[1] Rain

299 64 20
                                    

🐾Happy reading 🐾

Sore ini Lizza merasa bosan diem di rumah terus. Ia memilih untuk pergi ke taman dekat rumahnya. Taman yang menjadi tempat favoritnya.

Lizza memang senang dengan yang berhubungan dengan alam. Ia sangat suka pemandangan.

🌿🌿🌿

Lizza melangkahkan kakinya. Karna dekat, ia memilih untuk jalan kaki. Lizza tak ingin menghambur-hamburkan uang. Bukan karna ia tidak di beri uang saku oleh orang tuanya, tapi memang Lizza dari kecil sangat apik dalam segala hal.

Sesampainya di taman, Lizza berjalan jalan menyusuri bunga-bunga cantik yang membuat perasaannya happy.

Lizza menghabiskan waktu sorenya untuk hanya sekedar duduk di sebuah rumah kecil tempat bersantai, bunga-bunga cantik itu masih bisa terlihat dari rumah kecil itu.

Entah kenapa hatinya selalu tenang kalau sudah berada di taman indah ini. Setiap ia jenuh atau apapun yang ia rasakan baik itu suka maupun duka, ia selalu datang ke tempat ini.

🌿🌿🌿

Hujan turun dengan derasnya sehingga Lizza tidak bisa pulang.
"Aish,malah hujan lagi. Mana gak bawa payung lagi." Lizza beranjak dari duduknya dan memandangi sekelilingnya.

Karna banyak tempat untuk berteduh, orang-orang yang sedang berjalan-jalan berteduh di tempat itu. Ketika Lizza sedang mengulurkan tangannya ke air yang nenetes dari atap, tak sengaja ia melihat seorang laki-laki tampan. Kiranya laki-laki itu membawa payung berwarna bening menghampiri dirinya. Detailnya menghampiri rumah kecil yang di diami Lizza sejak tadi sore.

Laki-laki itu duduk dengan santainya di dekat Lizza yang berdiri sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laki-laki itu duduk dengan santainya di dekat Lizza yang berdiri sekarang. Laki-laki itu mengangkat sebelah kakinya dan menindihkannya ke kaki satunya lagi. Sesekali ia melihat ke arah Lizza.

"Apaan sih ini orang kok liatin mulu dari tadi?" dalam hati Lizza sekarang hanya rasa kesal, karna laki-laki itu terus menandanginya.

🌿🌿🌿

Hari mulai malam. Lizza tidak beranjak dari tempatnya, ia masih tetap berdiri karna tidak ingin duduk berdampingan dengan laki-laki itu.

Hujan sekarang mulai agak reda. Lizza memutuskan untuk pulang. Ia mengambil tas kecilnya. Ia tak memperdulikan tatapan laki-laki itu.

Tanpa Lizza sadari, laki-laki itu mengikutinya sampai ke depan rumahnya.
Lizza membuka gerbang rumahnya. Lalu membuka pintu rumah yang terkunci, ia mencari-cari di tas kecilnya dan saku celanannya tapi nihil kunci itu tak ia temukan.

"Apakah anda kehilangan kunci rumah, nona?" Suara itu terdengar sangat jelas ditelinganya. Lizza membalikan badannya dan menatap laki-laki yang tadi ia temui ditaman.

"Hallo!! Anda tidak apa-apa nona?" Laki-laki itu melambaikan tangannya tepat didepan wajah Lizza.

"HAH, apa?" Sahut Lizza menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apakah anda kehilangan sebuah kunci? Aku menemukan ini tadi setelah anda pergi!" Sahut laki-laki itu sambil mengailkan kunci ditelunjuknya mengangkat kunci itu ke depan wajah Lizza.

Lizza langsung merebut kunci itu dari tangan laki-laki yang tak ia kenali asal-usulnya apalagi namanya.

Laki-laki itu memberikan senyuman manisnya. Ia mengulurkan tangannya, "Oh kenalin, aku Farel Jeon Andrean." Ucap laki-laki itu.

Tanpa membalas uluran tangan dari Farel, Lizza hanya tersenyum. "Terimakasih!" Hanya itu yang Lizza katakan lalu mebalikkan badannya masuk ke dalam rumah.

🌿🌿🌿

Diluar sana Farel hanya menyeringai. Membalikan dirinya masa bodoh dan melangkah pergi.

Lizza yang masih berada di belakang pintu hanya terdiam. Ia bingung kenapa laki-laki yang menyebutkan bahwa namanya Farel itu mengikutinya sampai rumahnya.
"Padahalkan bisa ia berteriak memanggilku" ujar Lizza.

Ah sabodo, pikir Lizza melangkahkan kakinya ke lantai dua.

Lizza membantingkan badannya ke tempat tidur. Membuka aplikasi musik di smartphone nya, memilih lagunya Taeyon-Rain.

Lagu itu terus berputar dan tanpa Lizza sadari di luar sana hujan sudah mengguyur tanah lagi yang membuat Lizza mengantuk. Beberapa menit kemudian, Lizza sudah tenggelam dalam mimpinya.

🌿🌿🌿

"Hai namaku Farel Jeon Andrean!" Ucap laki-laki itu sambil tersenyum manis.
"Hai, Lizza Manoban namaku!" Sahut Lizza.
"Aku menyangimu Za!" Tutur laki-laku itu sambil memeluk tubuh Lizza.

Lizza langsung bangun dengan kagetnya sampi ia mengepuk-nepuk pipinya, berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Ya ampun, untung cuma mimpi! Aneh-aneh aja nih ah." gerutu Lizza sambil mengambil air minum di atas nakas.

Hai guys, ini ceritanya geje ya? Pendek pula ya. Maklum authornya baru belajar nih jadi belum bisa panjang-panjang 😅😅 tapi aku tunggu vote sama comment nya biar aku bisa introspeksi😁😁
Typo?? Maafkan ya.😫😫

Slow update guys. Authornya tiap hari banyak kerjaan. Hehe😊😋😋 DON'T SILENT READER OK GUYS?!

You're My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang