Perlahan – lahan Zahra membaringkan kopernya diatas tempat tidur yang sudah dihias dengan romantis untuk malam pertamanya – mengeluarkan semua perlengkapan, Zahra lantas menatanya rapi didalam lemari dan juga kamar mandi. Setelah resepsi yang melelahkan, mereka langsung terbang untuk berbulan madu – ke negara sakura. Kenapa dinegara sakura? Zahra juga tidak tahu, ia hanya berbicara seperlunya didalam pesawat. Tidak menanyakan apapun pada Adam. Pernikahan yang beberapa jam terlaksana sudah membuatnya risih dan kaku.
" Kamu sudah menata semua pakaianmu?"
Zahra memasukkan pakaian terakhir dan menutup pintu lemari, menoleh sedikit untuk melihat suaminya – Adam. " Sudah, baru saja selesai. Saya sudah menyisihkan ruangan yang cukup untuk pakaianmu.."
Adam mengangguk lantas berjalan mendekati Zahra dan duduk ditepi tempat tidur. " Kamu bisa mandi terlebih dahulu, saya mau memberesi pakaian dulu.."
Zahra mengangguk dan bergegas menghilang dibalik pintu kamar mandi.
*****
Adam melihat tingkah istrinya yang langsung melesat menghilang dibalik pintu kamar mandi. Istrinya pasti gugup, yah.. dirinya pun juga merasakan hal sama. Bahkan seumur hidupnya – hanya satu perempuan yang memenuhi hatinya... dan perempuan itu, sudah lama pergi..
Dengan cepat Adam memberesi isi kopernya, menata pakaiannya bersebelahan dengan pakaian Zahra, menyisakan peralatan mandi; sambil menunggu Zahra selesai mandi, Adam melangkah mendekati sofa lalu membuka laptopnya yang sudah ada diatas meja.
*****
Zahra keluar dari kamar mandi mengenakan jubah, lalu melangkah mendekati Adam, " Saya sudah selesai.." ucapnya lirih.
Adam menoleh lalu tersenyum singkat," Ya." ucapnya singkat sembari menutup layar laptopnya dan melangkah menuju meja nakas disamping tempat tidur - mengambil perlengkapan mandinya.
Zahra hanya bisa melihat tingkah suaminya yang kaku, bahkan pembicaraan mereka juga sangat kaku, ia menghela nafas panjang dan segera berganti pakaian.
*****
Setelah acara mandi, tidak ada yang mereka lakukan lagi, tidak ada pembicaraan dan pada akhirnya mereka tertidur karena kelelahan. Dipagi harinya, Zahra dan Adam sarapan pagi direstoran hotel.
" Hari ini kamu mau kemana?" tanya Adam memecah keheningan.
Zahra mengangkat kepala dan bingung harus menjawab apa, " Saya jarang sekali pergi keluar negeri, inginnya tentu saja jalan – jalan.." Zahra menggantung kalimatnya, ".. Tapi, kalau kamu sibuk tidak perlu jalan –jalan, kita hanya perlu dikamar saja.."
Adam terdiam mencerna jawaban panjang Zahra - lalu tersenyum. " Jadi - kamu ingin kita menghabiskan waktu berdua dikamar?"
Zahra mengangguk langsung, ia terlalu lapar sampai tidak merasa ada nada geli dalam ucapan Adam.
" Saya tidak yakin dengan itu.." Zahra menghentikan aktivitas makannya dan mengangkat kepala.
" Kenapa?"
" Saya orangnya gampang bosan.." Adam juga menghentikan aktivitas makannya lalu menatap langsung pada mata indah Zahra, " Jika kita hanya saling berdiam diri dikamar tanpa melakukan aktivitas apapun seperti semalam.."
Tanpa sadar - Zahra memiringkan kepalanya, keningnya berkerut dan berpikir. Sedangkan Adam mulai geli dengan ekspresi wajah yang ditunjukkan Zahra padanya, Apa istrinya benar –benar polos?
" Mungkin? Jika kita melakukan suatu aktivitas yang menyenangkan, Saya akan menerima tawaran kamu untuk tetap berada didalam kamar.." jelas Adam.
Kerutan dikening Zahra semakin dalam; Lama Zahra berpikir sambil mengamati perubahan wajah Adam yang nyatanya membuat dirinya bergetar.
" Zahra?" panggil Adam, " Kamu mendengarkan kata – kata saya, bukan?"
" Ya!" jawab Zahra cepat, " Kita bisa melalukan aktivitas.. tentu saja.." Zahra mengangguk – angguk tidak tahu apa yang dia katakan.
" Oke." Tanggap Adam menahan tawa, Ia akan menggoda istrinya. " Kamu ingin melakukan aktivitas apa didalam kamar."
" Saya membawa novel kesayangan saya, dan kamu bisa bermain dengan laptop.." Zahra tersenyum getir pada Adam. Itu malah membuat Adam gemas pada sang Istri. Istrinya tidak peka sama sekali.
" Baiklah.." Adam menelan ludah lalu meminum air putihnya, " Itu akan membosankan.. sama seperti kemarin malam.." Adam menatap mata Zahra langsung dan merasa kalau istrinya salah tingkah karena tatapannya itu, " Bagaimana kalau kita melakukan aktivitas yang biasa dilakukan pengantin baru didalam kamar saat bulan madu.."
" Apa?"
Adam bergerak gelisah, lalu mencondongkan tubuhnya kearah meja, melihat itu – Zahra mengikuti gerakan Adam.
" Bercinta.." bisik Adam.
Seketika itu wajah Zahra berubah memerah, itu membuat Adam bisa tersenyum lepas.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET MOMENTS
Romanzi rosa / ChickLitSebagian sudah di Unpublish [Tersedia di Playstore] . 'Apa itu barusan? Adam menciumnya lagi? Lagi? Astaga!? Ya Tuhan, kenapa dia harus menikah dengan seorang Pria yang setiap kali membuat jantungnya berdetak kencang karena hal kecil saja.. ' ...