"Gila Gav, lo jam segini baru dateng. Mending sekalian gausah dateng Gav " sapa Daniel
"Kesiangan gue anjir"
"nonton bola lagi hm?" tanya Dio
"Iye , semalem gue nobar tanpa sepengetahuan nyokap. Gue cabut lewat jendela" jawab Gavriel santai
"Terus, balik jam berapa lo?"
"Sekitar jam lima-an , Gila baru tidur dua jam. Kalau ngga karna inget ada ulangan Matematika. Bolos gue sekarang" terang Gavriel sambil mencopot erphone nya yang sedari tadi ia pakai.
"Lagian Gav, kata odoy Bu Tuti ngga masuk"
"Tai, tau gini gue ngga usah mohon-mohon minta bukain gerbang sama mang ujang tadi" kata Gaveriel
"tumbenan banget Lo perduli pelajaran" tanya Denis penasaran
"Gue juga males kali kalau ngga inget nilai gue udah banyak yang anjlok. Bisa abis gue sama bokap" Gavriel menghela nafas
"Yaudah Gav, sekarang mending kita ke kantin, kita ngopi atau ngga ngerokok biar lo ga ngantuk" ajak Dio
"Boleh lah"
⚽⚽⚽
Keadaan kantin pagi ini sangat Ramai, padahal jam-jam seperti ini merupakan jam KBM berlangsung. Namun, kegaduhan itu mendadak hening.karna melihat sekumpulan peria tampan datang ke kantin dengan gaya mereka masing-masing.
Daniel Renaldi si cowok ganteng yang sedikit pendek ini. Memiliki kulit putih pucat. Dengan lesung pipi di sebelah kanannya.
Claudio Abraham, laki-laki yang mempunyai tinggi 180cm ini memliliki hidung yang mancung. Calaudio juga terkenal pintar dan mengikuti eskul basket. 1 dari sekian eskul yang populer di SMA Antara.
Sedangkan. Si ketua geng
Gavriel Andreas Messi
Siswi-siswi disini mengatakan bahwa Gavriel lah yang paling tampan diantara dua sekawannya itu.
Gavriel yang tampan, tajir dan juga kapten Tim sepakbola di sekolah, tentu saja sangat di segani se-antero SMA Antara.Diantara mereka ber-tiga hanya Gavriel lah yang paling acuh terhadap spesies yang bernama perempuan. Gavriel bukan seorang LGBT atau semacamnya. Entahlah, Gavriel belum tertarik untuk berhubungan dengan seorang makhluk yang bernama perempuan.
Tapi bukan berarti selama ini Gavriel tidak mempunyai teman wanita. Salah, jika kalian mengangap Gavriel tidak mempunyai teman wanita.
Gavriel mempunyai beberapa teman wanita yang cukup dekat.
Namun hanya sebatas teman, tidak lebih.Gavriel
Ya, disinilah gue sekarang.
Kantin.
Tempat ternyaman setelah lapangan bola dan rooftop disekolah ini yang gue suka.Seperti biasa gue bersama dua biji gue. Daniel dan Dio, duduk di pojok sudut kantin.
Keadaan kantin tiba-tiba hening saat kami bertiga datang.
Bodo amat!"Gav, tadi sera nanyain lo" tegur Denis
"Sera siapa?" tanya gue
"Astaga Gav, lo gatau sera?are you kidding me?"
"Anaknya jokowi?" tanya gue lagi
"Bukan sih"
"Yaudah. Ngapain juga gue perlu tau"
"Wah Gav, ngga beres emang otak lo"
"Dan lo baru tau?" jawab gue santai.
pasti pemikiran kalian gue seorang Bad Boy yang di gandrungi banyak wanita. Perokok, sering main cewek tapi otaknya tetap encer.
Plis,jauhin itu semua dari pemikiran kalian. Karna gue ngga begitu.
Okay. Gue emang Bad Boy, perokok aktif. Brandalan. Tapi otak gue ngga sepinter Bad Boy- Bad Boy yang ada di novel-novel fiksi remaja kebanyakan.
Ngga tau otak gue yang ngga nyampe atau pelajarannya yang terlalu susah. Nilai gue selalu jeblok. Kampret!
Terlebih di pelajaran matematika.
Padahal bokap gue arsitek, tapi ngga ada nurun-nurun nya sama gue secuil pun.Gue jadi curiga. Gue ini anak nyokap-bokap gue, atau anak dapet nemu.
Percaya atau ngga. Sampai detik ini gue belum punya pacar. Bahkan belum pernah pacaran.
Gue bukan LGBT atau sejenisnya. Gue cuma belum nemuin aja cewek yang bisa buat gue perjuangin.Tapi sekarang udah berbeda semenjak gue bertemu Dira. Ya, perempuan yang bisa bikin gue jantungan tiba-tiba itu bernama Adira Dara Aisha. Adik kelas gue.
Gue ngga tahu jelas kapan gue punya penyakit jantung tiba-tiba setiap kali bertemu Dira. Awalnya, gue ngga percaya yang namanya cinta pada pandangan pertama. Menurut gue, cinta pada pandangan pertama itu cuma ada di FTV atau novel-novel percintaan. Tapi presepsi gue itu hancur seketika saat gue bertemu Adira di gerbang sekolah satu tahun lalu.Udah hampir satu tahun gue sembunyiin semua ini dari Dira. Gue cuma bisa liat dia dari jauh. Dira ngga seperti cewe lainnya, yang histeris setiap gue lewat di koridor atau saat gue tanding futsal di lapangan. Dira beda.
Dira selalu sinis setiap gue liat dia secara ngga sengaja. Dari kejadian itu, gue bisa simpulkan kalau Dira ngga suka sama gue.
Tapi bukan Gavi namanya kalau nyerah gitu aja.❤❤❤
"Gav, bagi rokok napa" Daniel mengadahkan tangannya ke arah Gavi.
"Ambil aja" jawabnya seraya menoleh kearah Daniel
"Malam ke club kuy, gue udah lama ngga minum" ajak Daniel
"Ayo, jemput gue tapi" ujar Dio
"Jam 10 ok"
"Sip"
Tiba-tiba Gavi beranjak dari duduknya dan melenggang pergi.
"Gav, mau kemana lo?"
"Sholat" jawab Gavi santai
"Oh ok"
"mau masuk surga ngga? " tanya Gavi.
"Ya maulah Gav" ucap Daniel dan Dio kompak
"Hobi nge-dugem, sholat jarang. Cita-cita mau masuk surga. Situ ada kenalan orang dalem?" ujar Gavi tegas.
Jleb
Skak mat!
Daniel dan Dio merasa kikuk atas ucapan Gavi barusan. Mereka kompak menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Tunggu apa lagi?ayo sholat" ujar Gavi seraya beranjak dari rooftop
Ps : Typo dimana mana
![](https://img.wattpad.com/cover/98154410-288-k635309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVRIEL
Teen FictionNama : Gavriel Andreas Messi Umur : 17th. Hoby : main bola Cita-cita : pas sd mau jadi dokter. Smp mau jadi guru. Sma mau jadi pemain bola Umur 17 tahun merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja. Pada saat inilah semua anak akan me...