📛Bagian V- Stay with me📛

31 3 1
                                    

" I want you, i need you, and i still love you." -Adira

•••

"Eh.. Maaf kak." Adira mulai malu.

"Gapapa. Gue duluan ya."

...

MATTHEW suka sekali dengan orang yang selalu mengerti dengan keadaan dia, mengerti dengan sikap egoisnya, dan mengerti tentang semua yang ia lakukan. Mengerti dan mengerti.

"Many people in my around, but just one and two friend still and stay with me." -Matthew.

"Matt!" panggil Dizha sahabat Matthew saat SMP. Matthew hanya menoleh ke arah Dizha lalu meneruskan jalannya.
"Heh Matt! Jalan aja terus jalan!" celoteh Dizha.

Matthew berhenti, lalu Dizha menghampiri Matthew.

"Apaan?"

"Heh! Nyalem bosh!" kata Dizha.

"Iya! Buruan! Gue mau ke perpus!"

"Rajin amat ni anak! Sejak kapan lo jadi nerd?"

"Udh ga penting! Ada apaan?"

"Gue cuman mau ngasih tau, ntar Satnight ada reuni gitu, reuni SMP tapi cuman cowo doang, and setiap orang harus bawa pasangan cuk!" Dizha menjelaskan. Dan ada penekanan dikata PASANGAN.

"Pasangan? Maksud lo gue harus nikah dulu gitu? Ogah banget!"

"Lah! Ini anak cakep-cakep otak ga jalan!" bisik Dizha.

"Heh! Lo ngomong apaan barusan? Gue bego gitu? Hah?!"

"Nyalem kek! Pasangan tuh bukan berarti lo harus nikah bro! Pacar juga bisa kali yaelah!" kata Dizha.

"Pacar? Emang lo ada Diz?"

"Hahaha." Dizha tertawa.

"Ada?" tanya Matthew.

"Ga ada sih hehe.."

"Anak setan lo!"

"Ya udah gitu doang, jangan lupa ya Matt! Lo harus ikut! Bye!" Dizha pergi begitu saja.

Matthew sedang berpikir bagaimana jika ia ikut reuni tapi tidak membawa pasangan? Sedangkan yang lain punya pasangan? Dia membayangkannya seolah nyata.

"Jangan sampe Thew! Jangan Sampe!" sumpah serapah ia keluarkan.

***

"Heh Dir!"

"Hah? Ada apaan gio?"

"Itu lo dipanggil bu Marissa di ruang BK."

"Ada apaan emang?"

"Gatau sih, tapi buruan keburu si Marissa ngamuk! Keluar dari kandang deh ck."

"Sans aja kali yo!"

"Kagak bisa sans gue! Ntar gue juga yang diamukin si Marissa! Gara-gara ntar dikiranya gue manggil lo mejeng dulu ke si Tere!"

"Emang bu Marissa tau lo suka sama si Tere gendatz pake jet?"

"Gatau juga sih! Btw dia ga gendatz! Lo aja yang kek semut!"

"Ah basi lo! Udah gue gamau ribut sama lo!"

"Yaelah gitu doang ngambek! Dasar PMS kali yak."

***

Tiba-tiba seorang gadis datang terburu-buru dengan rambutnya yang tergerai terhempas angin, membuat Matthew gila, depresi.

"Eh kak!" sapa gadis itu dia Adira.

"Hei!" balas Matthew, dan Adira terus meneruskan berlari nya, tapi Adira tidak cepat Matthew langsung menggenggam tangan Adira dengan kuat.

"Eh kak! Lepasin aku buru-buru nih!" perintah Adira. "Lo punya utang ke gue ya Dir, liat istirahat." Matthew tertawa jahat. "Ishh! Iya iya!" jawab Adira. Adira melanjutkan jalannya dengan tergesa-gesa. Dan Matthew pergi ke perpus sesuai katanya tadi ke Dizha.

***

Terpampang di ruangan itu ukiran dari kayu bertuliskan,

Ruangan BK
BK: Marissa Oktaviani Spd.
Devanalex Firgoby Spd.

Dan semua murid disana tidak tahu mengapa terdapat nama pembimbingnya? Emang ga akan diganti tuh guru? Entahlah. Tapi emang dari dulu selama tiga tahun pembimbingnya itu-itu aja sih katanya.

Adira memasuki ruangan itu. Terdapat dua sosok yang menyeramkan apalagi bu Marissa.
Galak? Kata murid-murid sih True bangetzz

Ga suka ngasih tugas? Jelas tidak, padahal dia cuman guru BK dan setiap ada murid yang masuk BK selalu aja dikasih tugas yang aneh-aneh contohnya aja buat Cendol dan kalian tau buat apa? Dimakan sendiri eh berdua sama si Alex

Ramah? Mayan lah (lumayan)

Cantik, tinggi, putih, langsing? Cantik sih lumayan soalnya masih muda gitu, tinggi? Ga tinggi amat, putih? True , langsing? Gendutan sih bulan ini mah.

Udahan.

"Adira?" panggil bu Marissa.

"I..iya bu? Ada perlu apa ibu memanggil saya kemari?" tanya Adira. Bu Marissa tersenyum sinis.

Menakutkan.

"Duduk dulu!" Adira duduk di depan meja bu Marissa.

"Gini, Adira akhir ini ibu ngerasa kamu tampil beda, ga kaya dulu. Sekarang kamu lebih punya style yang bagus." lanjut bu Marissa.

'Gitu doang? Nanya yang ga penting tuh orang! Ganggu aja! Ngabisin waktu gue aja!'

"Maaf bu.. Memangnya ada masalah ya bu? Kalau saya mau tampil beda dari yang dulu emang ga boleh bu?" kata Adira.

"Hm.. Bukannya gitu Dira, ibu cuman mau tau aja, gimana caranya biar tampil beda dan jadi percaya diri? Ibu pengen tampil lebih elegant aja biar orang disebelah meja ibu itu tuh suka sama ibu, hehe.." bisik bu Marissa sambil menunjuk ke pa Alex.

"Gimana ya bu? Soalnya saya berubah gini karena disuruh orang gila bu. Hehe.." canda Dira.

"Hah? Orang gila? Yang bener aja kamu! Siapa? Jawab dongg, tolongin ibu help me ayolahh." kata Bu Marissa memasang wajahnya pura-pura sedih.

"Okelah bu. Ma-matthew." jawab Adira gugup.

"Hah? Matthew? Sejak kapan kamu deket sama Matthew?" bu Marissa terkejut.

"Sejak........."

Cimahi, 15 Maret 2017

•••
Vomment trims~ 💕

Diary AdiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang