Bab 6

61 7 0
                                    

Farrah melemparkan tas kesembarang tempat lalu tiduran diatas kasurnya yang empuk farrah menarik boneka doraemon yang diberi ilham waktu ia berulang tahun. Suara dering ponsel farrah membuat ia berdiri lalu mengambilnya.

Farrah membuka pesan tersebut yang ternyata dikirim oleh fariz tetangga sebelahnya lalu farrah menatap kearah luar jendela ia menemukan fariz tengah menghadap kearah nya. Farrah pun membaca isi pesannya.

Jangan lupa jam 4

Farrah pun berdiri lalu keluar menuju balkon sesampainya dibalkon ia menatap kearah mata coklat yang berada disebrang nya.
"kaya nya hari ini gak dulu deh gua cape"

Fariz menatap farrah, yaa gadis itu kelihatan lelah sekali. "Emang abis ngapain" tanya fariz

Farrah menghela nafas "gua abis ekskul" fariz pun mengangguk "oke selamat beristirahat" fariz berjalan masuk kedalam kamarnya.

Farrah menatap kearah fariz yang sedang berada dimeja belajar. Farrah terus mengamati setiap gerakan fariz hingga sesosok mata itu melihat kearah nya dengan tajam membuat farrah kelabakan. Lalu ia berlari dan tidur ditempat tidurnya.

"mama anak mu ini sangat memalukan" teriak farrah membuat lelaki disebrang sana tertawa.

Suara pintu yang terbuka membuat farrah melihat kearah asal suara itu. Ia mendapati abangnya yang sangat rapi menggunakan kemeja kotak kotak yang lengannya digulung seperempat.

"weleh abang ku ini sudah ganteng sekali, mau kemana lah kau nih" ucap farrah seperti logat padang membuat abangnya melotot "sejak kapan lu bisa ngomong padang"

"sejak ditinggal minggat" farrah mengalihkan pandangannya "alah mau ikut gak lu" tanya riza membuat farrah melihat kearah nya "kemana" tanya farrah

"mau kerumah teman mama" riza berjalan kearah meja belajar farrah lalu ia menarik kursi dan menaruhnya dihadapan farrah kemudian ia duduk "sama siapa ajah"

"sama mama dan papa" ucap riza sambil memainkan ponselnya "papa udah pulang" farrah sangat bahagia mendengar bahwa papa nya sudah pulang "udah dari tadi, c ganti baju"

" c apaan tuh maksudnya" farrah berdiri dari kasur "cepet" ujar riza lalu keluar dan menutup pintunya "dasar abang kelewat gaul jadi begitu tuh" farrah menggelengkan kepalanya.

Farrah pun segera ganti baju ia mengenakan kaos berwarna putih lalu memakai rok diatas lutut dan memakai slingbag miliknya. Farrah berjalan menuruni tangga ia melihat keberadaan papa nya membuat farrah berlari kearah papa nya lalu memeluk nya

"papa i miss you" farrah melepaskan pelukannya "yaa ampun farrah buat papa kaget, miss you too far" papa mengelus pucuk kepala farrah "udah siap semua yuuk berangakat" lanjut papa.

Lalu mereka pun berangakat kali ini riza yang menyetir dan farrah duduk disampingnya. Papa dan mama berada dibangku penumpang yang belakang.

***

Fariz berjalan menuruni tangga lalu ia mendapati mama qilla, fariz pun mendekati mamanya kemudian ia duduk disamping mama nya.

Mama qilla menoleh kearah fariz "farrah gak belajar bareng lagi" tanya mama qilla fariz pun menggelengkan kepalanya.

"mama seneng kalau kamu belajar bareng farrah supaya kamu punya teman" mama qilla mengalihkan pandangannya kearah tv "fariz masih punya teman mah disekolah"

"tapi gak banyak kaya farrah"

"jangan sama in fariz sama farrah deh mah"

"mama bingung farrah itu perempuan tapi aktif banget sedang kan kamu jadi cowok kok pendiam"

"kalau anaknya badung keluar malem, keclub,balapan liar nanti ngomel"

"seenggaknya kamu bisa ceria kaya farrah main sama teman-temannya, gak kaya kamu dirumah terus"

"gak tertarik sama dunia luar"

"kamu nih sesekali coba deh belajar nya diluar sama farrah biar lebih asik, kayanya farrah juga bete kalau belajarnya dirumah"

"iyaa mama kapan-kapan" fariz berdiri meninggalkan mama qilla

"mau kemana iz" 

"mau kekamar mah" jawab fariz lalu berjalan kearah kamar.

Fariz menatap kejendela samping kamarnya terlihat gelap seperti tidak ada orang. Mana mungkin farrah berani tidur gelap gelap. "Mungkin dia pergi sama abangnya" fariz kembali masuk kedalam kamarnya mengambil novel klasik miliknya lalu membacanya dibalkon.

Suara dering ponsel nya berbunyi fariz melihat layar dan tertera nama ari disana lalu fariz segera mengangkatnya.

"hallo"

"woi riz, lu dimana"

"dirumah kenapa?"

"main lah kuy gak asik gua berdua doang sama davi entar gua dikata homo lagi"

"mager gua sumpah"

"gak asik lu"

"fariz sini gc seru banget nih" teriak seseorang yang bisa fariz kenali suaranya adalah davi

"lagi dimana"

"diPIM gc banyak cewek niih"

"gak tertarik sama cewek cewek mall"

"alah gaya lu, sini gc apa"

"eeh itu farrah kan yaa" ucap davi mungkin ia ingin berbicara dengan ari namun fariz masih bisa mendengarnya "mana sih"

"itu dia sama siapa yaa"tanya davi keari "lah iyaa sama cowok"

"itu pacarnya? gila ganteng banget" ucap davi

"woii gua dikacangin nih" ujar fariz

"ohiyaa gua lupa keasikan liat bidadari"

"yee kocak lu"

"yaudah sini gc"

"otw" fariz memutuskan sambungannya sepihak lalu ia mengambil jaket yang mengantung dibelakang pintu.

Fariz berjalan mengambil kunci mobil lalu pergi kearah garasi. Kemudian fariz pun melajukan mobilnya menuju Pondok Indah Mall

Selama diperjalanan fariz masih memikirkan perkataan kedua temannya itu.

Siapa laki-laki yang bersama farrah?

Kenapa dia bilang ingin istirahat?kenapa dia harus berbohong

Tapi kenapa dia harus merasakan Penasaran apa pedulinya jika farrah jalan dengan laki-laki lain atau farrah berbohong padanya.

Fariz menghentikan mobilnya mendadak sehingga mobil dibelakangnya menelakson sangat keras. Fariz menepikan mobilnya kepinggir jalan. "Gua ngapain yaa ke PIM kan terserah farrah tapi gua penasaran siapa cowok itu, ah dari pada gua penasaran gua susul ajh deh" Fariz kembali melajukan mobilnya kearah PIM.

。。。。。。。。。。

Setelah sekian lama tidak update akhirnya update juga maaf ken yaaa karena udah lama gak update. Semoga seneng yaa baca nya

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa vote and comments okeoke

Saranghae

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang