Setelah menghabiskan waktu kurang dari dua jam bercinta dan mandi bersama di dalam kamar mandi, kini Jungkook dan Lisa berjalan beriringan menuruni anak tangga setelah keduanya berpakain lengkap dan memastikan Minjoong masih tidur dengan nyenyak di tempatnya.
Menginjak dua anak tangga terakhir, Jungkook menghentikan langkahnya membuat Lisa juga ikut berhenti dan menatap pria itu dengan tatapan bingung.
“Wae?” Tanya Lisa bersuara.
“Kenapa sepi? Orang-orang yang tadi di sini kemana?” Jungkook melanjutkan langkahnya ke ruang keluarga dan menunjuk arah dimana teman-temannya berada beberapa saat yang lalu.
“Apa mereka sudah pulang? Padahal Jisoo eonni sudah berjanji mau menginap disini, Aissh.. Jungkook! ini semua gara–gara kau!”
Lisa menunjuk Jungkook yang malah pergi bersantai duduk di sofa dan meraup keripik dalam toples yang tersedia di atas meja.
“Benar–benar tidak punya perasaan. Rasakan ini!...”
DUG
“YAK!”
Jungkook bangkit dari duduknya ketika Lisa melemparnya dengan botol minuman plastik yang telah kosong dan tepat mengenai kepalanya.
“Kenapa malah melemparku. Huh?” Jungkook mengambil botol plastik itu dan meremasnya hingga remuk. Ia menatap Lisa yang juga menatapnya dengan tatapan kesal.
“Kau bertanya kenapa? KENAPA? Hei! Jungkook! Tadi aku mau mandi, tapi kau malah mengikutiku masuk ke kamar mandi lalu menyerangku. Mereka pulang karena bosan menunggu. Ughh... Jisoo eonni pasti kecewa padaku, BamBam dan Yugyeom juga pasti kesal dengan kita!”
Lisa meluapakan amarahnya kepada Jungkook. Ia meraih bantal sofa lalu memukul Jungkook berkali–kali.
Jungkook bergerak menghindari pukulan Lisa, tapi gadis itu sepertinya sangat marah hingga membuat Jungkook kewalahan menghindari amukan istrinya.
“Sayaaang.. Tidak..tidak.. Stop! Aw.. Itu sakit! Ampun.. Lisaa..”
Lisa tidak peduli dengan ucapan ataupun ringisan dari Jungkook, ia tetap melanyangakan pukulan bantal ke suaminya itu. Ia tahu walaupun di pukul dengan bantal pasti akan tetap terasa sakit meskipun benda itu empuk. Tenaga Lisa yang kuat membuat Jungkook kesakitan karena pukulannya, apalagi sesekali mengenai wajah pria itu.
“Rasakan! Rasakan! Rasakan!..” Lisa memukul punggung Jungkook saat ia mencoba mengejar pria itu yang terus lari menghindar, tapi Lisa tidak menyerah dan mengejar Jungkook kemudian menarik kaos pria itu lalu memukulnya.
“Yak! Stop! Seharusnya yang marah itu aku! kenapa malah kau yang marah dan mengamuk begini? Huh?” Jungkook memutar badannya lalu meraih kedua tangan Lisa dan menggenggamnya dengan erat sehingga gadis itu tidak dapat kemana–mana atau melayangkan pukulan lagi.
Jungkook merebut bantal yang sudah hampir robek di tangan Lisa kemudian melemparnya ke sembarang arah. Dengan nafas terengah–engah, Jungkook menatap Lisa dengan tatapan tajam membuat gadis itu memalingkan pandangan lalu menggigit bibir bagian bawahnya.
“Seharusnya aku yang marah dan memberimu hukuman...” Jungkook mendekatkan wajahnya dengan wajah Lisa hingga hidung mereka bersentuhan.
“Aku salah apa sampai kau menghukum ku?” Lisa sedikit memundurkan wajahnya dan dengan berani menatap wajah Jungkook yang hanya beberapa senti di depannya.
“Seharian ini kau sering sekali menuduhku gay, atas dasar apa kau berkata seperti itu? Huh!”
Ekspresi wajah Lisa yang tadi terlihat takut kini berubah menjadi melongo dan tawanya meledak detik kemudian.