I LOP YOU, PAK TUA

27.5K 432 23
                                    

"Lupakan!." Gadis berumur 19 tahun itu berkata sinis sarat akan kebencian. Bahkan paras cantiknya pun tak dapat menutupi kemurkaan di wajahnya.

"Bukankah ini memang sudah perjanjiannya?." Pria dewasa itu berucap lebih sinis di bandingkan gadis itu. Pria itu memperhatikan gadis muda itu dari ujung kaki hingga ke atas kepala, tubuh tinggi semampainya terbalut oleh tunik bewarna cream mengkilat dengan eksen pita di kedua pergelangan tangannya. Kaki jenjangnya terbalut celana panjang dengan warna coklat khaki juga riasan wajahnya hanya menggunakan lipstik dan permainan eyeliner saja. Bentuk alis mata,bulu mata dan hidung sudah rapih tanpa harus di poles. Tetapi Bibir ranum yang menjadi sorotan utama kini tengah mencebik kesal kearah dirinya.

"Aku tidak mau! Memangnya kau siapa? Kau hanya orang yang baru ku kenal yang tak sengaja ku tabrakan sepeda buruk mu itu!."

Ternyata berawal dari insiden penabrakan. Gadis cantik itu semakin emosi dan mulai mencak-mencak tidak terima. Ekspresi angkuh mulai hinggap di wajahnya menatap sombong kepada pria berkepala tiga ini dengan remeh. Karena pria itu hanya menggunakan kaus tipis bewarna pudar yang siapa saja tau kalau baju yang di kenakan pria itu memang sangat lusuh. Jeans tiga perempat nya pun juga terlihat sudah tak layak pakai, dari segi warna sudah jelas belum lagi benang-benang lepas yang ada di celana tersebut. Membuat sang gadis menatap jijik kepada sang pria.

Di tatap dengan merendah begitu bukannya membuat si pria menciut atau pun marah. Dia malah berlagak santai dan berusaha bergaya layaknya orang kaya yang terpandang.

"Kau kan sudah berjanji akan menuruti semua kemauanku" Ucap sang pria tersebut dengan sombong berlagak bahwa sekarang dia yang orang kaya nya.

"Lupakan! Aku hanya salah bicara! Aku bisa mengganti sepeda buruk mu itu." Ucap sang gadis dengan angkuh.

"Ya sudah... Kalau begitu aku tidak akan memberitahu mu." Pria itu berakting santai mulai berjalan dengan gaya terpincang pincang. Mungkin memang efek dari kecelakaan kecilnya tadi.

"Iya..iya.. Jadi dimana aku harus bertemu dengan orang tua mu."

Terbit sebuah senyuman indah dari wajah sang pria. Kemudian ia berbalik "nanti ku beri tau. Sekarang ayo biar aku antarkan ketempat yang kau inginkan" ucapnya dengan semringah.

Gadis itu hanya memutar bola matanya jengah dan mulai mengikuti langkah pria dewasa di hadapannya ini.

"Ini rumah eyang Qiza kalau mau masuk ketok dulu kamu harus senyum terus kalau sama dia gak boleh cemberut kayak gini"

"Iya ih! Bawel banget kamu!." ketusnya kemudian mulai berjalan mendekat ke arah pintu.

"Hei kartu namamu mana?"tanya pria tersebut. Sang gadis kembali merengutkan bibirnya mulai mencari-cari dimana terselipnya kartu nama dia.

"Aku gak punya kartu nama adanya kopian kartu mahasiswa. Nih ambil!"

"Nomor telponnya?" Si pria kembali bertanya.

"Ighhh kamu ya! Ngerepotin banget! 081356479745"ucapnya cepat. Dan si pria kelabakan mencari handphonenya.

"Cepet bener sih. Ulang dong!" Protes sang pria tak terima.
"Brengsek!" Umpatnya kesal.

"Sini hp kamu!" Perintahnya seperti seorang bos.

"Nih.... Kamu maling di mana itu hp?" tanya si gadis penasaran.

"Ihh kamu mah kepo, mau akang cariin yang begini juga?" tanya si pria dengan genit. Yang di balas dengan ekspresi ingin muntah oleh si gadis.

***

Kapure POV

Hahaha hidup guee...... Emang beneran maknyus.... Sekali langkah dapet satu. Hem...hem... Siti amina khumairoh nama yang indah tapi terlalu jadul! Untuk muka cem dia.

Oneshoot Stories SerialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang