"Woy misi woy! Orang pingsan nih!!" teriak Yuju yang membahana sepanjang koridor lantai tiga sambil jalan cepat. Di belakangnya ada seorang laki-laki yang menggendong wanita yang tengah terkulai lemah.
"Anjir ini ngapa pada ngumpul sih?! Misi woy!!" Yuju semakin geram karena bukannya memberi jalan, malah pada nutupin jalan.
Yuju dan laki-laki itu langsung menuruni tangga dengan cepat menuju ruang kesehatan di lantai 2.
Begitu sampai, Petugas kesehatan langsung menghampiri si laki-laki yang sedang menaruh wanita yang pingsan diatas ranjang kosong.
"Ini kenapa, Mas?" tanya si dokter pada laki-laki yang tadi menggendong si pasien.
"Anu, Dok. Kena bola kasti." jawab Yuju yang berdiri di ujung ranjang.
"Siapa namanya?" tanya dokter yang menempel nametag dengan tulisan Seohyun.
"Chaeyeon, Jung Chaeyeon." jawab Yuju cepat.
"Itu buku laporannya di isi dulu ya." kata Dokter Seohyun sambil memeriksa keadaan Chaeyeon dengan stetoskop.
"Jaehyun, lo isi deh." Yuju menyuruh laki-laki yang membopong Chaeyeon tadi.
"Gue masih ngos-ngosan nih. Tega amat sih." protes Jaehyun.
Yuju mencebik dan menuju meja dokter, untuk mengisi buku laporan.
☔☔☔
Kalau ada predikat orang paling aneh di muka bumi kayaknya harus di ambil sama June dan Bambam. Sudah kuliah, bukannya makin dewasa, malah makin kayak bocah.
Masalahnya, di mata kuliah manajemen keuangan 1 tadi, dosennya cuma ngasih tugas lalu di kumpul. Tapi mereka malah asik main lempar-lemparan bola kasti di kelas yang berukuran 5x6 meter itu. Dan naasnya, Chaeyeon lah yang jadi tumbal atas kegilaan mereka.
"Gimana Chaeyeon?" tanya Bambam khawatir pada Jaehyun yang baru aja datang dari ruang kesehatan.
"Gegar otak kayaknya." jawab Jaehyun asal.
"Serius, Hyun. Jangan ngawur." wahah June dan Bambam semakin kecut.
"Ya lagian lo ngapain sih main kasti di kelas? Kayak anak TK aja." sungut Jaehyun sambil duduk di bangkunya.
"Yah kan gue nggak sengaja." Ujar Bambam melas.
"Awas lo pada, Chaeyeon bangun, di habisin sama dia sama Yuju." celetuk Yugyeom yang duduk disamping Jaehyun.
"Gue mah udah pasrah. Mau di budekin juga." jawab June sambil duduk di depan Yugyeom.
Yugyeom geleng-geleng liat temannya yang hampir sekelas di semua mata kuliah selama satu setengah tahun ini. Sedangkan Jaehyun sibuk dengan HP.
Sebenarnya Jaehyun sangat khawatir pada Chaeyeon yang masih belum sadar di ruang kesehatan itu. Gimana nggak khawatir, Jaehyun sudah naksir sama Chaeyeon sejak ospek satu setengah tahun yang lalu.
Chaeyeon, si cewek cantik dengan kulit putih mulus dan badan seksi -lebih ke kurus sih- dan matanya yang kecoklatan bikin mukanya makin keliatan judes.
Tapi di maya Jaehyun, Chaeyeon itu menarik. Ntah apa yang buat laki-laki dengan lesung pipi itu suka sama Chaeyeon selama ini.
"Tugasnya di kumpul sama gue ya. Sampai jam sebelas." kata Jihyo, ketua kelas matkul manajemen keuangan 1 kelas D dengan mikrofon kelas.
"Weh, anjir lima belas menit lagi!" seru June yang langsung lompat ke mejanya.
"ANJIR JIHYO! GUE BELOM NGERJAIN APA-APA NIH!!" Bambam nggak kalah gelagapan.
"Gyeom! Minjem punya lo dong." todong June.
"Makanya ngerjain. Malah main kasti sih." sungut Jihyo yang masih kesal sama June dan Bambam.
