Mohon maaf banget... ceritanya baru di lanjut, soalnya aku lupa password nya. Ditambah aku capek kalo sekolah pulang malem terus tiap hari😂
--------------------------------
Setelah kejadian dengan Pramugari itu, dia minta maaf kepadaku. Aku yakin, siapapun pasti luluh ketika dia meminta maaf kepadaku, dengan muka yang khas nya itu. Aku tidak peduli, dia dekat dengan siapapun. Tapi aku rasa, makin hari aku dengan nya seperti semakin jauh. Komunikasi yang kurang, dan pertemuan yang jarang, karena sama-sama sibuk. Dia sibuk dengan pekerjaan nya. Dan aku sibuk dengan sekolah ku.
Sampai akhirnya, setelah aku berfikir-fikir lagi, aku ingin menyudahi hubungan ini. Mungkin karena aku jenuh.
Tepat di waktu yang pas, dia mengajak ku untuk bertemu. Aku langsung ungkapkan perasaan yang sudah aku pendam ini,
"Mas, kayaknya kita break dulu aja ya? Kayaknya emang udah sama-sama jenuh. Mas fokus kerja aja yaa!" Ucapku.
Dengan tatapan yang serius, dan muka yang seperti nya kaget, dia mulai berbicara
"Kamu serius? Kenapa? Aku masih sayang bangeett.. aku jarang ngehubungin bukan karena ada yang baru atau karena aku udah ga sayang. Aku banyak banget kerjaan akhir-akhir ini."
"Break doang kok, bukan putus hehehe."
"Janji ya break doang? Iya mas ngerti kok kamu kenapa kalo lagi gini"
Setelah break, aku sudah merasa seperti biasa saja kepadanya.
Jujur, ada kaka kelas yang mendekati ku. Aku dekat dengannya, sering diantar pulang sekolah. Sering jalan bareng. Tapi aku ingat, jika aku masih mempunyai hubungan dengan mas Rifqi. Aku mulai menjaga jarak dengan kaka kelas ku itu, aku menjaga perasaan ku agar tidak larut terhadap kaka kelas ku itu.------
Tiba-tiba pramugari itu, mengirim pesan kepada ku,
"Pacar Rifqi kan? Udah putus tapi ya? Berarti mantan dong, kalo udah mantan plis gausah ganggu Rifqi lagi, dia lagi deket sama gua."
"Lho, kata siapa putus, mbak?"
"Dia yang bilang"
Aku kaget mendengarnya. Besoknya aku langsung mengajak mas Rifqi ketemu. Aku benar-benar ingin mengakhiri hubungan ini.
"Kita putus aja ya mas, makasih. Ini cincin akademi nya aku kasih lagi."
"Kamu kenapa? Kemarin bilang break doang. Sekarang bilang putus. Aku gamau."
"Tapi kalo gini terus gabisa mas. Kita putus dulu aja."
"Kalo itu mau kamu, yaudah gapapa. Tapi inget yaaa... aku masih tetep sayang sama kamu."
Aku hanya membalas dengan senyuman. Aku meninggalkan dia sendirian di cafe itu.
Seminggu setelah kejadian itu, aku masih selalu memikirkan mas Rifqi. Dia masih selalu menghubungiku. Masih sama seperti dulu, belum berubah sama sekali. Tapi aku lihat, snapgram dia bersama Pramugari itu. Aku tahu, tapi aku tidak marah dan tidak berhak melarang nya, karena aku bukan siapa-siapa nya lagi.
Makin hari, aku makin dekat dengan kaka kelas ku. Tapi, aku sama sekali tidak ada rasa pada nya. Sikap nya jauh berbeda dengan mas Rifqi, dia sangat posesif, dan over protective. Sifat nya dengan sifat mas Rifqi seperti langit dan bumi.
Besoknya, aku diajak jalan oleh adik nya mas Rifqi, yang seumuranku itu. Ternyata, dia dengan mama nya juga. Mama nya selalu bertanya kepadaku, kenapa hubungan ku dan mas Rifqi bisa berakhir?