" Semua terulang kembali, bagaikan kaset rusak yang terputar kembali. Kamu kembali, meingingatkanku pada kisah lama yang ingin kulupakan. Aku menangis kembali, melihat betapa bodohnya diriku. "De javu" itulah kata yang selalu kuucapkan ketika kita berjumpa kembali. Tapi, semua berbeda. Dapatkah kita seperti dulu. Walaupun dengan luka sekalipun, Aku tak peduli. Walaupun kau menertawai kebodohanku, aku tak marah. Aku merindukanmu, membutuhkanmu, dan mengharapkanmu.
Sungguh....."
.
.
.
.
.
.
.SAVIRA POV
Drt.....Drt............
" ngh..... " sial kenapa sulit sekali untuk membuka mata ini. Kulihat HP ku yang dari tadi bergetar menandakan ada panggilan masuk.
" Halo " sapaku sambil mengucek-ngucek mataku.
" Saviraaaa temanku yang paling kusayangi.... ini udah jam berapa sayang. Kamu mau minggat kerja lagi. Cepetan dateng atau kamu bakalan dipecat oleh bos. " Apa dipecat !!!!! Mataku tiba-tiba melotot ke alarm di meja tidurku. Sial.... kenapa alarm ini tidak berbunyi, padahalkan bisanya jam 5 udah bunyi.
Dengan kecepatan super aku langsung pergi ke kamar mandi, tanpa memperdulikan rena yang sedari tadi terus memanggil namaku. Tidak memerlukan waktu yang lama, aku segera keluar dari kosan menuju ke cafe tempatku bekerja. Dengan hanya menggunakan kaos biru polos, celana jeans longgar, dan sepatu sneakers andalanku. Aku sudah sampai si depan cafe.
Kuberanikan diriku untuk membuka pintu cafe dan berjalan menuju ruangan bos. Sempat kulihat semua mata memandang ku dari atas ke bawah. Bukan maksud untuk pd tapi serius aku merasa risih. Apa ada yang salah pada diriku, gumanku dalam hati. Disaat aku sedang berkuat dengan pikiranku, tiba-tiba rena datang menghampiriku.
" Eh.... vir lo ngak mandi ya " tanyanya sambil celingak-celinguk melihat wajahku.
" Emangnya kenapa? " tanyaku dengan polosnya. Jujur aku ngak ngerti dengan maksud rena yang nanya kayak gitu.
" lebih baik lo rapiin diri lo dulu deh sebelum ketemu sama bos. Liat tuh, iler lo masih di pipi, penampilan lo yang berantakan, sumpah absurd banget sih idup lo "
Dengan segera aku pergi ke toilet dan melihat penampakan ku di cermin. ' Pantes aja semua orang liatin gue dari atas ke bawah ' gumanku sambil merapikan kembali pakaianku.
" Tok...Tok....Tok.... "
" Masuk " ujar seseorang yang ada di dalam.
Dengan perasaan campur aduk, kuberanikan diriku membuka gagang pintu." Maaf pak, saya kemari mau " belum sempat ngelanjutin omongaku. Tiba-tiba pak bos sudah marah.
" Kamu tuh ya, kalau udah bosen kerja tinggal bilang aja ke saya. Jangan minggat kerja gitu aja, mana dateng telat lagi. "
" Maaf pak "
" Yaudah jadi kamu tuh masih mau kerja ngak sih? " tanyanya. Tanpa memandangku, karena matanya sedang berkuat dengan laptop yang ada di depannya.
" Iya pak " jawabku yang masih menundukkan kepalaku.
" Yaudah karena kamu minggat kemarin, dan sekarang kamu dateng telat kamu harus lembur hari ini. "
" Baik pak "
Tanpa basa-basi aku langsung keluar dari ruangannya.*******************
" gimana vir lo kena pecat ngak? " tanya rena saat aku keluar dari ruangan pak bos.
" ngak Ren " jawabku dengan nada orang tak bersemangat.
" Untung ya vir kita punya bos yang baik " ujar rena sambil menerawang ke ruangan pak bos.
Rena bener, seharusnya gue emang bersyukur karena memiliki bos sebaik pak angga.
