🌞 F I V E

484 112 31
                                    

Esoknya kami mengunjungi tempat perbelanjaan oleh-oleh yang lain. Kami berburu bersama. Lagi-lagi kami membeli banyak sekali barang dan makanan. Setelah itu, kami pun menuju ke Pantai Pandawa.

"Elsa." panggil Flo.

"Apa?"

"Aku sudah tahu." jawab Flo, aku heran apa maksudnya.

"Tadi aku sudah bertanya pada Dylan, tentang Alen." mendengar nama Allen aku langsung terkesiap.

"Apa? Lalu bagaimana?"

"Kau tahu kenapa Allen kemarin kesal saat kau menyebut nama Sheila? Ternyata Sheila baru saja jujur pada Allen jika dia menyukainya. Dan Allen tidak suka, tetapi bukan yang tidak-tidak. Maksudku, selama ini dia hanya menganggap Sheila sebagai temannya. Dan tidak pernah terbesit sedikitpun di pikirannya untuk menjadikannya lebih sebagai seorang teman." ujar Flo panjang lebar

"Oh, pantas saja kita tak lagi melihat mereka bersama semenjak kita di sini."

"Hm, ya. Kata Dylan, Allen sengaja sedikit menjauh agar perasaan Sheila padanya menjadi sedikit berkurang. Dan akan menjadi teman seperti dulu. Agar tidak ada perasaan canggung. Dan satu lagi Els,"

"Apa?"

"Ternyata teman sekelas kita, ada beberapa yang juga menyukainya." bisik Flo.

Tentu saja, dia pintar, manis, baik, care, siapa yang tidak luluh hatinya jika bersamanya?

"Siapa saja?"

"Yakin kau mau tahu?" tanya Flo, aku berfikir sebentar.

"Hm... Tidak jadi, biarkan saja."

"Okay, up to you."

"Thanks for you and Dylan." kataku, Flo terkekeh lalu kembali asyik bemain dengan iPhone miliknya.

Jadi ini alasannya kenapa dia seperti itu kemarin? Dan ternyata selama ini Sheila suka padanya? Tetapi sikap Allen kepada Sheila saja sudah seperti itu, lalu bagaimana denganku. Bagaimana jika saja dia mengetahui perasaanku? Apa dia juga akan seperti itu padaku? Tetapi aku tidak ingin seperti Sheila, aku takut jika dia menjauhiku. Entah apa yang di pikirkannya jika dia tahu aku menyukainya. Astaga ini membingungkan. Apa yang harus aku perbuat?

Jadi, aku harus benar-benar menghilangkan perasaanku ini?

🌞

Here we go... Sekarang kami sudah berada di Pantai Pandawa, my favorite beach.

Semua teman-temanku tidak berhenti terkesima saat melihat bongkahan batu besar yang berjejer rapi di sepanjang jalan menuju pantai ini.

"Astaga, pantai ini sangat indah." guman Alice saat melihat hamparan pasir halus berwarna putih dan juga air laut yang berwarna biru muda. Keempat sahabatku mematung melihat keindahan pantai ini.

"Hei hei. Teman-teman yang lain sudah menyuruh kita untuk mengambil makan siang." kataku.

"Okay. Ayo kita ke sana." ajak Tasha.

"Wah, serius kita makan di sini?" tanya Reyna senang. Bagaimana tidak, sudah tersedia tempat untuk kami di pinggir pantai. Lengkap dengan meja, kursi, dan payung lebar yang tembus cahaya matahari.

"Its gonna be fun!" seru Flo.

🌞

Setelah makanan kami habis, kami dan teman yang lain langsung bermain-main di pinggir pantai.

"Ayo kita berfoto bersama!" seru Reyna, karena angin di sini cukup keras.

"Ayoo."

Setelah puas foto berlima, kami membaur dengan teman-teman yang lain.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang