Bab 4

43 6 0
                                    


15.40

Tinggal 10 menit lagi farrah harus segera kerumah fariz namun dirinya masih saja mondar-mandir karena kebingungan. Farrah sudah siap dengan semuanya ia sudah berganti pakaian, farrah menggunakan levis berwarna hitam dan memakain kaos berwarna putih.

"bisa kena serangan jantung ini mah gua" farrah masih saja mondar-mandir. Farrah bingung karena jika ia berada didekat fariz jantungnya akan berdebar lebih cepat dari biasanya.

"mama tolong anak mu ini" teriak farrah frustasi. Farrah mengambil tas dan memakainya "oke farrah loh harus semangat" ucap farrah menyemangati diri sendiri.

Farrah berjalan menuruni tangga tanpa melihat keseliling nya. Padahal diruang tengah terdapat mama arsya sedang membaca majalah.

"farrah kamu mau kemana udah sore bentar lagi malam" tanya mama arsya dengan cepat farrah menberhentikan langkahnya dan melihat kearah mama arsya "aku mau kerumah fariz mah" jawab farrah

Mama arsya meletakkan majalahnya "mau ngapaina far" farrah berusaha berpikir "itu mau belajar mah iyaa"

"yaudah jangan pulang terlalu malam yaaa sayang" mama arsya tersenyum, farrah mendekat kearah mama arsya untuk salim "farrah berangkat dulu yaaa mah dah lope you mah"

***

Farrah berlari kearah rumah fariz karena jam telah menunjukkan pukul 15.55 tinggal 5 menit lagi ia harus sudah sampai didepan rumah fariz. Farrah memasuki pekarangan rumah fariz lalu memencet bel yang berada didepan pintunya, farrah mengatur nafas nya dan dilihat pintu terbuka menampilkan sosok fariz dengan memakai celana levis sedengkul dan memakai kaus hitam polos. Oke menurut farrah ini pemandangan yang sangat indah karena bisa dibilang fariz sangat tampan hari ini.

Farrah masih mengatur nafasnya fariz melihat kearah farrah "abis ngapain lomba maraton lu" farrah tersenyum kearah fariz "hahah lucu sekali kamu, menurut loh"

"ck, yaudah masuk cepetan" fariz meninggalkan farrah diluar. Farrah pun berjalan mengejar fariz dan mereka berhenti dimeja makan. "Kita mau makan, ah tau ajh gua lagi lapar tapi kok gak ada makanan yaaa"

Fariz menarik kursi lalu duduk "menurut lu kita mau makan" tanya fariz, farrah menarik kursi lalu duduk "gua kira kita mau makan"

Fariz berdiri lalu mengambil minuman didalam kulkas dan menuangkannya kegelas kemudian ia berjalan kearah meja makan lalu menarik kursi dan duduk.

Fariz memberikan gelas berisi syrup jeruk itu ke farrah "nih minum kayanya lu kecapean banget" farrah melirik kearah fariz lalu kegelas yang ia beri "air putih aja ada gak"

"udah dikasih nawar lagi" fariz mendengus "kalau gak ada yaudah deh gak papa makasih" farrah tersenyum lembut. Masalahnya bukan farrah mau menolak tapi farrah tidak suka sama apapun yang terdapat jeruk nya

Fariz berdiri lalu mengambil kan air es dari dalam kulkas lalu menmberikannya kepada farrah, farrah tersenyum sambil mengambil gelas itu "makasih" farrah meminumnya hingga abis.

"lu gak suka sirup yaa" tanya fariz lalu meminum syrup jeruknya "bukannya gak suka sirup tapi gak suka jeruk" jawab farrah dan fariz hanya ber oh ria

Fariz mengambil buku yang
dipegang oleh farrah "sini kita mulai dari bab yang kemarin diajarin bu neni" fariz membuka halaman demi halaman farrah hanya mengangguk mengerti.

Fariz menerangkan rumus-rumus yang ada didalam buku paket dan farrah hanya memperhatikan nya saja atau lebih tepatnya memperhatikan wajah fariz mungkin kalau ia ditanya dia tidak akan bisa menjawabnya karena dia tidak mendengarkan fariz berbicara farrah hanya senyum senyum sendiri memandang wajah fariz.

