlalu pergi.

'Aku akan ke rumah sakit besok saja'pikir Liona

-

Pulang sekolah pun tiba.Liona menuju cafe yang Devy sebut. Namun, dijalan, saat ia menunggu taksi, hal yang tak diinginkan terjadi.Liona mimisan.

"Aduh gimana ya?"tanyanya.Ia mencari cari tissue ditasnya, namun tak ada.

Liona POV

"Ini," ucap seseorang menyodorkan tissue padaku. Saat aku mendongak, ternyata dia adalah orang yang bertengkar dengan Bintang di UKS waktu itu.Entah siapa namanya.Aku juga baru melihatnya beberapa minggu terakhir.

Tanpa pikir panjang, aku mengambil tissue yang ia berikan.Kemudian mengelap hindungku yang penuh darah.

Setelah aku selesai, ia bertanya padaku.

"Kau kenapa?"tanyanya.

"A-aku juga tidak tau.mungkin hanya kecapean. Oh iya terimakasih ya tissuenya,"ucapku.

"Iya. Siapa namamu?"tanyanya.

"Liona mellianne, kau bisa memanggilku Liona, dan kau?"tanyaku kembali.

"Arif Davine Arnold. Kau bisa memanggilku Arif,"jawabnya.

"Kau murid baru? Aku baru melihatmu akhir akhir ini,"

"Ya, aku baru masuk sekolah ini sekitar 3 minggu yang lalu,"

"Ohh,"

Tiba-tiba aku merasa ada yang janggal.Apa ya? Apa aku melupakan sesuatu?

Wait

DEVY!!!

Aku benar benar lupa!

"Em, A-lif,"

"Arif,"

"Ya, itu maksudku. Aku akan pergi duluan ya, selamat tinggal,"ucapku pergi melangkahkan kakiku.

"Tunggu,"ucapnya membuatku membalikkan badanku.

"Ya?"tanyaku.

"Biar ku antar,"ucapnya lalu menaiki motornya.*ceritanya tadi mereka lagi ada di halte*

"Tak usah, terimakasih,"jawabku diiringi dengan senyuman.

"Tidak, ayo naik,"ucapnya.

"Tap-"

"Ayo,"

"Hem, baiklah,"

Mereka pun melaju pergi.

-------------------------------------------------

Hallo guys! Vomentnya jangan lupa ya, thanks🙇

Milla :

Tyara :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tyara :

Tyara :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devy :

Devy :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang