[prologue]

7.3K 607 24
                                    

Anjiwani Adelia, gadis itu memiliki segalanya. Parasnya cantik, pintar, keluarga kecil yang bahagia, dan disayangi oleh orang-orang di sekitarnya. Jiwa, seolah memiliki magnet khusus yang dapat menarik orang-orang untuk menceritakan segala keluh kesahnya, kebahagiaannya, kesedihanya, dan lain sebagainya. Jiwa bukan mahasiswi psikologi, jiwa sama sekali tidak mengerti dengan ilmu-ilmu tersebut. Jiwa juga bukan motivator, Jiwa tidak memberikan saran berupa quotes-quotes yang sering ditemukan di path, instagram, atau pinterest. Jiwa hanya memberikan saran-saran tulus dari hatinya. Hal ini yang mendekatkan Jiwa kepada 3 orang yang terbilang 'unik' di jurusannya : Aneta Riyanti, Marvino Timothy, dan Mario Saputra.

Raga Rajasa, lelaki yang cukup terkenal di jurusannya, seringkali dipuja karena wajah ataupun perilakunya. Raga adalah seseorang yang aktif di himpunannya, atlet, organisasi, dan kepanitiaan sudah langganan dengan nama 'Raga Rajasa' di listnya. Tidak ada hal menarik selain itu dari Raga, berbeda dengan Jiwa yang berteman dengan orang-orang yang cukup unik, Raga hanya berteman dengan orang-orang yang kebetulan memiliki interest yang sama sepertinya : Anggi Karlita, Biordi Santoso, Charaka Wijaya, Irsani Gaputra, dan Laraswati Prastika.

Jiwa dan Raga adalah dua orang dari circle yang berbeda. Jiwa dan Raga bukanlah dua sahabat yang tidak bisa dipisahkan seperti dalam cerita-cerita lainnya. Jiwa hanyalah Jiwa, seorang gadis yang selalu membersihkan luka teman-temannya, tanpa peduli sedalam apa lukanya sendiri, tanpa peduli jika ia terjatuh ke sumur terdalam, tidak peduli jika teman-temannya ikut menariknya kedalam kegelapan mereka. Raga hanyalah Raga, seorang lelaki yang hanya bisa memandangi Jiwa dari jauh, mendengarkan cerita Jiwa saat Jiwa terjatuh. Raga hanyalah Raga, yang bersedia untuk membersihkan luka Jiwa, dan membawanya kembali, dimana Jiwa seharusnya berada.

Dan kalian tahu, kalau Jiwa tidak berarti tanpa Raga, dan Raga tidak ada harganya bila tidak memiliki Jiwa.

Jiwa & RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang