🌞 T W O

876 142 59
                                    

"Morning hazelnut." sapa Alice. Alice baru saja datang di kelas dan duduk di sampingku. Semua sahabatku memanggilku dengan sebutan hazelnut, kata mereka karena rambutku yang berwarna coklat hazel. Ada-ada saja mereka.

"Morning too, Alice."

"Aku mempunyai sesuatu untukmu." ujar Alice sambil merogoh tas sekolahnya, lalu mengeluarkan sebuah bungkusan.

"What it is?"

"It's a frog."

"What? You must be kidding me." seruku. Yang benar saja? Dia memberiku sebuah katak katanya?

"Haha, I'm just kidding. Ayo cepat buka."

Aku sedikit ragu-ragu untuk membuka bungkusan itu, bagaimana jika isinya benar-benar katak? Langsung kutepis pikiran burukku itu. Dasar Alice, memang suka iseng.

"Wow, it's so cute ... Thanks Alice."

Dia memberiku sebuah sling bag bersiluet luar gambar minnie mouse. Lengkap dengan pitanya juga. Tas ini bisa dipakai untuk remaja sepertiku karena modelnya tidak terlalu childish. Alice memang pintar memilih barang.

"Your welcome, waktu aku melihat tas ini aku langsung ingat padamu. Lalu membelinya untukmu."

"You're my best friend ever." aku memeluk Alice singkat.

"Haha, okay. You too Els."

Tak lama kemudian, Flo, Reyna, dan Tasha datang juga ke kelas.

🌞

"Look at him." bisik Alice, karena saat ini pelajaran Bahasa Inggris Mrs. Sierra sedang menerangkan di depan kelas.

"Who?" tanyaku. Aku juga berbisaik.

"Your crush, Allen."

Aku langsung mengedarkan pandanganku ke segala penjuru kelas, pandanganku berhenti ketika melihat Allen yang sedang melamun menghadap ke arah jendela. Memang jendela di kelasku rendah, jadi kelasku mendapat pasokan matahari yang cukup. Aku bingung selama ini aku tidak pernah sekalipun melihat Allen yang sedang tidak memperhatikan pelajaran.

"Ada apa dengannya? Apa dia memiliki masalah?"

"Aku tidak tahu." ujarku sambil terus saja menatap kearah Allen.

"Kau harus menemuinya dan bertanya padanya."

"Apa?"

Sekarang sudah waktunya istirahat, dan keempat sahabatku terus saja merengek agar aku menemui Allen. Alice sudah menceritakannya tadi kepada yang lain. Untung saja jarak mejaku dan Allen lumayan jauh, jadi bisa kupastikan dia tidak akan bisa mendengar percakapanku dengan sahabatku.

"Hei temui dia, apa kau tidak kasihan padanya?" tanya Flo.

"Mau kuantar untuk menemuinya?" tawar Reyna, tetapi aku menggeleng.

"Els, ayolah. Dia sedari tadi terus saja seperti itu, kau tidak khawatir padanya? Bagaimana jika dia sedang ada masalah?" tanya Alice.

"C'mon Els, meet him." kata Tasha.

"Be brave, Els." tegas Alice.

Lama kelamaan, aku jadi khawatir pada Allen. Bukan maksudku untuk tidak peduli padanya. Entahlah, aku bukan siapa-siapanya untuk tempatnya menanyakan masalahmya dan berbagi cerita. Tetapi disisi lain, aku kasihan pada Allen Dia terus saja berdiam diri dan melamun sendiri melihat keluar jendela.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang