Duh, mimpi apa gue semalem. Dikasih hukuman kok begitu amat, sama si cowok kampret lagi. Tapi kalo dipikir pikir itu cowok kok gemesin juga ya.
"Mikirin apa lo key? Senyam senyum terus dari tadi?" sambar Liora ketika melihat sahabatnya itu senyam senyum gajelas dari tadi.
"Daren" timpal Keyne sambil tetap tersenyum.
"What??? Daren?? Si cowok kece itu?" Ucap Liora sambil berteriak tipikal cewek cewek rempong.
"Busetttt apasih, Ra. Ini kasian kuping gue! Lagian siapa juga yang mikirin Daren kampret itu. Kayak gak ada kerjaan aja."
"Barusan kan elo yang bilang kalo lo lagi mikirin Daren cowok kece itu, gimana sih lo key?"
"Emang gue bilang gitu? Ngelindur kali lo, Ra!"
"Yang ada lo tuh yang ngelindur. Orang senyam senyum gajelas gitu dari tadi."
"Tau ah, serah lo!" ucap Keyne yang mulai lelah dengan topik pembicaraan mereka kali ini.
"Ciee, ngomongin gue nih?" tiba-tiba Daren muncul dari arah belakng dan ia berjalan di samping Keyne.
"Siapa juga! Dasar kePDan lo!"
"Ga usah bohong deh sayang. Aku tau kok kamu juga suka sama aku."
"Daren kampret! Nyebelin banget!"
Drttt
"Yah, kakak gue gabisa jemput lagi. Gue bareng lo ya, Ra?" Kata Keyne sambil memasukkan iphonenya ke dalam saku roknya dengan malas.
"Ra? Kok diem aja sih?" ucap Keyne sambil menoleh kesampig kiri.
"Loh, Lioranya mana? Lo culik ya?" Ucap Keyne sambil menunjuk muka Daren disebelah kanannya.
"Lah, mana gue tau. Orang daritadi gue disini. Lo kali yang nyulik."
"Ya nggak mungkin gue lah. Orang tadi gue aja barusan nyariin dia."
"Kalo gitu siapa dong yang nyulik."
"Onta bunting!"
"Najis!"
"Keyneeeee..... Gue pulang dulu ya honeeyyyy. Byeeee....." teriak Liora dari seberang jalan, ternyata dia sudah dijemput oleh supir pribadinya.
Kampret lo, Ra! Batin Keyne.
Keyne menarik nafas panjang dan membuangnya denan malas.
"Yaudah sih, pulang sama gue aja."
"Ogah. Emang lo siapa gue?"
"Gue masa depan lo."
"Ogah banget gue."
"Kita liat ntar aja."
"Najis!"
"Yakin gamau bareng gue.?" tawar Daren sekali lagi.
"SERATUS PERSEN YAKIN! Mending juga naik bus. Bye!" ucap Keyne sambil meninggalkan Daren dan menuju ke halte bus di depan sekolahnya.
Tiga jam kemudian.....
Kok tumben sih, ga ada busway lewat sisni. Padahal kan gue udah nunggu tiga jam disini. Mana udah gelap lagi.
"Yuk, gue anter lo pulang. Ga ada penolakan. Titik!." ucap Daren sambil mengendarai motor ninja hitamnya dari dalam sekolah.
"Loh, kok lo belum pulan sih?."
"Iya gue tadi nunggu didalem sekolah buat mastiin lo udah pulang apa belum."
"Tap-"
"Udah cepetan gausah bawel."
Keyne masih membeku ditempat.
"Keyne Adriana Fernanda. Cepetan sini gue anter lo pulang. Malah bengong! Ga baik cewek pulang malem-malem sendirian."
"Eh? Iya lupa."
"Ck, dasar." ucap Daren sambil memalingkan wajahnya dari Keyne dan dia, tersenyum.
"Emang lo tau rumah gue? Pakek sok sok an mau nganter gue pulang?" ucap Keyne membuka pembicaraan
"Ya makanya kasih tau pea!"
"Enak aja lo ngatain gue pea! Yang ada lo yang pea!"
"Udah ah, capek gue debat terus sama lo. Mending lo sekarang kasih tau alamat rumah lo ke gue.!"
"Perumahan Brawijaya blok AE4."
"Seriusan rumah lo disitu.?"
"Ya iyalah, buat apa juga gue bohong."
"Kalo gitu kita sekomplek dong.?"
"Hah.? Gila! Demi apa gue sekomplek sama cowok kampret macem lo!."
"Ya udah sih Key. Lo itu harus bersyukur bisa deket terus sama cowok kece kayak gue."
"PD GILA!"
"Nyampe tuh! Buruan turun sana!" ucap Daren ketika sampai didepan gerbang rumah megah milik keluarga Keyne.
"Iya iya, ini juga gue mau turun dodol."
"Ga pengen ngucapin apa gitu ke gue?"
"Emmm... Enggak."
"Ya udah deh, gue pulang."
Daren mulai pergi meninggalkan Keyne yang terlihat masih memikirkan sesuatu.
"Makasih ya Daren.... Ati ati jangan ngebut ngebut, ntar kalo jatoh kasian motor lo yang seksi itu." teriak Keyne
Hahahah bisa aja lo, Key. Batin Daren dalam hatinya.
Update dikit nih guys, maaf yaa😁
Vote & comment please! :)
-salam hangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Quarrel With Love
Teen Fiction[Dalam proses pembaharuan] Pertengkaran bukan akhir dari segalanya tapi pertengkaran adalah awal dari segalanya untuk saling memahami. - Keyne Adriana F - Jika dua orang ditakdirkan bersama, maka dari sudut bumi manapun mereka berasal, mereka pas...