*************************
Seperti biasa, saat jam makan siang cafe kami mengantarkan makan siang ke perusahaan di sebrang. Hari ini adalah giliranku dan rena yang mengantarkannya.
" Gimana vir udah siap " guman rena sambil memeriksa embali barang bawaannya.
" Udah nih, yok kita berangkat " ujarku dengan semangat.
Ya, aku harus semangat dan melupakan kejadian kemarin. Aku ngak mau kehilangan pekerjaan ini. Bagaimanapun juga, aku harus meneruskan hidupku disini.
******************************
" Ehm..... kok sendiri sih, bukannya tadi sama kawannya? "
" Iya nih..... dia lagi ngobrol sama pacarnya. Emangnya kenapa? " jawabku yang masih sibuk dengan pekerjaanku, yaitu menyusun semua makanan ini.
" Oh..... cuman mau minta maaf aja soal kemarin "
Degggg tiba-tiba aku berhenti dari aktivitasku dan melihatn punggungnya yang sudah menjauh.
" Tunggu "
Sial... kesalahan pertamaku, kenapa aku pake manggil dia segala sih." Nama lo siapa? "
Tanyaku saat dia menghentikan langkahnya." Vando "
Jawabnya tanpa membalikkan badanya.Ok..... ini kesalahan ku yang kedua. Aku lupa kalau ini ' Rivan Group ' yaitu perusahaan ayah vando.
Kulihat kembali punggungnya yang mulai menjauh lagi. Apa dia ngak kenal ya sama aku? Atau dia emang udah lupain aku?. Tapi kenapa aneh banget ya, walaupun dia ngak inget aku tapi dia tetep sama, kayak Vando yang dulu. Vando yang aku kenal, Vando yang buat aku jadi orang bodoh yang terus nangisin dia tiap malem. Berharap dia pulang dan nanyain kabar tentang aku. Jelasin alasan kenapa dia tinggalin aku selama 5 tahun lamanya tanpa kabar. Jujur banyak sekali yang ingin kutanyakan saat dia kembali ke sini. Inlah alasan terkuatku untuk tidak mengikuti keluargaku meninggalkan kota ini.
Entah apa kabar keluargaku sekarang. Apa mereka masih marah sama aku? Entahlah mungkin iya.
" Hey Vir kok lo ngelamun lagi sih? Maaf ya tadi aku tinggalin kamu. Kita pulang yuk? "
********************
Malam semakin larut. Rasa kantuk memaksaku untuk cepat berbaring di ranjangku. Tapi, jalan yang sepi dan gelap ini seakan sangat panjang dan jauh untuk menuju ke kosanku. Huh.... coba kalau ada rena pasti aku ditemenin atau dianterin ke kosan kalau pulang kerja, kenapa sih rena mendadak mau pulang kampung segala. Aku aja ngak pernah pulang ke rumah sejak SMA. Lebih jelasnya lagi aku minggat. Ya, aku minggat tapi lima tahun lalu orangtuaku pulang dari Amerika dan ngajak aku untuk pulang sama mereka ke sana.
' satu lorong lagi ' gumanku dan mempercepat langkahku. Tapi, tiba-tiba....
" Hy..... nona manis, kok malem-malem begini jalan sendiri sih "
" Iya nih mau abang temenin ngak "
" Kok diem sih...... kayaknya mau nih. Iyakan? "
Sial kok bisa sih ada tiga pereman mabok di sini. Sekarang, aku hanya memikirkan bagaimana caranya aku menghindari mereka dan cepat sampai ke kosan.
" TOLONGGGGG....... "
" Teriak aja.... ngak ada yang bakal denger kok"
.
.
.
.
.
.
" Bugh...... "Maaf ya lama update nya
Jangan lupa vote dan coment ya
*******************
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL TRUTH
Random" Katakan yang sebenarnya padaku" " Semua terlalu sulit untuk diungkapkan" " Tapi aku butuh kebenarannya" " Kau akan menyesalinya" " Ketika sebuah kebenaran membawa kepedihan bagi siapapun yang mengetahuinya" " Akankah kebenaran itu terungkap?"