Aku berada di titik
Tak berpijak, tak berpijarLangitku tak sedang memayungiku
Sang Bayu tak semayup lembut ramahEntah mungkin aku butuh pendekatan, tentang
Aku-lah, akuilah AkuMungkin titik ini tercipta
Agar aku menyadari hanya pada,
Dia
Tak lain mendongak tegas pada,
DiaBiarpun tak satupun memelukku
Dia, pasti kan ada
Saat aku memaki Dia pun
Dia, pasti kan tersenyum memberiku jalan lainYang bodohnya itu yang terindah
Yang bodohnya tak kurela,
sebagai pengganti pintaku
Yang laluJika hanya ada satu pelita
Itulah, DiaDia, nada-nafas-detak
Dia, segala dari segala sudut pandang tak terbatas