🍕Bagian III: ( Tired )🍕

49 4 0
                                    

Diary Adira
Terkadang kita takut kehilangan hanya karena tidak siap menerima kesendirian, padahal kalau dipertahankan akan lebih sakit hasilnya.
-Diary Adira

•••

[ Author POV ]

Dira dibawa ke UKS setelah Ariel membuka pintu kamar mandi dan meminta bantuan kepada orang-orang di sekolah, salahsatunya ada Matthew.

Matthew yang sedang diajak bergurau dengan Fio juga terkejut dengan teriakan Ariel yang sangat keras. Mengejutkan orang yang mendengar teriakannya.
Hingga Matthew membulatkan matanya terkejut.

Akhirnya Matthew meninggalkan Fio dan membantu Adira.

Dira dibawa ke UKS ya UKS. Dia pingsan setelah penyakitnya kambuh, asma dia punya penyakit itu sejak kelas tiga SD. Dira benci dengan penyakitnya ini.

"Aku dimana? " kata Adira yang baru sadar sedari tadi. Dia melihat langit-langit UKS berwarna putih dan buram.

[ Adira POV ]

"Aku dimana?" kataku. Aku hanya melihat sesuatu yang berwarna putih dan buram. Aku tau sekarang ini aku dimana. Aku benci tempat yang berbau obat. Ya, jika orang sakit di sekolah pasti dibawa ke UKS tempat orang-orang lemah sepertiku dibawa.

Aku melihat sekelilingku tak ada siapa pun. Aku duduk termenung di atas ranjang. Menundukkan kepala seakan duniaku dan hidupku hancur.

Cintaku? Hancur seperti ditelan monster yang mengerikan. Aku tau aku baru saja mencintainya, tapi? Aku benar-benar mencintainya. Tidak seperti dia yang tidak benar-benar mencintaimu Matthew.

Air mata mulai jatuh ke pipiku. Seakan dunia mulai enggan menerimaku. Seakan air mataku senang berada didekatku.

Aku menenggelamkan wajahku diantara lipatan tanganku.

Aku suka strawberry yang manis.
Tapi tak semanis kisah cintaku.

Aku bodoh, sangat bodoh!
Aku mencintainya yang tak mencintaiku sama sekali.
Aku menyayangimu, dan kau menghiraukan kasih sayangku selama ini?

Aku tau! Aku hanya perempuan bodoh! Cupu! Culun! Dekil!

Tapi, aku hanya ingin merasakan arti Cinta yang sebenarnya. Tapi aku tersadar, aku belum bisa mengartikan rasa ini! Aku baru mengenalnya dan aku belum MENYUKAINYA! Ya itu benar.

Hikss,,

•••

Aku masih berada di atas ranjang merenung sendiri sedih dan merana.
Tak ada seorang pun yang berada di UKS apalagi disampingku, hanya ada aku ya aku perempuan bodoh yang tak mengerti arti cinta sebenarnya.

"Diraaaa.."

Aku tau suaranya ya mereka sahabatku Jacob dan Ariel.

Aku menoleh ke arah mereka dan aku tersenyum tipis. Aku berusaha menyembunyikan air mataku.

"Dir? Lo gapapa kan?" tanya Jacob.

"Hmm.." aku berdehem.

"Agak enakan ga dir?" tanya Ariel.

"Iya." aku meng 'iya' kan.

"Eh.. Bentar deh, Dir lo nangis?" tanya kedua sahabatku. "Eng--gaa kok." aku berbohong karena aku takut mereka cemas kepadaku.

Ketika aku sedang berbincang-bincang dengan kedua sahabatku. Ponsel ku berdering sepertinya line.

"Kita balik ke kelas ya Dir? Gws babe." kata Ariel mengecup puncak keningku.

MatthewE 10 MSG

MatthewE: P

MatthewE: P

MatthewE: readd kalii!

MatthewE: Diraa...

MatthewE: Adiraaa..

MatthewE: lo gapapa kan?

MatthewE: diraaaa

MatthewE: Poop

MatthewE: eh P tipo

MatthewE: OTW UKS!!

Adira: eh,, gue gapapa ka:'v (read)

Adira: ga usah ke UKS (read)

Adira: capslock JEBOL!! (read)

MatthewE: fakuy!! [FuckYou]

Adira: lah:(  (read)

"Eh, di read doang." kataku.

"Adiraaaaaa."

"Hah?" aku terkejut.

"Kak Ma-matthew?" lanjutku gugup.

"Lo gapapa kan?" tanyanya. "Kata orang-orang lo pingsan gara-gara liat gue bareng Fio?" lanjutnya. katanya tak bisa berhenti bertanya, dan berbicara cukup santai.

"Nafas dulu kak! Gimana mau jawab, orang kakak nanyanya ga berhenti-berhenti! Nyerocos aja kaya bebek." kataku.

[ Matthew POV ] 

"Nafas dulu kak! Gimana mau jawab, orang kakak nanyanya ga berhenti-berhenti! Nyerocos aja kaya bebek." kata si Adira bibirnya yang merah di condongkan ke depan dengan cemberut. Mukanya tampak cantik tak memakai kacamata. Dan rambutnya yang di ikat dua, digerai begitu saja hingga rambutnya acak-acakan. Matanya sembab ya pasti dia habis nangis."

"Hehe..." kataku.

"Gue gapapa kok kak, kata siapa gue pingsan gara-gara liat kakak sama kak Fio?" jawab Adira.

"Hm.. Kata orang-orang dan kata gue barusan."

"Hahahhaha." dia tertawa.

1 menit..

2 menit...

3 menit....

Hening seketika.

"Heh melongo aja lo!" kataku memulai pembicaraan. Aku hanya tertawa sinis.

"Eh, btw dir lo balik pake apa?" tanyaku.

"Kaki." katanya polos.

"Oh," jawabku dingin.

"Oh doang? Bukannya nawarin gue pulang bareng gitu," dia berbisik dan masih terdengar olehku.

"Ya udah bareng gue aja gimana?" tanyaku. Lagian rumah gue ga jauh dari rumah lo kan? Intinya sih se komplek." lanjutku.

"Hmm.. Ga akan ada yang marah kak?" tanyanya.

"Siapa emang? Paling pembantu gue cemburu."

"Ihh kakak, aku serius! Kak Fio mungkin?"

[ Adira POV ]

"Hah? Fio? Haha.." kak Matthew tertawa lepas. Apa aku salah berbicara? Tapi kan memang kak Matthew dekat dengan kak Fio. Jadi, aku ga salah kan?

"Gue sama Fio cuman sebatas mantan ga lebih!" lanjut kak Matthew.

"Tapi..ta--tapii." aku gugup seketika.

"Udah deh ga usah di bahas. Gue tunggu di parkiran sekolah."

8 Februari 2017

•••

Maaf ya baru update hehe.. Vomment makasii Insyaallah setiap minggu update.

Xoxo
AiniiEspinosa

Diary AdiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang