5.The perfect game

36 4 0
                                    

Liona POV

Tring..

Suara ponsel, membangunkanku pagi ini. Suara itu menandakan ada pesan masuk ke ponselku. Siapa sih pagi pagi begini mengirim pesan kepadaku?

Aku pun mengambil ponsel dengan malas.ada 2 pesan disana. Ku yakin pasti ini adalah bintang. Ia selalu mengirimkan pesan padaku hanya untuk mengucapkan hal-hal yang tidak penting.

From : bintangdilangit
Hai Lio jelek :p pasti belum mandi. Baunya nyampe sini😷

From : +6289533******
Morning..

Jika bintang sudah biasa. Namun, siapa nomer tak dikenal itu?

To : bintangdilangit
Situ kali😌

To : +6289533******
morning too. Ini siapa? Dapat nomerku dari mana?

Akupun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Dan 30 menit kemudian, aku telah selesai bersemedi dikamar mandi. Setelah itu, aku mengecek kembali ponselku.

From : +6289533******
Aku arif. Salken ya..
From : +6289533******
Liona?

Ohh ternyata Arif. Aku membalas pesan darinya.

To : Arif
Ohh Arif, salken juga. Maaf baru bales

Tring..

Baru saja aku akan menyimpan ponselku. Suara bertanda pesan masuk kembali berbunyi.

From : Arif
Iya gapapa

Cepat sekali arif membalasnya. 'Apakah ia menunggu balasan dariku? Aduh lio! Kau jangan kegeeran!'

Tapi, entah mengapa hatiku menghangat. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Tapi, mengapa secepat itu? Dan gak seharusnya aku punya perasaan aneh kaya gini ke Arif. Dia itu punya Devy Li! Kau harus sadar! Devy itu sahabatmu. Gak mungkin kan kalau aku dan sahabatku menyukai satu lelaki yang sama? Arghh! Itu semua membuat otakku penuh saja! Sudahlah, lebih baik aku sarapan saja sekarang.

Akupun pergi ke bawah untuk sarapan. Dan beruntungnya, di meja makan hanya ada mama dan kak louis.

"Morning..."ucapku mencairkan suasana. Namun, semua tak bergeming. Masih dengan muka datar, ralat maksudnya muka dingin. Melihat mereka seperti ini sungguh menyayat hati.

"Morning, ma? Kak?"tanyaku sekali lagi. Mereka menatapku seakan aku manusia yang sangat menjijikan.

"Apa maksud kamu Lio?!!"tanya mama. Dan mama kini sudah mengeluarkan air mata.

"Ma? Apa maksud mama?"tanyaku. Jujur. Aku tak tau apa apa disini.

"Lio! Kakak tau kamu ini adalah orang yang paling kakak bela! Tapi kenapa kamu lakuin ini ke papa? Apa maksud kamu hah?" kini kak louis mulai angkat bicara.

Apa apaan ini? Aku tidak mengerti. Ini seperti mimpi buruk bagiku. Seseorang, tolong bangunkanlah aku dari mimpi buruk ini! Kumohon!

"Kalian bicara apa? Aku tidak mengerti,"ucapku masih dengan pendirianku. Tidak mengerti apa apa.

"KAU KAN YANG MEMBUAT MAS FAHRI TERTABRAK, DAN SEKARANG MASUK RUMAH SAKIT HA?! JAWAB LIONA!!"ucap mama membentakku sembari menangis sesegukan.

"Apa maksud mama? Papa masuk rumah sakit? Aku tidak mengerti ma,"ucapku. Kini aku mengeluarkan air mata yang sudah kutahan sedari tadi.

"Jangan pura-pura bodoh!Kau kan yang tadi malam menyuruh papa untuk membelikanmu boneka untuk hadiah temanmu hari ini?! Hingga papa tertabrak mobil?"ucap kak Louis.

"Memang ada sahabatku yang ulang tahun hari ini. Tapi aku tidak menyuruh papa untuk membelikannya kak!"ucapku. Kini rumah ini sudah tak damai lagi.

"Jangan berbohong!!"ucap kak louis.

"Aku sungguh tak melakukannya!"ucapku kemudian pergi dari rumah ini. Aku sudah tak tahan dengan keadaan ini. Ini sungguh permainan yang dibuat papa, maksudku Fahri dengan sempurna.ini sungguh hal yang diluar dugaan.

------------------------------------------------

Lagi bete. Ga ada basa basi.

Voment ya jgn lupa❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang