"Darimana aja lo?"tanya Ado saat ia menyambut Karina yang baru pulang pukul 12 malam kali ini.
"Dari luar lah."jawab Karina lalu merebahkan tubuhnya di sofa. Ia melepas sweater yang masih menutupi seragam sekolahnya.
"Sejak pacaran sama Noval lo jadi pulang malam, lo diajak kemana aja?"tanya Ado lagi. Ia berdiri di hadapan Karina, menginterogasi Karina seperti papanya yang sekarang sedang honeymoon dengan sang mami.
"Ya jalan-jalan lah, udah ah gue capek, besok mau bolos. Good night, bang!"ucap Karina dan segera menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
•••
Karina baru turun dari lantai dua rumahnya saat jam menunjukkan pukul 10 pagi. Keadaan rumah sepi, mungkin abangnya pergi ke sekolah barusan karena bau roti bakar masih tercium. Ia tertawa jahat menyadari abangnya nanti pasti dihukum oleh guru tatib karena baru datang jam segini.
Suara bel pintu masuk rumah berbunyi, ia segera menuju pintu masuk rumah dan mengintip orang yang memencet bel rumahnya dari jendela yang yang gordennya bahkan belum disibakkan.
"Bukain pintu!"perintah orang di luar itu dan ternyata abangnya. "Bukain pintu, pinter! Gue bawa banyak barang nih!"
Tanpa bingung lagi, Karina segera membuka pintu yang tak terkunci dan Ado segera masuk sambil membawa dua kantong plastik besar berlogo supermarket berwarna hijau.
"Lo bolos?"tanya Karina.
"Sabtu ga ada sekolah, jenius! Meskipun tuh sekolah punya buyut, gue nggak semaniak sama sekolah sampai ngorbanin weekend gue buat ke sana."ucap Ado yang tak secara langsung mengingatkan Karina sekarang hari apa.
Karina menggaruk kepalanya yang memang gatal saat itu sambil memikirkan hari ini hari apa. Ia menepuk dahi pelan saat menyadarinya dan mengikuti langkah Ado menuju dapur.
"Mau masak apa?"tanya Karina kepada Ado yang mengeluarkan bahan-bahan yang tadi baru dibelinya.
Sudah tidak heran lagi bagi Karina jika Ado rajin belanja bahan-bahan makanan pagi begini, selain suka futsal dan fotografi, ia juga suka dengan memasak, hobi yang mungkin disukai oleh banyak perempuan. Biarlah banyak orang yang menertawakan salah satu hobinya ini, yang penting ia senang.
"Sup ayam ya? Gue lagi pengen banget nih!"ucap Karina menatap Ado dengan wajah super imutnya.
"Nggak ah! Gue lagi pengen masak ayam kremes, udah sana! Lo bau!"usir Ado dengan tak berperikesaudaraan.
"Jahat!"cibir Karina sambil membuang daun bawang yang tadi dipegangnya ke sembarang arah yang mengundang decakan kesal dari Ado.
Karina memilih menghidupkan televisi saja daripada kembali tidur, memindah-mindah channel tanpa berniat stuck di satu channel saja. Semuanya terasa membosankan, hanya itu-itu saja yang ditayangkan tanpa ada terobosan baru.
Telefon rumah berdering, segera Karina menuju telefon rumah dan mengangkatnya dengan malas.
"Halo? Mami?"sapa Karina yang mulai ceria.
[...]
"Ada tapi lagi masak."ucapnya sambil melihat dapur dan terdengar seperti seorang profesional yang sedang memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio SMA
Teen Fiction"Holla pendengar setia! Kali ini kita bakal cerita sedikit nih tentang sakitnya dicuekin! Gue yakin banget deh, sekuat apapun lo, kalau udah dicuekin sama cinta, gue yakin seratus persen lo bakal tau rasanya apa itu sakit hati." • • • Bertemu deng...