Benda sakral

13.2K 952 11
                                    

Dilihatnya sebuah peti kecil yang tampak kusam dan berdebu.Airin penasaran dan langsung membukanya.

"Ini ..kalung liontin"Airin melihat kalung lontin yang bersinar, ternyata benda sakral yang di maksud adalah sebuah kalung liontin biru yang tampak indah dan berkilau.

"Jadi ini yang ditakuti para iblis itu"setelah mengatakan itu Airin keluar dari ruangan tersebut dan melihat Aiden yang masih menunggu di depan pintu.
Airin memperlihatkan kalung itu di depan wajah Aiden.Kalung itu langsung bersinar.
"Tolong yang mulia jangan arahkan kalung itu pada saya,karena saya tidak menyukai sinarnya."ucap Aiden menutupi wajahnya dengan kedua tanganya.
"Oh ..maafkan aku,baiklah aku akan menuruti apa katamu.Setelah itu Aiden mengantarkan Airin sampai di depan kamarnya.
"Saya akan melaporkan tentang ini kepada yang mulia Raja."setelah mengatakan itu Aiden langsung pergi.

Ruangan yang sangat gelap tanpa ada pencahayaan sedikit pun kecuali sinar bulan yang menerobos masuk lewat jendela.Seorang pria yang tengah duduk di kursi panjang dekat jendela mengamati bulan purnama yang tengah bersinar dengan terangnya.Terlihat sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius.

Tok..tok..tok..

"Bolehkah saya masuk yang mulia"ucap Aiden yang masih menunngu di luar pintu.
"Masuklah."ucap Argan dengan nada datarnya.

"Yang mulia,Gadis itu telah menjalankan apa yang anda perintahkan.Ternyata anda benar tentang ramalan itu bahwa seorang wanita dari keturunan dewa akan mengambil apa yang menjadi miliknya,yaitu kalung liontin itu tuan." Argan hanya tersenyum datar mendengar apa yang dibicarakan Aiden.

"Ramalan itu tidak akan meleset Aiden,satu persatu rencanaku akan berhasil setelah gadis itu memiliki kalungnya maka dia bisa mngendalikan kekuatan yang ada di dalam liontin biru.karena hanya manusia keturunan dewa lah yang bisa mengendalikan liontin biru, dia akan bisa menemukan petunjuk dimana pedang itu berada."Aiden hanya tersenyum senang melihat tuanya yang bahagia malam ini.

"Apa kau yakin dengan rencanamu Argan."seorang wanita masuk dengan wajah yang sangat marah.Yang tak lain adalah Sandra.
"Kau anggap apa aku selama ini?,aku yang mengurus semua urusan kerajaan selama kau tidak ada.Tapi kau malah lebih memilih wanita itu untuk mengendalikan kekuatan liontin biru."Argan yang mendengar ocehan sandra hanya tersenyum kecut dan tak berbalik sedikitpun untuk melihat siapa yang mengajaknya berbicara.

Sedangkan Aiden hanya melihat amarah Sandra yang meledak ledak di depan rajanya,tak berniat untuk ikut campur.

Selama ini bagi Argan dia hanyalah wanita yang ingin menguasai seluruh kerajaanya dan dirinya.Dia hanya ingin menjadi Ratu di kerajaan iblis ini.Argan yang telah lama mengetahui hal ini hanya mengikuti permainan Sandra.Karena dia masih membutuhkan Sandra untuk mengurus urusan kerajaan selagi dia dan Aiden pergi untuk kepentingan lain.
Argan hanya menganggap Sandra sebagai wanita simpananya,selagi dia mencari gadis yang diramalkan untuk menemukan pedang yang diincarnya.Sampai akhirnya dia menemukan Airin.

"Kau tidak usah berharap terlalu banyak karena aku tidak akan memberikan sedikitpun dari kerajaanku."ucap Argan dengan nada yang mencengkam.

"Apa kau tidak mengerti perasaanku padamu Argan,aku ingin memilikimu seutuhnya,bukan gadis sialan itu yang akan menjadi Ratumu.Hanya aku yang pantas menjadi Ratumu.."ucap Sandra dengan percaya diri.

"Tidak usah terlalu berharap,turuti saja perintahku jika kau ingin selamat."ucap Argan  sebelum dia meninggalkan ruangan itu ,diikuti bersama Aiden di belakangnya meninggalkan Sandra sendirian.

"Sialan kau Argan.."umpat Sandra kesal.

Airin POV

Airin duduk di depan cermin sambil memandangi kalung liontin yang berada di lehernya.Dia sangat heran melihat kalung itu memberikan rasa yang aneh pada tubuhnya.Airin merasa jantungnya berdetak lebih cepat dan darahnya mengalir lebih deras.Seperti ada kekuatan yang mengalir pada tubuhnya.
Saat Airin mulai memejamkan matanya karena rasa ngantuk yang mulai melanda seorang pria berjubah hitam lengkap dengan pakaian kebangsawanannya masuk ke kamar Airin dan langsung duduk di kursi yang berada di samping ranjang.

Airin terkejut mendengar pintunya langsung terbuka dan mencari sosok pria itu yang tak lain adalah Argan.

"Tuan ,apa yang anda lakukan di sini dan kenapa malam malam begini?."tanya Airin dengan nada terkejut.

































Terima kasih karena telah menyukai cerita saya.Terus vote dan komen agar saya lebih bersemangat untuk updete.......

See you next chapter...


The king of Devil (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang