Tiba - tiba,
Jantungku berdetak begitu cepat
Sudut pandangku melesatTajam,
Menuding sosok terkuakFajar terpenuhi
Bintang gemintang
Sinar memancarGugus batuan besar angkasa
Malam menyebutnya indah
Pagi memanggilnya ButaMimpi melukiskan, mengatakan
Menyorakkan,
Permadani terkapar
Ditengah badai menjadikan
Puing - puing
Rusak - porak - poranda
Getir, sesakAku tahu ?
Badai itu berlalulah segera !
Pergilah cepat pergi !Tapi entahlah,
Gugus bintang itu
Tak menjelaskan
Si buta pun tak jua mengatakan
Siapa cahaya,Apa penerkam Kehidupan
Apa untungnya bergembira
Dan penyesalan ?
Dan kekecewaan ?Si Buta tak menjelaskan,
Pun dijelaskan
Kasih mana oleh,
Sang Buta
