🌞 T H R E E

602 139 59
                                    

Aku menoleh ke belakang. Ternyata yang berdehem tadi itu Dylan dan dia juga sedang bersama Allen.

"Kalian kenapa masih di sini?" tanya Dylan.

"Kami menunggu Elsa, dia kelelahan. Yah mau bagaimana lagi, umurnya sudah tua jadi cepat capek." ujar Flo, aku membelalakkan mataku. Beberapa temanku tertawa akibat Flo. Dasar Flo, membuatku malu saja.

"Aku baik-baik saja, sudahlah kalian duluan saja. Aku akan menyusul belakangan."

"Tetapi tak baik jika kau sendiri. Dari tadi hanya aku dan Allen yang berjalan paling belakang." kata Dylan.

"Bagaimana jika kalian berempat juga Dylan, jalan duluan saja. Aku akan disini menemani Elsa. Aku juga sedikit kelelahan." ujar Allen.

Aku sedikit terkejut mendengarnya, entah Allen benar-benar kelelahan atau tidak. Dia mau menamaniku di sini.

"Yeah, okay. Temani Elsa ya Al." kata Alice kepada Allen. Lalu dia mengedipkan sebelah matanya kepadaku tanpa sepengetahuan Allen dan Dylan.

"Pasti. Sudah ayo kalian duluan saja, pasti yang lain sudah menunggu di sana."

"Kami duluan." pamit Dylan sambil menepuk pundak Allen. Setelah itu keempat sahabatku di tambah Dylan berjalan melanjutkan perjalanan.

"Elsa." ujar Allen membuka pembicaraan setelah beberapa menit kami saling diam.

"Hmm?"

"Apa kau masih lelah?" tanya Allen sambil mengacak-acak rambutku pelan.

"Tak apa, sudah tidak lagi. Ayo kita jalan." ujarku sambil berdiri dari dudukku semula. Allen mengangguk.

"Hei, sedikit lagi kita akan sampai." ujar Allen. Aku mengangguk padanya.

"Oh ya. Thanks."

Aku bingung, kenapa dia berterima kasih kepadaku.

"Thanks for what?" tanyaku. Allen hanya tersenyum.

Aku heran dengan kelakuannya, ada apa dengannya? Allen terkekeh, aku jadi semakin bingung.

"Kenapa kau tertawa? Oh iya, kenapa tadi kau mau menungguku? Aku berjalan sendiri juga tak apa."

"Kau lucu Els."

"Hah?"

"Mana mungkin aku meninggalkan seorang gadis berjalan sendirian disini? Apa lagi jika dia itu adalah temanku." ujar Allen ambil mengadah keatas langit. Menikmati pemandangan sekitar.

Oh. Iya, kita adalah teman.

"Hei jangan melamun." sahut Allen tiba-tiba.

"Apa? Tidak." bantahku.

ALLEN'S POV

"Oh ya. Thanks." ucapku.

"Thanks for what?" tanya Elsa.

Elsa sepertinya bingung kenapa aku mengatakan terima kasih kepadanya. Wajahnya yang kebingungan itu membuatku tertawa.

Sebenarnya ucapan terima kasih itu untuk yang kemarin, dia sudah memberiku saran saat aku memiliki masalah. Dan ternyata perkataannya itu benar.

Karena itu aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya.

🌞

ELSA'S POV

"Nah. Akhirnya kalian sampai juga." ujar Dylan. Di samping Dylan ada keempat sahabatku.

"Ya, ayo kita melukis!" seru Allen. Dylan pun berseru bersemangat. Mereka berdua berjalan menuju tempat yang teduh dan mulai mempersiapkan peralatan melukisnya.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang