Be Stronger

170 8 2
                                    

*DEG-DEG . . . DEG-DEG*

Mereka bisa mendengar detak jantung mereka. Juga merasa nafas mereka tercekat ditenggorokan.

Tetapi, lain dengan mereka. Hinata mencoba menormalkan detak jantungnya bukan karna Melihat wajah2 kelaparan Zombie2 yang mendekati mereka dan mengendusnya.

Namun, karna sebelah tangannya yang digenggam oleh satu tangan yang cukup besar dan hangat.
Ya, tangan kekar Sasuke yang menggenggamnya erat yang terasa seperti genggaman ketakutan yang berbeda dari yang lainnya.

Tentu, genggaman ketakutan karna tidak ingin melepas sesuatu yang sangat berharga miliknya.

"K-kenapa, Sas-sasuke menggenggamku begitu erat? Dan seakan, Tak ingin k-kehilangan...

Aku?"  iner Hinata gundah.

"Entah mengapa... aku ingin selalu menggenggam dia seperti ini selamanya. Aku takut,
takut kehilangan dia dari sisiku. Aku tidak mengerti perasaan ini. Dia telah membuat detak jantungku tak karuan, sulit tidur, menanti kedatangannya, dan membuat aku ingin melakukan hal yang berbeda dengan jalan pikiranku. Semua berawal dari aku melihat wajahnya dan mata yang meneduhkan juga misterius itu.
Entah darimana dia berasal, aku tak peduli. Dia membuat aku memiliki keberanian menatap Zombie2 yang menyeramkan ini. Aku seperti terkena candu dalam jiwanya.."  iner Sasuke menjelaskan dalam diam.

Hening . . .

"A-apa? J-jadi... Sa-sasuke-e m-mulai m-menyukai a-akku?
Kami-samaaa... a-aku harus bisa mengendalikan diriku.. aku harus kuat! Bantu aku Kami-sama.."  iner Hinata yang tau akan penjelasan Sasuke walaupun tidak secara lisan.
Tapi, inilah Hinata yang dapat mengetahui isi pikiran juga kata hati seseorang yang ia kenal walau dekat dengannya ataupun jauh dengan mudah dan jelas.

"HEHHHRRHH...

UUUAAAAHHH!!!!"

Seruan salah satu Zombie yang menjauh kembali dan berbalik ke hadapan Zombie2 lainnya. Dan, akhirnya beranjak kedalam gedung sekolah kembali.

*GLEK*

Sesaat kemudian. . .




"Hahhh~
Syukur... ini berkat kau Hinata-chan... Arigato Gozaima-"

*PLETAK!*

"Ittaaii..
Kalian kenapa ttebayo? Aku hanya mau berterima kasih saja" ucap Naruto yang ditatap tajam oleh para sahabat2nya yang lain.

"Tapii.. tidak usah.. pakai acara peluk2an juga Naru!!!" ucap Sakura dengan menahan emosi bersamaan gertakan gigi kuatnya.

"O-oh.. hehehe Saku-chan..
Maaf ya Himeku.." ucap Naruto yang kemudian mengelus surai pink milik Sakura.

*Blush*

Sakura hanya menuduk malu.

"Melihat kelakuan Naruto dan Sakura, aku jadi rindu dengannya...
Hah~~~
Ya...
Neji-kun..
Sudahlah. Aku harus fokus ke misi ini. Hm. Ya fokus, fokus Hinata!"  iner Hinata berargumen sendiri dalam diam.

"Mendokusai~...
Sudah jangan umbar kemesraan disini. Kita ke tempat yang Hinata katakan saja." ucap Shikamaru mengembalikan inti topik perjalanan mereka.

"Hn." balas Sasuke ambigu dengan 2 huruf konsonan andalannya.

"Tapi, kita tidak tau apa2 tentang tempat yang Hinata maksud." timpal Ino.

"Apa kalian tau tempat tinggal orang yang bernama 'Orochimaru-san' si pencipta alat untuk patroli polisi jepang?" tanya Hinata pada semua orang yang ada dihadapannya.

I'm Is The Torn AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang