BEGIN

62.7K 4.8K 321
                                    

"Kita ngenes amat ya, Yo," ucap Rizka mengambil botol sprite dari meja depannya.

"Yang lain tu malam tahun baruan hang out, jalan sama pacar, lah kita malah nongkrong depan rumah sambil meratapi nasib," Lanjut Rizka sambil menegak minumannya. Sedikit mengerutkan kening sambil menyecap rasa minumnya.

"Shakila bukannya masih jomlo juga?" Tanya Zhio yang malam ini ikut menemani Rizka.

"Ntahlah, si Kila tu suka anteng sendiri kalau lagi deket sama cowok. Tahu-tahu putus tapi ngakunya jomlo terus."

"Lo sendiri gimana?" Tanya Zhio menghadap gadis mungil di sampingnya.

"Kalau gue punya pacar, ogah kali gue nongkrong sama lo di sini."

"Habis putus, ya?"

"Menurut ente?" Rizka memutar bola matanya mendengar pertanyaan konyol yang terlontar dari mulut Zhio. Kalau orang jomlo ya jelas habis putus.

"Lo sendiri tahun baruan dewekan?" Tanya Rizka balik pada Zhio.

Zhio ini memang jarang ikut nongkrong karena memang dia punya kekasih. Dan, sepengetahuan Rizka, Zhio sama pacarnya sudah lama bersama.

"Ya... sebelas dua belas sama lo," Balas Zhio menggenggam kaleng coca-colanya.

"Cangcimen ya, Zhio..." Rizka cekikikan pada nasib sahabatnya ini.

Zhio dan Rizka memang nggak tergolong dekat, yang akrab begitu. Hanya kenal, satu grup dengan begundal lainnya namun jarang sekali chat secara personal. Ya, karena Rizka dan Zhio masing-masing punya kekasih sendiri.

"Kampreeet," balas Zhio sambil terkekeh. "Jenuh ni, enaknya ngapain kita?"

"Jalan keluar?"

"Macet banget, bisa ngerayain tahun baru di jalan kita."

"Marathon DVD?"

"Nggak suka romance menye-menye."

"Tidur aja?"

"Diiih, ngapain juga malam tahun baru malah molor. Nggak ada manfaat banget."

"Terus, apa dong?"

"Terserah."

Rizka menggeplak kepala Zhio dengan botol spritenya, "terserah, tapi tiap gue tawarin malah ditolak mulu..."

"Emmm..." Zhio tampak berfikir, sambil mengusap kepalanya yang terpukul oleh Rizka. "Gimana kalau ToD?" Usul Zhio.

"Apaan itu?"

"Truth or Dare. Jadi, kalau lu pilih truth, lo harus jawab pertanyaan sejujur-jujurnya. Kalau dare, ya kudu siap dapet tantangan," Jelas Zhio.

"Kelihatannya menarik, boleh kita coba. Siapa dulu?" Rizka bersemangat. Ya, walau permainan receh, tapi setidaknya dia nggak kosong amat malam tahun baruan jomlo ini.

"Gue duluan, Truth." Zhio memulai permainan.

"Apa makanan paling lo benci?" Tanya Rizka memulai pertanyaan.

"Jengkol, segala makanan yang berhubungan dengan jengkol. Gue nggak suka."

"Kenapa? Padahal jengkol enak,"

"Gila, baunya chuy. Bikin mabok. Udah, lanjut."

Rizka mulai mengerti dengan jalan permainan ini, "oke, gue T juga deh."

"Apa warna beha lo sekarang?" Tanya Zhio sambil nyengir tanpa dosa.

"Anjiir ya, Zhio. Pertanyaan lo kampret," Kekeh Rizka dengan pertanyaan konyol dari Zhio namun tak urung menjawab juga, "merah hati. Berenda-renda."

Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang