6 ▪ HBD, Ricky!

58 10 5
                                    

Seminggu telah berlalu, hari ini hari Sabtu dan masih pagi, sekitar pukul jam 6-an. Sekelompok geng motor dengan jaket kulit bertuliskan D'Royal, berkumpul di sebuah tanah lapang di dekat kompleks perumahan sang ketua, Ado.

"Tinggal siapa lagi nih?"tanya Ado kepada 10 orang yang tadi sedang mengobrol seketika berhenti karena pertanyaan Ado.

"Udah kok, Do, tinggal berangkat aja."jawab Genta, orang yang juga memiliki andil besar dalam geng motor, sebagai wakil ketua.

Ado melihat lagi para anggotanya, ada Karina, Ricky, Raka, Sella, Sheryl pacarnya, Romeo, Dita gebetan Romeo, Genta, Deryl salah satu anggota geng yang sekelas dengannya dan menjadi teman sebangku, dan...

"Leo mana?"

Pertanyaan Ado tadi tidak ada yang menjawab, ada yang mengangkat bahu tak tahu, ada yang menoleh kanan dan kiri barangkali yang dicari tak jauh dari tempat mereka berkumpul.

Hingga perhatian mereka teralihkan ke notifikasi grup inti geng motor D'Royal, kecuali Dita dan Sella yang bukan anggota. Mereka semua menautkan kedua alis heran,

Leoo
Lo pd kemana semua ajg
Gue sumpahin bensin l semua habis di tengah jln kl ninggalin gue

"Eh, sumpah gue tadi lupa ngasih tau Leo kita ganti tempat, mungkin dia di rumah lo Do terus diberitahu ortu lo kalau kita udah berangkat."ucap Genta dengan ringisan di awal kalimatnya, membuat beberapa orang disana berdecak kesal dan memaki-makinya.

Ado memilih untuk membalas pesan Leo tadi dengan mengirimkan lokasi mereka saat ini kemudian mengantongi ponselnya dan ikut memaki Genta seperti yang lain. Alasan mengapa Leo masih anggota baru dan bisa masuk ke dalam anggota inti itu karena Genta yang memasukkannya, ia bilang bahwa Leo sudah berpengalaman di dalam geng motor seperti ini kepada Ado. Bahkan penyebab Leo yang uring-uringan seminggu lalu itu karena Ado dan Genta yang mengerjainya untuk membuktikan kesetiaannya pada geng motor barunya.

"Bangsat! Gue nggak dibilangin."ucap Leo setelah bergabung dengan mereka, meskipun masih memakai helm full face, mereka semua tahu jika Leo sedang marah karena ucapan serta alis dan matanya menajam dengan dahi yang berkerut.

"Dede emesh marah nih ye."cibir Ricky yang membuat semuanya menertawakan Leo, membuat pemuda itu masa bodo lalu mematikan mesin sepeda motor trail-nya.

Kali ini, kendaraan mereka bukan lagi sepeda motor besar-besar yang biasa mereka gunakan untuk balap liar, melainkan sepeda motor trail, yang memang digunakan untuk perjalanan di jalan-jalan yang menanjak.

•••

Sirine yang terdengar dari dua sepeda motor polisi yang mengawal mereka kali ini mengundang perhatian orang-orang yang mereka lewati, apalagi di belakang polisi itu terdapat sekelompok remaja keren-keren yang memakai jaket kulit hitam dan mengendarai sepeda motor trail. Pokoknya keren deh mereka.

Karina ada di boncengan Ricky, Sella jelas di boncengan Raka pacarnya, Dita yang dipaksa Romeo ikut jelas di boncengan Romeo dan Sheryl pacarnya Ado jelas dibonceng pacarnya. Setelah mulai memasuki area puncak bogor, mereka semua membuka kaca helm yang menutupi mata mereka dengan pandangan alam di sekitarnya, udara segar yang jarang mereka rasakan di ibu kota tersaji dengan sejuk di sekitar mereka.

"Jadi pengen bangun rumah disini gue."celetuk Romeo yang terdengar oleh semua temannya beserta kedua polisi yang memakai earphone di telinga kanannya masing-masing dan terhubung antar satu sama lain.

Radio SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang