Revenge And Love

True Love (Chapter 7) END

Cinta itu adalah pembuktian..
Tak ada cinta sejati tanpa sebuah pembuktian..
Cinta yang membuat seseorang trus bertahan..
Walaupun bertahan membuatnya letih, perih, dan resah..
Tapi ia akan terus bertahan karena cinta selalu membuatnya kuat..
Kuat menunggu seseorang menjemputnya di saat yang tepat..

Sudah dua tahun ini siwon bekerja di salah satu cabang perusahaan Choi Jungnam yang merupakan appa angkatnya yang terletak di Amerika. Hansung Group itu adalah nama perusahaan appanya, yang termasuk salah satu perusahaan ternama di korea selatan. Perusahaan itu bergerak di bidang perhotelan dan jasa.

Walaupun Choi Siwon baru sebentar menggeluti bidang bisnis secara real, tapi nampaknya kepintaran yang dimiliki siwon membuatnya masuk dalam jajaran pengusaha muda yang patut diperhitungkan. Dalam waktu satu tahun sudah beberapa tender yang dimenangkan oleh siwon, sehingga siwon dijuluki sebagai raja tender di kalangan para pebisnis. Karena keberhasilan siwon tuan Choi berniat menjadikan siwon sebagai Direktur Hansung Group menggantikan dirinya.

"Apakah kau yakin dengan keputusanmu, yeobo?"tanya yeoja paruh baya yang masih terlihat cantik walaupun umurnya sudah hampir memasukki setengah abad, ia berkata dengan sangat lembut, menandakan dia adalah tipe yeoja yang lembut, baik hati dan tutur katanya.

"Aku yakin, dia pantas mendapatkan itu semua, dia sangat berbakat dalam hal bisnis" ucap tuan choi sambil menutup buku yang dibacanya, lalu berbaring disamping istrinya.

Tuan Choi menatap langit-langit kamarnya, lalu mendesah pelan "Aku tau apa yang sedang kau pikirkan, aku tau kekhawatiranmu" ucapnya lagi masih dengan posisi yang sama menatap langit-langit kamar.

Sang istri mengikuti Tuan Choi menatap langit-langit kamar itu. Pikiran mereka melayang jauh ke masa lampau saat siwon diadopsi oleh mereka.

*Flashback*

Wanita cantik itu memeluk seorang anak kecil dengan penuh kasih sayang, ia sungguh merasa iba dengan luka batin yang harus dirasakkan siwon di usianya yang masih sangat muda. Kehilangan orangtuanya membuat perubahan besar pada diri siwon, siwon yang dikenalnya dulu adalah siwon yang sangat ceria, dan banyak bicara. Tapi sejak kehilangan separuh jiwanya, siwon kecil menjadi sangat pendiam, dan tertutup. Ia lebih suka mengurung diri di kamarnya, dan sesekali menangis sesenggukan seorang diri. Ia tak pernah mau berbagi luka yang dialaminya.

"Aku akan merawatnya" Wanita itu menatap pada kedalaman mata suaminya, mencari celah kebohongan untuk mematahkan pernyataan suaminya yang dirasa sangat tiba-tiba.

"Aku ingin menebus dosaku dengan merawatnya layaknya putra kandungku" Suaminya lagi-lagi menyadarkannya bahwa dia sungguh-sungguh.

Wanita penuh kelembutan itu menatap suaminya dengan wajah letihnya, sepertinya selama ini dia menyimpan luka yang teramat dalam, tapi terlihat jiwanya yang kuat berusaha menghapus lukanya, tapi tetap ada luka yang tersisa tergambar jelas di kerutan keningnya.

"Apakah harus kita membawanya diam-diam? Dia sedang dicari..." Perkataannya dipotong oleh suami yang sangat dicintainya.

"Diam... Aku akan membereskan semuanya, aku akan menjadikannya putra kandungku" ucapnya sambil berlalu meninggalkan istrinya yang telah penuh airmata dan luka.

Dipeluknya lagi dengan sangat erat laki-laki kecil yang sangat mirip dengan mendiang sahabatnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan merawat siwon layaknya anak kandungnya sendiri. Ia berjanji akan menyayangi siwon, dan mempertaruhkan nyawanya untuk siwon.

*Flashback end*

Siwon benar-benar tlah mampu membuatnya bangkit kembali, wanita paruh baya itu tlah menganggap siwon adalah bagian dari hidupnya, jika tanpa siwon ia tak pernah tau apakah ia akan bertahan dengan segala luka yang tlah menyakiti batinnya. Tapi senyum siwon, tawa siwon selalu mampu melupakan kepahitan hidupnya. Kini, nampaknya putra kesayangannya sudah besar, ia semakin takut masa lalu kelam itu akan menjadi bumerang dikemudian hari. Ia tak ingin kedamaian yang didapatnya beberapa tahun ini akan sirna karena masa lalu yang sungguh menyakitkan untuk sekedar diingat.