Pagi ini adalah hari senin, dimana hari semua pelajar maupun pekerja harus berpisah dari zona nyaman, termasuk Bella, dengan langkah gontai Bella memasuki kamar mandinya dan segera melaksanakan ritualnya.
*30 menit kemudian
Bella sudah siap dengan tas yang tersampir di bahu kirinya, penampilan Bella hari ini bisa disebut sedikit nakal, rok span diatas lutut, baju press body, dan jas yang dinaikkan hingga siku. Di rasa siap Bella segera menuruni anak tangga.
"Pagi, Mom, Ay, bang Farhan", sapa Bella.
"Pagi", sapa mereka balik.
"Baju lo kenapa kak?",tanya Ayfa.
Bella mengernyit bingung. "Maksud?", tanya Bella balik.
"Lo...beda", jawab Ayfa yang dijawab anggukan oleh Bella.
"Makan apa sayang?",tanya mom lembut.
"Nasi goreng aja Mom",jawab Bella.
Bella memakan nasi goreng nya, setelah dipikir-pikir mungkin lebih baik Bella membawa mobilnya hari ini, dia tidak mungkin selalu nebeng Devan bukan?. Bella segera mencari kontak Devan dan segera men-chat nya.
BellanaM : Cell, gue brngkt
sndri hri iniDevan Marcello : Tmben? Nape lo?
BellanaM : Nggk papa
"Mom, Bella berangkat ya! Takut telat",ucap Bella dan berpamitan dengan seluruh anggota keluarganya.Bella segera mengeluarkan mobil sport merah-hitam nya, Bella dengan segera melajukan mobil bertenaga kuda itu dengan kecepatan diatas rata-rata, namun takdir tak berpihak padanya, secepat apapun ia membawa yang namanya macet, yaudah macet, Bella mengutuk pelan jalanan yang tengah di lewatinya macet total.
Bella banting stir dan mulai berputar arah, jalan yang diambil Bella cukup jauh untuk sampai di SMA Tunas Bangsa, arloji Bella sudah menunjukkan pukul 6.28, yang artinya sebentar lagi gerbang akan Segera ditutup, saat gerbang sekolah mulai kelihatan, Bella memacu mobilnya dengan kecepatan yang lebih tinggi hingga menyebabkan decitan antara aspal dan ban mobil itu sendiri.
Bella berhasil masuk bertepatan dengan bel sekolah telah dibunyikan, Bella segera me-lock mobilnya dan berlari menuju lantai 2 dimana itulah letak kelas Bella, Bella berlari menuju ke kelasnya yang sudah terlihat, Bella mengatur nafasnya sebelum masuk. Karena pelajaran ternyata tengah berlangsung.
Tok..tok..tok..
"Bellana, kamu tahu ini jam berapa?, kenapa kamu baru datang", sentak guru fisika itu--pak Eko--.
"Namanya juga macet", jawab Bella santai.
"Saya tidak menerima alasan. Silakan kamu berdiri dilapangan sampai pelajaran saya selesai", ucap pak Eko tak terbantahkan.
"Pak hukumannya yang lain aja pak",kata Devan.
"Jangan membela Devan!",tukas pak Eko.
Bella yang tidak memperdulikannya pun langsung memasuki jelas menaruh tasnya dan segera turun untuk menjalankan tugas.
'Semangat Cell, nggak sampe satu jam! Lo pasti kuat',ucap Bella membatin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepucuk Surat Untuk Devan
Teen FictionDevanio Marcello, lelaki tampan si playboy cap kakap di SMA Tunas Bangsa ini mempunyai seorang sahabat perempuan yang sangat cantik bernama Bellana Marcella Entah kebetulan atau memang takdir nama belakang Devan sama dengan Bella, Devan si playboy y...