TWO

82 8 0
                                    

Seminggu berlalu, Seperti biasa aku duduk di teras kelas sambil membaca buku novel kesukaanku, Tiba - tiba "panggilan untuk pengurus osis sekbit kesenian, sekali lagi panggilan untuk pengurus osis sekbit kesenian segera berkumpul di ruang piala terima kasih." Pengumuman tersebut sontak membuatku kaget karena aku adalah wakil ketua sekbit kesenian. Aku pun segera berlari menuju ruang piala.

"Ayu kamu pimpin rapat sekbit kesenian ya soalnya kak Cantika gak masuk sekolah." Tutur wakil ketua osisku "oh iya iya kak acha." Akhirnya aku pun aku menjalankan rapat khusus sekbit tersebut.

Setelah selesai rapat aku pun pergi ke perpus sekolah untuk meminjam beberapa buku pelajaran biologi dan fisika. Setelah selesai meminjam buku aku pun berjalan dengan santai ke kelas tiba - tiba ada seseorang yang menabrakku hingga aku terjatuh dan buku yang ku pinjam berceceran. "Ehh sorry sorry kamu gak apa apa?" Tanya orang yang menabrak ku
"Ya aku gak apa." Jawabku singkat.
"Sini aku bantu ambilin bukunya." Ujarnya langsung jongkok dan ikut mengambil buku yang jatuh berserakan.
"Makasih ya." Kataku
"Yaa sama sama, oh iya namamu siapa ya, kelas berapa?" Tanyanya
"Namaku Ayu Ningsih Anggraini dari kelas 8-8, Kalo kamu?"
" Namaku Edwin gilberth fin'no dari kelas 9-4."
Deg, deg, deg
'Gila gue ngomong ke kakak kelas pake aku kamu gue gak tau malu banget sih.' Pikir ku dalam hati.
"Ehm... sorry kak saya panggil kakak kamu saya minta maaf ya Hehehe."
"Ihhh apaan sih kamu santai aja kali."
Akhirnya kami pun duduk di depan ruang guru hingga waktu masuk kelas pun tiba kami tidak akan melupakan kejadian tadi.

-bersambung-
______________________________________

Makasih karene sudah baca novel ini bye see you next chapter.

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang