(Capter 2) Katherine

203 24 4
                                    

Katherine Geneva. Gadis cantik berusia 23 tahun itu berambut pirang kecoklatan. Dengan manik mata berwarna biru laut yang mempesona membuat penampilannya terlihat semakin cantik. Dia tidak terlalu tinggi, tidak juga terlalu pendek. Bisa dibilang Kathe cukup mungil untuk gadis seusianya.

Sifatnya yang juga ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja membuat Kathe tidak kesulitan mendapatkan teman.

Kathe lahir di London 23 tahun yang lalu. Terlahir diantara keluarganya yang menganut agama kristiani yang begitu kental sehingga membuatnya tidak meragukan Agama yang dianutnya.

Ibunya meninggal ketika Kathe kecil berusia 5 tahun, sehingga sang Ayah yang membesarkannya.

Dulu, ketika usianya masih 8 tahun, Kathe aktif di organisasi penyanyi kerohanian di gereja dekat tempat tinggalnya.

Sikap Kathe yang ramah dan juga baik pada semua orang membuatnya mempunyai banyak teman. Kathe bergaul dengan siapapun. 
Dulu, ia juga berteman dengan seorang anak yang beragama Muslim di dekat rumahnya. Ameera namanya.

Tapi, semenjak serangan teror yang telah meruntuhkan menara WTC di New York pada tanggal 11 september 2001 yang dilakukan oleh kelompok teroris Al-Qaedah membuat pandangan dunia tentang Islam berubah. Serangan teroris yang mengatas namakan Islam itu telah merusak nama baik Islam di mata dunia.

Semenjak itulah, Kathe dilarang berteman dengan orang-orang Muslim. Kathe kecil tidak boleh lagi bermain dengan Ameera karena Ameera seorang muslim.

Tidak beberapa lama kemudian, keluarga Ameera pindah tanpa alasan. Dua tahun berikutnya, Kathe baru mengetahui bahwa keluarga Ameera pindah karena tidak tahan dituduh sebagai Teroris.

Waktu itu Kathe tidak mengerti apa itu teroris dan mengapa Islam yang selalu di tuduh sebagai Teroris. Kathe hanya tahu jika dia tidak boleh berdekat-dekatan dan berteman dengan orang-orang Muslim.

Seiring perkembangan waktu, Kathe mulai tumbuh menjadi gadis yang cantik. Diusianya yang ke 17 tahun, Kathe sudah menyelesaikan sekolahnya dan mulai bekerja. Kathe bekerja di sebuah restaurant cepat saji yang cukup terkenal di London. Dan pemilik restaurant itu seorang Muslim.

Dan hari itu, Robert--Ayahnya Kathe--kembali membuat Ulah di tempat kerjanya.

"Ayah! Sampai kapan Ayah akan terus seperti ini? Ayah mempermalukanku!" Ujar Kathe ketika ia baru saja pulang kerumah. Nafasnya bahkan masih naik turun, berusaha menahan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun.

"Apakah Ayah sadar jika perbuatan Ayah telah membuatku malu? membuat keributan di tempatku bekerja, meneriaki pemilik restaurant tempatku bekerja sebagai Teroris. Apakah Ayah sadar?"

Robert melemparkan koran tepat di meja, giginya bergemeletuk karena menahan amarahnya yang juga memucak.

"Kurasa kau tahu apa alasanku melakukannya, Katherine! Mereka orang-orang Muslim dan kau tidak pantas bekerja untuk orang-orang Muslim. Mereka teroris dan melakukan aksi-aksi yang tidak kemanusiaan! lihatlah, Kemarin terjadi Teror pengeboman di London. Di kota ini! Mereka Muslim yang berbahaya, Katherine. Sadarlah!"

"Mereka bukan teroris, Ayah! Mereka bukan teroris! Mereka orang-orang baik, tidak seperti yang ayah fikirkan! Mereka sangat menghormati kita, tidak pernah memandang seseorang melalui agamanya. Ayah membuatku malu! Istri dari Said Ali bahkan menangis karena ulah Ayah! Ayah menghancurkan kaca-kaca di Restaurant tempatku bekerja, meneriaki mereka dengan sebutan Teroris, menghina mereka dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkan. Ayah benar-benar membuatku malu."

"Aku melakukan ini demi kebaikanmu, Katherine Geneva."

"Kebaikan apa yang Ayah maksud? Tentang status Ayahku seorang yang Anti-Muslim? Bahwa Ayahku telah membuat keributan di tempatku bekerja? Ayahku seorang yang sangat membenci agama Islam hanya karena kejadian Teror yang dilakukan orang-orang kejam yang mengatas namakan Islam? seperti itukah?"

Kamilia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang