Second

1K 97 6
                                    

'Walau sulit tapi mungkin ada benarnya. Akan ku coba melupakannya Yulk. Itu aku lakukan hanya untukmu. Kau tahu? Aku menyayangimu'-batin Yoona

____________________________________

"Kajja! Kita ada kelas sekarang. Aku tak mau kita ketinggalan materi hanya karna kejadian tadi." ucap Yuri yang berdiri lalu menarik Yoona menuju kelas mereka.

'Ku harap kau mengerti apa yang ku pinta tadi Yoong. Aku ingin kau melupakan rasa sakit itu. Mungkin tak lama lagi aku akan kembali pulang ketempat dimana aku berasal. Namun sebelum itu terjadi tugasku hanya harus mencarikan seseorang yang bisa slalu ada untukmu, menerima semua tentang mu. Dan yang paling penting bisa menggantikan posisiku untuk slalu menjagamu'-batin Yuri

Mereka berdua berjalan menuju kelas. Yuri mencoba menghibur Yoona, walaupun Yoona juga balas tertawa tapi Yuri tahu jika hati sahabatnya itu tengah hancur. Namun tiba tiba..

Bruk!

"Yoongie kau baik baik saja?" tanya Yuri mulai panik melihat Yoona yang terjatuh dilantai. "Ah.. Gwenchana Yulk." balas Yoona lalu mencoba berdiri. "Yak! Apa kau tak bisa berjalan dengan baik? Apa kau tak bisa melihat keberadaan kami sampai kau menabrak sahabatku?" sambar Yuri penuh amarah kepada seorang pria yang juga sudah berdiri setelah terjatuh kelantai karna tak sengaja menabrak tubuh Yoona. "Mian." balas pria itu dengan raut wajah dinginnya dan segera meninggalkan dua wanita yang ada didepannya. "Yak! Aku sedang bicara padamu! Dasar brengsek! Kembalilah..!" teriak Yuri mulai geram dengan tingkah pria yang melangkah menjauh dari mereka. Ingin mengejar pria itu namun tangan Yoona menahan Yuri untuk melangkah "Sudahlah Yulk. Gwenchana.. Kita harus segera pergi. Sebentar lagi kelas akan dimulai." sahut Yoona lembut untuk meredamkan amarah sahabatnya. Mendengar apa yang dikatakan Yoona, Yuri dengan terpaksa mengurungkan niatnya. Mereka berduapun melangkah pergi. Dan langkah mereka sampai didepan kelas. Kedua wanita itu langsung masuk kedalam kelasnya. Tak lama kemudian sang dosenpun memasuki kelas. "Baiklah. Kita mulai materi untuk hari ini." ucap dosen dan mulai mengawali materi yang akan diberikan kepada para mahasiswa dihadapannya. Setelah berlangsung cukup lama materipun berakhir. "Sampai disini materi yang kita pelajari. Sampai bertemu minggu depan." ucap dosen, dan berlalu pergi keluar dari kelas.

"Huh.. Akhirnya materi selesai juga. Perutku sudah tak bisa menahan lapar lagi. Kajja Yoongie, kita ke kantin." ajak Yuri sambil menggenggam tangan Yoona.

Saat mereka melangkah keluar berada didepan kelas tiba tiba.. Bruk! "Ah mian.. Aku tak senga-" ucap Yoona terpotong karna tengah terkejut melihat apa yang ada didepannya. Yah, Yoona tak sengaja menabrak seseorang namun setelah dia tahu siapa yang dia tabrak.. "Yak! Kau lagi? Apa dunia ini begitu sempit sampai harus bertemu denganmu lagi?" sambar Yuri yang tak bisa diam saja melihat tatapan tajam pria itu terhadap Yoona. Tapi tanpa berkata apapun pria itupun berlalu pergi diikuti oleh temannya "Ah mian.. Atas kelakuan temanku ini. Dia memang seperti itu tapi sebenarnya dia laki laki yang baik!" teriak teman pria berwajah dingin itu. "Cih. Baik apanya? Sikapnya saja sudah seperti pembunuh berdarah dingin." gumam Yuri yang kesal dengan tingkah pria itu. "Eoh, Yoongie.. Yuri! Kalian sedang lihat apa?" tanya seorang pria menghampiri Yuri dan Yoona yang tengah berdiri diam melihat punggung pria dingin itu yang sudah tak terlihat lagi. Tersadar akan pertanyaan yang terlontar pada mereka, dengan cepat mengalihkan pandangan mereka kepada pria yang berdiri disamping Yuri "Omo! Kau mengagetkanku saja. Sejak kapan kau berdiri disitu?" tanya Yuri heran akan keberadaan pria itu. "Ah ani.. Hanya saja terjadi kecelakaan kecil." sahut Yoona yang sedari tadi diam. Pria itu menatap kedua wanita yang didepannya dengan heran. Seakan bertanya lewat tatapanya 'Ada apa dengan mereka'. "Haish yasudah tunggu apa lagi? Kajja! Aku sudah lapar. Kau mau ikut bersama kami atau mau berdiri saja disitu nyeol?" tanya Yuri kepada Chanyeol. Pria itupun hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Yuri. Mereka bertiga berjalan menuju kantin. Duduk dimeja. Hening. "Yulk, ada apa dengan wajahmu? Sepertinya kau sedang kesal hari ini?" tanya Chanyeol memecah keheningan "Aish, kau tahu seharian ini aku kesal melihat laki laki brengsek itu.." balas Yuri dengan nada kesalnya. Chanyeol mengangkat alisnya, heran dengan apa yang dikatakan Yuri lalu menatap Yoona penuh tanya namun Yoona hanya diam tanpa memberikan jawaban kepada Chanyeol "Siapa yang kau maksud Yulk?" tanpa ragu diapun kembali bertanya kepada Yuri "Laki laki brengsek yang mempunyai wajah dingin. Aish.. Dia pikir dia siapa pergi tanpa berkata maaf atau membantu Yoona berdiri setelah ia menabrak Yoongie ku?" tutur Yuri disertai helaan nafas kasarnya. "Sudahlah Yulk. Berhentilah marah marah.." ucap Yoona setelah lama memilih diam. Mendengar perkataan Yuri, membuat Chanyeol ingat akan sesuatu "Omo! Apa laki laki yang kau maksud itu adalah Oh Sehun?" tanya Chanyeol dengan raut wajah penasarannya. Yuri yang tak tahu tentang pria dingin itu hanya bisa mengangkat kedua bahunya acuh menandakan ketidak tahuannya terhadap pria itu. "Waw.. Daebak! Kau bahkan memarahi laki laki populer dikampus ini. Ditambah lagi dia anak dari pemilik kampus. Sungguh nyalimu besar juga Yulk." jelas Chanyeol menggelengkan kepalanya "Omo! Benarkah?" balas Yuri dengan nada terkejut namun seakan hanya dibuat buat. "Tapi dari mana kau tahu tentang laki laki itu Yeollie?" kali ini Yoona yang bertanya, dengan cepat Chanyeol membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Yoona "Itu karna aku sekelas dengan dia, kami berteman lama. Walau terlihat dingin dan bertingkah menyebalkan namun dia tetap laki laki yang baik Yoongie, dia bahkan perah menyelamatkanku dari pukulan anak anak brengsek waktu SMA dan mulai saat itu kami berteman." jelas Chanyeol kepada Yoona..

Setelah kelas terakhirnya Yoona bergegas menuju mobilnya. Dia pulang sendirian karna mendadak Yuri mendapat panggilan dari orang tuanya yang sudah sampai dirumah. Namun saat hendak menuju ketempat dimana mobilnya terparkir tak sengaja gadis itu melihat kejadian seperti tadi pagi. Kali ini dia melihat pria yang ia cintai tengah berpelukan dengan wanita lain disamping mobil pria itu. Mendadak hati Yoona merasakan sakit. Matanya mulai memerah hendak meneteskan air mata tapi ia berusaha untuk menahannya. Rasa sesak yang singgah dihatinya membuatnya diam tak bisa apa apa bahkan untuk beranjak pergi kakinya tak sanggup. Namun, tiba tiba ada tangan yang menariknya pergi dari tempat itu. Yoona terkejut melihat siapa yang menariknya.

'Bukankah dia laki laki yang menabrakku tadi? Tapi.. kenapa dia menarikku?'-batin Yoona

Pria itupun menarik Yoona pergi dari area parkir. Yoona yang hanya diam dengan tatapan herannya menatap genggaman tantannya dan pria itu sambil mengikuti langkahnya. Mereka berduapun tiba dihalaman belakang kampus. Duduk disalah satu kursi panjang yang ada disana. Masih hening. Yoona menatap wajah pria yang duduk disampingnya dengan penuh tanya. "Aku tahu aku tampan jadi berhentilah menatapku seperti itu." ucap pria itu memecahkan keheningan antara mereka berdua, tanpa menoleh kearah Yoona dan memilih asik dengan ponselnya. Yoona tersenyum dan langsung mengalihkan pandangannya kedepan "Hah.. Percaya diri sekali kau." sahut Yoona yang sedari tadi diam. "Kenapa? Akukan memang tampan." balas pria itu yang tak mau kalah "Baiklah terserah kau saja. Tapi kenapa kau menarikku kemari? Aku bahkan tak mengenal siapa dirimu?" tanya Yoona yang kembali menatap pria yang tengah duduk disampingnya. "Aa.. Jangan salah sangka dulu. Aku hanya tak sengaja melihatmu tadi dan kupikir mungkin kau merasa sakit melihat kejadian itu. Jadi aku membawamu kemari agar kau tak sakit hati dengan apa yang kau lihat tadi. Angga saja ini tanda permintaan maafku karna tak sengaja menabrakmu tadi." jelas pria itu kepada Yoona dan lalu berdiri hendak menlangkah pergi "Yasudahlah, lupakan kejadian tadi. Dan juga namaku.. Oh Sehun." tambah pria itu dan mulai menjauh dari Yoona. Mendengar apa yang diucapkan pria itu Yoona hanya bisa diam. Heran, tapi Yoona tak memperdulikannya. Ia pun juga beranjak pergi hendak pulang..

'Kenapa dia memberitahuku namanya, apa maksudnya?'-batin Yoona

Melajukan mobilnya dengan kecepatan rata rata. Tak lama menempuh perjalanan dia sampai dirumahnya. Masuk kedalam, setelah berada didalam kamarnya. Ia menghempaskan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Menatap lurus keatas. Mengingat kejadian tadi saat tangannya ditarik oleh pria bernama Oh Sehun. Entah kenapa pikirannya hanya tertuju pada pria itu. Kenapa dia menolongnya dan kenapa dia memberi tahukan namanya. Itulah yang dipikirkan oleh Yoona. "Huh.. apa maksudnya?" gumam Yoona pada dirinya sendiri. Lelah bergulat dengan pikirannya gadis itu memilih membersihkan badannya. Berendam didalam bak berisi air hangat. Memejamkan mata. Menetralkan pikirannya. Yah, itulah cara gadis itu untuk menghilangkan kekacauan dalam pikirannya...

Ups! Sampe situ dulu ya guys..
Mian kalo critanya masih ngebosenin athor cuma berusaha jadi yang terbaik aja dimata kalian. Wkwkwk becanda.

Jangan lupa vomentnya ya..💜

OwnedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang