🐾 Happy Reading 🐾
Ting!
Suara ponsel Lizza berbunyi tanda bahwa ada notifikasi.
"Pasti itu mama," ucap Lizza.
Tapi dugaannya salah besar. Ia mendapat pesan dari nomor tak di kenal.
"Aku udah di depan rumah kamu, ke sekolah bareng! Farel."
Sontak lah Lizza terkejut melihat kata terakhir di pesan itu 'Farel'.
"Kenapa dia tahu nomor telfonku?" bingung Lizza.
Untuk memastikan itu benar, Lizza mengintip melalui gorden kamarnya. Dan benar ternyata, Farel telah menunggu di halaman rumahnya.
Farel yang menyadari bahwa Lizza mengintip dari gorden kamarnya, melambaikan tangan ditambah senyuman manisnya. Lizza terkejut melihat Farel yang melambaikan tangan pertanda dia tahu bahwa Lizza mengintip.
Lizza berlari menuruni anak tangga dan membukakan pintu.
"Farel masuk dulu!" teriak Lizza.
Perlahan Farel melangkahkan kakinya memasuki rumah Lizza.
"Duduk-duduk. Aku mau mandi dulu!" pinta Lizza yang hanya di balas dengan anggukkan dari Farel.
10 menit kemudian, Lizza sudah berpakaian rapi dengan ditambah surai panjangnya yang lembut.
"Rel, sarapan dulu yuk!" ajak Lizza.
"Masih pagi ini!" tambah Lizza.
"Kamu mandi sama dandannya cepet amat Za!" gumam Farel saat melihat Lizza yang sudah ada di dekatnya.
"Udah biasanya gini Rel!" jawab Lizza sambil berlalu pergi ke dapur diikuti langkah Farel di belakangnya.
"Kamu yang masak?" tanya Farel yang melihat masaka yang berada di meja makan.
"Iya lah!" sahut Lizza singkat dan mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan.
Farel melahap sarapannya dengan semangat, padahal ini adalah sarapan kedua kalinya setelah tadi di apartemennya.
Ia tidak bisa menolak bila ada yang mengajaknya makan. Apalagi masakan buatan Lizza terasa sangat lezat.
Hal itu membuat Farel teringat kepada ibunya, ibunya selalu memasak untuknya. Tapi sekarang apa lah daya Farel, ayahnya meminta untuk pindah sekolah dan tinggal di luar kota.
"Kamu itu harus mandiri Rel! Nanti kamu yang akan meneruskan bisnis papa!" Kata-kata itu selalu terngiang di telinga Farel jika teringat sosok ayahnya.
"Farel, kamu kenapa?" tanya Lizza bingung melihat Farel yang hanya mengaduk-aduk makanannya.
"Gak enak ya masakannya?" sambung Lizza mengerucutkan bibirnya.
"Eh engak kok, enggak kenapa-kenapa! Masakan kamu enak , beneran!" jawab Farel sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"Kirain gak enak!" cetuk Lizza yang langsung di balas senyuman manis dari Farel.
🌿🌿🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boyfriend
Fiksi Remaja#1st Story Baru kali ini ia merasakan lagi rasa itu. Rasa yang muncul di hati dengan tulusnya. Entah apa yang membuatnya merasakan lagi rasa ini setelah 3 tahun lamanya. Lizza Manoban, gadis cantik itu telah menjomlo sejak berakhirnya hubungan cinta...