"oke nona farrah sekarang jelasin kesaya" fariz menutup buku dengan sangat kencang membuat farrah buyar dari lamunannya "aah apaan"

Fariz berdiri dan melipat tangannya "jelaskan kesaya apa yang barusan saya baca" farrah menegok kekanan dan kekiri dia kebingungan karena dia tidak mendengarkannya "jawab nona farrah" fariz agak meninggikan suaranya

Farrah mendengus sebal "sabar apa lagi mikir niih, gua tuh lagi merangkai kata kata yang indah tau gak" fariz menaikan sebelah alisnya lalu berjalan meninggalkan farrah.

Farrah mengambil buku yang tadi fariz baca "aduuh mampus mana gua tau tadi dia baca apaan" farrah pun menutup buku itu lagi.

"eh ada farrah disini" ucap seseorang yang terbilang lebih tua darinya dia adalah mama fariz atau biasa dipanggil mama qilla. Qilla datang membawa kantong plastik kecil lalu ia mengambil piring dan mengeluarkan isinya

"nih tante bawain makan piscok kebetulan tadi tante baru beli" qilla memberikan piring yang berisi piscok "aduuh mama ngerepotin ajh eh mama maksudnya tante" farrah menyeringai

"gak papa kok kalau mau manggil mama, yaudah yaa mama tinggal dulu" ucap qilla seraya meninggalkan farrah, "waah piscok tau ajah gua laper" farrah ingin mengambil piscok itu namun piringnya tiba tiba terangkat lalu farrah melihat kearah piring itu terbang 

"siapa yang nyuruh lu makan" ucap fariz  "mama loh" jawab farrah "gak lu baru boleh makan setelah jelasin kegua"

Farrah menghela nafas "aduuh fariz ku yang paling ganteng tapi ngeselin gimana gua mau mikir kalau gua ajh laper"

Fariz menatap kearah farrah "banyak alasan sekarang jelasin" farrah kembali berpikir fariz terus saja memperhatikan farrah "oke iyaiya gua gak tau tadi lu ngomong apa" ucap farrah menyerah. Fariz tersenyum penuh kemenangan.

"gimana lu mau tau apa yang gua baca kalau lu nya ajah gak ngedengerin gua" fariz kembali duduk dan membuka bukunya "oke sekarang kita nentuin rumus ajh" lanjut fariz lagi.

"maksudnya apaan" tanya farrah "maksudnya kita ngebahas rumus, nih misalnya soal ini dia make rumus apa" ujar fari sambil menunjukkan soal didalam buku farrah pun mengangguk ngerti

"oke coba lu cari tau rumus apa ajh yang dipake dinomor 1,2,3" ucap fariz memberikan buku nya kefarrah, farrah hanya mengangguk lalu ia mulai membaca buku tersebut.

Sudah 10 menit lebih farrah juga belum bisa menemukan rumus apa fariz pun menarik buku farrah lalu memberitaukan rumus apa itu. Fariz dengan cepat tanpa menyari rumus itu dihalaman sebelumnya wow hebat "gila gua nyari gak ketemu ketemu kenapa lu bisa cepet banget tau tuh rumus"

Fariz menengok kearah farrah "gimana lu bisa nentuin rumusnya karena nih soal beda sama yang ada dirumusnya lu harus ngerubah rumus ini dulu jadi kaya gini ngerti" farrah mengangguk mengerti ternyata soal fisika satu rumus bisa berubah jadi beberapa rumus yaaa

"oke coba cari yang selanjutnya" fariz memberika buku tersebut lagi. "Gua gak ngerti nyerah gua pusing" farrah mengeser buku itu.

"oke kaya nya lu harus menghafal rumus dulu baru kita masuk kemateri" fariz berdiri lalu merapihkan bukunya "sekarang belajarnya selesai lu boleh pulang, jangan lupa besok jam 4 harus udah disini" lanjut fariz

Farrah merapihkan buku bukunya dan memasukkannya kedalam tas lalu farrah berdiri "oke makasih fariz" farrah tersenyum kearah fariz. Fariz hanya mengangguk

Fariz mengantar farrah hingga kedepan pintu "oke makasih yaa iz" ucap farrah lalu berjalan pergi.

Fariz pun masuk kedalam rumahnya sambil tersenyum.


。。。。。。。。。

Haii maaf telat update nyaa hehehe oiyaa jangan kupa vote and comments  yaaa

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang