*Airin's Pov
Semilir angin yang menerpa tubuhku membuat badanku terasa sejuk.Kubuka mataku yang terasa berat, penglihatanku sedikit buram namun kucoba untuk memperjelas pandanganku. Terdengar gemercik air dan derasnya aliran sungai.
Betapa terkejutnya aku melihat tubuhku yang tertidur di pinggir sungai beralaskan tanah berwarna abu-abu.
Terdengar samar namun aku masih bisa mendengar berberapa orang yang sedang berbincang-bincang.
Aku lapar dan haus namun tubuhku terasa lemas. Aku mencoba berdiri dan berjalan menyusuri jalan berharap ada orang yang memberiku sedikit makanan. Diseberang sana aku melihat sebuah pasar yang sangat ramai berbagai makanan di jual disana membuat perutku semakin lapar .
Apa yang bisa aku jual agar mendapatkan uang. Aku tidak mempunyai barang yang berharga kecuali...
"Pak saya mau menjual kalung liontin ini, kira-kira saya mendapatkan berapa koin emas?" Aku menghampiri sebuah toko antik yang ada di pasar.
Tidak ada pilihan lain kecuali menukarkan kalung ini dengan berberapa koin agar aku bisa membeli makanan." Coba saya lihat dulu, kalau ini saya hargai 25 koin emas bagaimana?? " ucap pedagang itu kepadaku. 25 koin emas sudah lebih dari cukup untuk membeli seporsi makanan.
"Iya saya mau. " Di berikanya koin emas itu kepadaku. Tunggu ku rasa ini bukan ukiran koin emas seperti di kerajaan Falatar..bentuknya lebih mirip seperti Bulan sabit. Sudahlah ini bukan waktunya aku mengamati uang.
Ku beli sepotong roti dan ayam kalkun di pasar itu lalu ku makan di bawah rindangnya pohon."Berikan semua uang mu padaku!!."
Seorang pria bertubuh kekar meminta uang pada seorang pedagang dengan paksa. Di belakang pria itu ada segerombolan lelaki dengan tubuh yang sama kekarnya. Mereka mengobrak abrik kios pedagang jika tidak mau memberikan uangnya."Ma..maaf, saya belum punya uang hari ini pasar sedang sepi. " Pedagang yang dipalak oleh preman tersebut mengatakan hal yang sebenarnya. Namun preman itu tidak percaya dan tetap saja mengobrak abrik kiosnya. Aku yang melihat hal itu merasa tidak tega dan kasihan tapi apa yang bisa aku lakukan untuk mengusir preman itu?.
"Jika kau tidak mau memberikan uangmu padaku, mati saja kau di tanganku. "
Lelaki bertubuh kekar itu mengacungkan senjatanya pada pedagang.
Aku yang melihat hal itu tidak bisa berfikir panjang dan langsung berlari menuju tempat kejadian sedangkan pedagang lainya hanya melihat tanpa ada yang bertindak ada juga yang melarikan diri karena merasa takut dan tidak mampu melawan segerombolan preman pasar.
" Hentikan!!.Beraninya kau melawan orang yang lebih tua darimu. Lihatlah dia memang mengatakan hal yang sebenarnya padamu apa kau tidak bisa melihat kejujuranya. " Aku mencoba melindungi pedagang yang sudah tua itu dari para preman." Siapa kau yang telah berani melawanku, kurasa kau cukup cantik juga untuk ukuran wanita sepertimu. " Pria itu berusaha mendekatiku dan ingin membelai wajahku namun dengan cepat ku pegang tanganya dan aku merasa terkejut karena pria itu merasa kepanasan dan berusaha melepaskan tanganya dariku. Melihat hal itu segerombolan pria yang berada di belakangnya langsung mengeluarkan senjata mereka dan berusaha melawanku.
Namun tanganku secara refleks mengeluarkan sinar berwarna merah dan membuat mereka jatuh terpental jauh. Aku heran apa yang salah dari diriku rambutku berubah menjadi merah dan tubuhku disinari oleh sinar merah.Rambutku kembali menjadi coklat lagi seiring dengan sinar merah yang semakin memudar.Apa itu adalah kekuatan dari Bulan Purnama?. Entahlah tapi yang jelas hal itu membuat mereka ketakutan dan pergi.
"Terima kasih, Nak. " kakek itu mengucapkan terima ksih dan tersenyum tulus padaku.
" Iya kek sama-sama, kalau begitu saya mau pergi dulu. " Aku pun melangkah pergi meninggalakan kios tersebut dengan kerumunan orang-orang yang masih memandang ku dengan tatapan heran.
Namun baru berberapa langkah kakek itu memanggilku.
" Tunggu nak, dimana tempat tinggalmu? Ku rasa aku baru melihatmu? " Aku membalikan badanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The king of Devil (HIATUS)
Fantasy"Bertemu denganmu adalah hal yang terindah untukku..Kau seorang iblis dan aku seorang Manusia. Kau di jalan yang gelap dan aku di jalan yang terang.. Jika kau memang benar mencintaiku buktikan kita memang bisa bersatu dan semua asumsi itu salah, Se...