Enjoy...
💔
"Ugh... Dasar CEO gendut!" Emily Collins berjalan keluar dari gedung tinggi di belakangnya sambil mengumpat.
Bagaimana tidak? Hari ini Emily harus bertahan mencari pekerjaan baru hanya karena CEO dari Jonathan Inc. dengan kejamnya memecat gadis malang tersebut hanya karena ia salah memberikan dokumen.
"Arghh!!! Kalau begini caranya, Pa tidak akan mencabut hukumannya padaku..."
Emily berjalan gontai menuju mobil bututnya, setidaknya begitulah gambaran Em untuk mobil itu. Berbanding terbalik dengan Ferrari merah yang biasa ia kendarai. Dan terpaksa harus ia relakan disita oleh Papanya.
Kalau saja ia tidak melakukan sesuatu yang bodoh, Mr. Collins tidak akan menghukum putri semata wayangnya. Dan sekarang ia harus mendisiplinkan putrinya yang akan mengambil ahli Collins Co.
Handphone yang berada di dalam tas Emily berbunyi nyaring. Dengan malas ia mencari-cari ke dalam tasnya.
Ternyata hanya notifikasi dari aplikasi chatting yang biasa ia gunakan untuk menghubungi temannya. Tapi tunggu... Ia tidak mengenal siapa pria yang mengiriminya pesan sekarang, dan pria itu bahkan belum termasuk dalam friend list-nya.
Shane: Uhm, hai.
Siapa ini? Emily berpikir keras sambil melihat profile picture yang digunakan pria tersebut. Emily tidak bisa melawan rasa penasarannya, sehingga ia membalas pesan tersebut.
Emily: Ya? Dengan siapa dan bagaimana kau bisa mengetahui username-ku?
Ia kemudian memasuki mobil dan handphone-nya berdering kembali. Namun, Em lebih memilih untuk memacu mobilnya kembali ke apartemen..
💔
Sementara itu, seorang pria yang berbeda kota dengan Emily sedang menatap handphone-nya karena tidak mendapatkan balasan dari Emily.
Shane McKinley.
Ia yang diundang oleh Jordan ke dalam sebuah group chat sudah lama memperhatikan seorang gadis yang jarang ikut dalam obrolan mereka.
Emily Collins.
Shane sungguh penasaran, apa yang dilakukan gadis ini sehingga tidak mengikuti obrolan malam mereka.
Ia pun kemudian menambahkan Emily ke friend list-nya. Dan barulah ia berani untuk memulai percakapan dengan Emily.
Namun baru satu kali Emily membalas pesannya, Emily sudah tidak membalasnya lagi. Ia sedang menunggu dengan harap-harap cemas. Ia seperti anak remaja yang baru merasakan cinta pertama, tapi setidaknya itu benar. Karena seorang Shane McKinley tidak pernah menjalin hubungan yang serius dengan wanita manapun.
Bisa dikatakan, ia merasa seperti Emily-lah yang akan menjadi cinta pertama dan terakhirnya.
💔
Emily telah selesai mandi dan berganti baju, ia meraih handphone yang ia letakkan di atas nakas.
Shane: Bisakah kita menjadi teman? Aku Shane, teman Jordan. Dan aku juga bergabung di grup obrolan kalian.
Emily: Ah, Shane.. Aku Emily, kau bisa memanggilku Em :)
Shane: Baiklah, senang berkenalan denganmu, Em.
💔
Beberapa hari ini Emily dan Shane sering berbalas-balas pesan singkat. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Shane dapat memberikan sedikit ketenangan dan rasa bahagia pada Emily. Walaupun mereka belum pernah bertemu. Dan pada suatu malam, Emily sedang berada di rumah orang tuanya dan akan segera pulang ke apartemennya. Handphone milik Emily berbunyi menandakan ada pesan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Stories Serial
RandomKumpulan cerita oneshoot karya 6 kepala. Hope you enjoy it!