3rd: Prince Charming

15 5 0
                                    

Naumi kadang bingung kenapa cowok tanpa ekspresi nan menyebalkan macam Ari banyak fansnya?

Rapat OSIS diakhiri dengan salam oleh Rangga. Dan dilanjut beberapa anggota yang langsung memilih untuk pulang berhubung hari semakin sore.

"Bro, gue duluan ya. Nyokap udah berisik minta dianter." kata Nico, seksi keamanan OSIS sekaligus sahabat karib Rangga.

Rangga yang masih sibuk menyusun berkas menoleh dan mengangguk sekilas. "hati-hati, Nic." dan Nico hanya balas dengan acungan jempol.

"Kak Rangga, duluan."

"Duluan ya, Kak."

"Gue duluan ya, Rangga. Dah!"

"Yo Rangga, duluan!"

"Iya-iya silahkan." kata Rangga membalas sekaligus sapaan dari anggota OSIS lain.

"Rangga, gue duluan nggak papa?" tanya Naumi setelah dirasa hanya tinggal mereka berdua di ruang OSIS.

Rangga mengalihkan pandangannya untuk menatap Naumi. "gak mau bareng?" tawarnya.

TRING!

Spontan Naumi melihat ponselnya sekilas. Line dari Ari. Ganggu banget dah ini manusia!

Beruang kutub: msh lm?

"Pesan dari siapa?" tanya Rangga lagi.

"Em, dari Ari," cicit Naumi. "Bokap nyuruh gue pulang bareng dia."

Jadi yang tadi itu Ari? Pikir Rangga.

Tak ada respon lain selain manggut-manggut yang diberikannya. Toh, cowok itu sudah tahu kalau kemana-mana Naumi harus dengan Ari.

"Dia nungguin Lo?"

"Iya," Naumi mengangguk singkat. "maaf ya, Ga. Gue jadi nolak tawaran Lo terus."

Rangga terkekeh ringan. "santai aja, Na. Gue ngerti, kok. Yaudah balik gih sana, kasihan Ari udah nunggu lama."

Hatinya menghangat mendengar suara lembut Rangga. Naumi yakin tidak salah memilih gebetan. Kalo soal pemikiran Papa, itu sih Papanya aja yang nethink-an, pikir Naumi.

"Beres Boss!" ucap Naumi semangat kemudian ia terkekeh. Diiringi suara kekehan Rangga.

"Hati-hati ya, Na."

"Lo juga, bawa motornya jangan ngebut-ngebut." balas Naumi kemudian menghilang dibalik pintu. Pipinya terasa panas. Baru kali ini Naumi bilang begitu ke Rangga.

"Udah?"

Seketika senyum Naumi luntur melihat wajah datar Ari didepannya. Ah Ari, selalu saja membuat moodnya turun. Naumi kadang bingung kenapa cowok tanpa ekspresi nan menyebalkan macam Ari ini banyak fansnya?

"Capek kan Lo nungguin gue? Makanya kalo gue ngomong tuh dicerna. Gak nurut sekali sama Bokap susah amat!" bukannya menjawab, Naumi justru membalas ketus.

Tanpa bicara lagi, Ari langsung saja menarik tangan Naumi dan membawanya sampai ke parkiran. Naumi nggak tahu aja gimana merananya Ari barusan; udah dibuat nunggu sampai dua jam, tambah lagi di godain cabe-cabean yang datang dari hampir semua kelas.

Satu jam yang lalu.

Rapat diruang OSIS masih berlangsung. Naumi dengan bosan menopang dagu mendengarkan kata demi kata yang terlontar dari bibir indah Rangga. Untung ketuanya cogan plus-plus kayak Rangga, coba kalau bukan, dijamin Naumi sudah angkat kaki dari organisasi ini sejak pertama bergabung.

Ari's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang