Hari Senin.
Hari di mana orang-orang mulai sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing setelah hari libur.
Dengan berat Sasa membuka matanya dan melirik malas alarm yang membangunkannya.
"Ish.." ucapnya sambil mematikan alarm berbentuk panda itu.Dengan langkah gontai, Sasa masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah beberapa menit, kini ia sudah siap dengan penampilannya.Sasa menuruni anak tangga di rumahnya menuju lantai satu. Kemudian mengarah ke ruang makan, di mana keluarganya berkumpul untuk sarapan.
"Hai sayang, sudah siap untuk sekolah?" tanya Dilla, mama Sasa, sambil menyentongkan nasi ke piring Bara, suaminya.
"Hai juga ma, siap ngga siap harus tetep sekolah juga kan?" ucap Sasa malas yang lebih pantas disebut pertanyaan.
"Iyalah, emang lo mau jadi orang bodoh karena ngga sekolah?" tanya Ziko, kakaknya, pertanyaan itu membuat Sasa memutar bola matanya malas dan ia memilih untuk tidak membalas pertanyaan kakak laki-lakinya itu.
•••
Ziko mengantarkan adiknya ke SMA Nusantara, di mana adiknya itu bersekolah. Sedangkan Ziko, ia sudah kuliah dan memilih universitas di Inggris. Kali ini Ziko sedang berlibur di Indonesia, sehingga ialah yang mengantarkan Sasa, biasanya Sasa diantarkan oleh supirnya.
Setelah beberapa menit di dalam mobil, Sasa pun sampai di sekolahnya. Ia berpamitan dengan kakaknya dan segera masuk ke dalam sekolahnya.
Seusai upacara, Sasa langsung menuju kelasnya. Ia langsung duduk di sebelah Helda. Tempat duduk mereka berada di bangku paling depan dan barisan ke tiga dari pintu.
Di belakangnya ada Yura dan Anne. Di belakangnya lagi ada Dira dan juga Mela. Namun, mata Sasa tertuju pada seseorang yang duduk di belakang bangku Dira.
Jantungnya langsung berdegup kencang, darahnya mendesir, dan matanya tidak bisa teralihkan dari orang itu. Dalam hati Sasa berkata, "Dia?"•••
Jam pelajaran pertama telah berakhir. Para siswa telah beramai-ramai menuju kantin sekolah.
"Gue di kelas sendirian ya?" batin Sasa.
Namun pikirannya salah, karena tiba-tiba ada yang mengagetkannya."HAYO DI DALEM KELAS SENDIRIAN NGAPAIN LO?!" teriak orang tersebut.
Sasa mengenali suara itu. Ia langsung menoleh ke belakang dan benar, dia yang selama ini selalu hadir di pikirannya kini ada di hadapannya.
"Apaan sih lo Dev! Gangguin ketenangan orang aja bisanya." balas Sasa dengan nada kesalnya.
Ya, Devano Arya Baswera. Lelaki yang berwajah tampan, kaya, dan termasuk most wanted di SMA Nusantara, serta sahabat Sasa yang tidak pantas disebut sahabat karena perasaannya.
"Yah elo mah sensitive banget sih Sa, orang gue cuma lagi kangen sama lo aja."
Deg..
"Ngga lucu."
"Gue emang lagi ngga ngelucu kali Sa."
"Udah ah lo ke kantin aja napa sih, ganggu ketenangan gue aja, sono pergi!" perintah Sasa yang hanya dibalas Devan dengan senyum miringnya sambil beranjak keluar dari kelas.
"Lo bener-bener buat gue gila Dev." lirih Sasa.
Lagi-lagi Devan membuat jantung Sasa berdegup kencang dengan tingkah dan perilakunya.
•••
Oh jadi nama cowok yang disukai Sasa tuh Devan😄
Btw kok Sasa bisa suka Devan tuh gimana yaa??
Whehe 487 kata nih, semoga kalian suka ya😂 vote dan comment oke😍 makasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Teen FictionDua tahun dengan perasaan yang sama, kepada orang yang sama, keadaan yang berbeda, yang entah kapan akan berujung bahagia. Kalissa Andara Vahendra. Gadis cantik, pintar, yang hidupnya dikelilingi banyak lelaki yang menjatuhkan hati mereka padanya. N...