"Duh! Ngomelnya ntar aja ya, Hyo. Gue lagi buru-buru." protes Bambam sambil nulis dengan kekuatan seribu tangannya.
"Chaeyeon nggak apa-apa kan, Hyun?" tanya Jihyo.
"Udah diobatin sama dokternya kok. Semoga aja nggak apa-apa." jawab Jaehyun.
"Bagus deh kalo gitu." Jihyo ngangguk.
☔☔☔
Chaeyeon sudah sadar, sekarang kepalanya terasa sangat sakit karena bola kasti yang dilempar Bambam tadi.
"Mau pulang nggak?" tanya Yuju.
"Masih ada kelas, Ju." jawab Chaeyeon sambil nyengir-nyengir nahan sakit kepala.
"Udah bolos aja. Lo begini juga. Kerumah sakit mau? USG nih."
"Kok USG sih?" protes Chaeyeon.
"Lah apa namanya? Yang di kepala lo di liatin tengkoraknya itu?"
Chaeyeon ketawa keras "ronsen bego!"
"Lah iya apalah itu." Yuju mengibaskan tangannya.
"Nggak usah deh. Gue pulang aja." Chaeyeon turun dari ranjang.
"Gue anter?" tanya Yuju masih khawatir.
"Nggak usah. Gue minta antar Kak Wonwoo aja. Kayaknya dia free." jawab Chaeyeon sambil nenteng ransel nya yang tadi diantar Jaehyun.
"Dok, makasih ya. Saya pulang dulu." pamit Chaeyeon.
"Iya, obat yang saya kasih jangan lupa dimakan." jawab Dokter Seohyun.
"Ju, siapa yang bawa gue ke ruang kesehatan?" tanya Chaeyeon yang lagi jalan menuju kantin. Tempat biasa Wonwoo ngumpul.
"Jaehyun lah! Siapa lagi?" jawab Yuju dengan suara melengking nya "nih ya, begitu lo pingsan Jaehyun langsung dengan sigapnya bopong lo ke ruang kesehatan." lanjut Yuju dengan semangat.
Chaeyeon geleng-geleng sambil tertawa.
Jaehyun, yang entah tau dari mana bisa milih jadwal persis sama kayak Chaeyeon di setiap semester itu udah naksir berat ke Chaeyeon. Padahal Chaeyeon udah punya pacar. Kating lagi. Tapi Jaehyun pantang menyerah. Katanya; selama janur kuning belum melengkung, jangan katakan terlambat. Udah di jutekkin juga nggak mempan. Malah makin getol deketin Chaeyeon. Akhirnya Chaeyeon menyerah dan membiarkan Jaehyun berbuat apa. Toh Jaehyun nggak pernah mengganggu hubungannya dengan pacarnya.
"Weheee.. Kenapa, Yeon? Kok hidung lo di sumbat kapas? Macam pocong aja ih." sambut Hoshi saat Chaeyeon dan Yuju sampai di kantin.
"Anak kelas gue berubah jadi anak TK, Kak." dengus Chaeyeon.
"Kenapa, Ju?" tanya Hanbin ke Yuju yang duduk di depannya.
"Si Bambam sama June mainan bola kasti di kelas. Kena Chaeyeon deh." Jawab Yuju sambil minum es tehnya Hanbin.
"Mau pulang?" tanya Wonwoo pada Chaeyeon yang bersender di bahunya. Chaeyeon mengangguk lemas.
"Yaudah, yuk." Wonwoo berdiri.
"Gue antar Chaeyeon dulu ya." pamit Wonwoo pada Hoshi dan Hanbin yang sedang mendengarkan Yuju ngoceh.
☔☔☔
Sepanjang jalan Wonwoo membiarkan Chaeyeon tidur si mobilnya. Ia tau, Chaeyeon pasti sedang Benar-benar lemas.
Sesekali Wonwoo melirik kekasihnya ini yang sudah nemenin dia satu setengah tahun ini.
Wonwoo mengusap ujung kepala Chaeyeon sambil tersenyum.
"Bisa juga kamu anteng ya." ujarnya.
☔☔☔
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile; Jaehyun Chaeyeon ✔
Fanfiction"if you love someone, let them go. If they returns, they were always be yours." © bleakpearl 2017 #141 in short story 29-4-17