Hy readers, selamat membaca.....
Maaf ya typo bertebaran
.
.
." Kau tau bagaimana perasaanku bertemu denganmu setelah sekian lama kita berpisah?"
- Kacau-
.
.
.
.
.SAVIRA POV
" Brugh "
" Aduh..... maaf ya" Dia...... kenapa dia ada di sini? bukannya dia di korea?. "Hey, kok bengong sih, maaf nih gue buru-buru" dengan melangkahkan kakinya meninggalkan ku yang sedang bengong di sini. Tidak mungkin ini pasti mimpi, mana mungkin aku bertemu dengannya lagi. Tapi entah mengapa perasaanku mengatakan bahwa itu dia. Seseorang yang pernah hadir dalam hidupku, mengisi hariku. Dan entah sejak kapan aku kembali memikirkannya.**********
" Eh Vir..... dari tadi gue perhatiin kok lo ngelamun aja sih", " Aduh sorry banget ya Ren tapi kepala gue pusing banget nih gue pulang dulu ya" jawabku sambil membawa tasku. " eh... gila lo vir emang lo ngak takut apa nanti dihukum bos?" persetan dengan hukuman yang penting aku bisa tidur dan menenangkan pikiranku yang sangat kacau ini.
********
Sesampainya di kosan, aku langsung merebahkan badanku di atas ranjang dan menutup kedua mataku. Entah kenapa kepalaku terasa pusing. Semua kenangan yang bermunculan bagaikan kaset rusak itu kembali diputar, mengharuskan aku untuk kembali mengingatnya. Sebuah cerita yang sudah lama ku jadikan dongeng dan mimpi buruk yang pernah hadir dalam hidupku. "Vando" mengapa nama itu tak pernah luput dari benakku. Bahkan detik ini pun aku kembali mengingatmu.
Dengan penuh kesedihan kubuka semua kenangan kita yang ku simpan di kotak berwarna merah ini. Entah kenapa air mata ini jatuh dengan sendirinya seiring dengan kenangan yang ada di sini.
Mungkin sudah saatnya bagiku untuk menghapus semua kenangan ini. Tapi, hati ini tidak dapat melakukannya. Bahkan dengan melihat kenangan ini pun, jantung ini masih berdetak kencang.
Hingga ku sadari sampai detik ini pun aku belum berubah.
.
.
.
'
.
.Jangan lupa vote dan comment ya :-)
Sorry pendek dan gaje
oh iya baca juga ya cerpen aku judulnya penantian
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL TRUTH
Random" Katakan yang sebenarnya padaku" " Semua terlalu sulit untuk diungkapkan" " Tapi aku butuh kebenarannya" " Kau akan menyesalinya" " Ketika sebuah kebenaran membawa kepedihan bagi siapapun yang mengetahuinya" " Akankah kebenaran itu terungkap?"