part 6

12.1K 435 2
                                        

Mata gue sukses membulat membaca surat itu. Lalu tersenyum senang, akhirnya, perasaan gue terbalaskan. Gue buru-buru ngelipet surat itu dan masukin ke dalam saku. Gue harus secepatnya nemuin Mia.

"Deira! Deira Geovani!" teriak gue tepat ketika Deira lewat di hadapan gue.

"Apa sih lo? Teriak-teriak?" tanyanya bingung.

"Mia mana?" tanya gue to the point.

"Dia gak masuk."Deira menyahut.

"Paling besok dia dateng ke prom." Kata Deira dengan malas kepada jackson.

"Oh, gitu. Makasih ya,"ujar gue kecewa.

Deira mengangkat bahunya acuh, lalu meneruskan jalannya.

♥♥♥♥♥

Setelah siap dengan outfit yang dikenakannya, Mia  melangkah mantap untuk pergi ke tempat prom night sekolahnya yang diadakan di sebuah gedung yang disewa khusus.

"Jalan, Pak." Perintahnya pada Pak Ahmad, supirnya.

Sekitar dua puluh menit, mereka sampai. Mia segera turun dari mobil dan melangkah masuk.

Ia sangat lega ketika berhasil mengutarakan semua isi perasaannya pada Jackson melalui surat itu.

Dalam sekejap, Mia menjadi pusat perhatian di prom night. Gadis itu melenggang santai menghampiri Deira yang sedang berbincang dengan Mark .

"Hai!"sapa Mia pada mereka.

"Buset, Dei. Temen lu cantik banget, gila!" puji Mark.

"Biasa aja kali, Mark. Anyway, makasih." Mia tersenyum manis.

Deira terlihat cocok menggunakan dress putih selutut tanpa lengan dengan high heels hitamnya.

"Yang di sebelah lo gak dipuji juga?"Mia menyenggol lengan Deira, membuat sahabatnya itu merona.

Mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menandakan bahwa ia gugup. Hal itu membuat Mia tertawa.

"Ya ampun, lucu banget sih, kalian!". Kata Mia sedikit tertawa.

Mia, Deira dan Mark larut dalam obrolan mereka.

Setelah becerita cukup lama, tentang Mia yang mau lanjut sekolah ke inggris. Tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara microphone yang berasal dari panggung acara.



To countinue

YOU ARE MINE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang