'Benar. Kau sudah dewasa Yoongie. Sudah saatnya..'-batin nyonya Im
____________________________________
"Ah disitu kau rupanya. Lama aku mencari mengelilingi taman ini, ternyata kau disini. Ada apa?" tanya Chanyeol yang baru duduk disamping Yuri. Duduk berdua dibangku taman. Menatap lurus tanpa harus melihat wajah satu sama lain. "Apakah aku jahat karna tidak memberi tahunya?" tanya Yuri lirih langsung pada intinya dengan mata yang mulai memerah seakan tak bisa menahannya. "Hemm mungkin, tapi jika kau tak mau terlihat jahat maka katakan saja yang sebenarnya." tanya Chanyeol dengan raut wajah serius namun tetap memandang lurus kedepan. "Aku.. Hanya saja aku tak ingin melihatnya khawatir Yeollie. Aku tak ingin melihatnya menangis." tanpa sadar cairan bening keluar dari mata Yuri membasahi pipi mulusnya. "Yulk.. Kau tahu, kau adalah orang yang paling dia sayangi. Kau berarti untuknya. Dia slalu mendengarkan semua perkataanmu. Saat pertama kau bilang padaku bahwa kau punya penyakit yang tak ada penawar untuk itu, aku berfikir kau terlalu kejam karna tak mau memberi tahu Yoona hanya karna kau takut membuatnya sedih. Tapi suatu saat nanti dia juga pasti akan mengetahuinya. Dan menurutku itu akan lebih membuatnya sakit karna terlambat untuk tahu semua itu." ucap Chanyeol lembut.
Hisk!
Mendengar isakan tangis, Chanyeol langsung mengalihkan pandangannya kearah Yuri. Melihat Yuri yang sedang menangis membuatnya ikut sedih. Sesak. Dia pun memeluk Yuri menepuk punggung wanita itu pelan "Aku tahu ini berat untukmu Yulk. Tapi ini akan menjadi bertambah berat untuk Yoona. Katakan yang..." ucapan Chanyeol terpotong karna Yuri yang mulai berbicara "Tidak Yeollie. Aku akan mengatakannya saat waktunya nanti. Ku mohon mengertilah... Aku.. Aku sangat mencintai Yoongie. Tugasku sekarang hanyalah mencarikan seseorang yang bisa menggantikan posisiku untuk Yoona. Mencintainya dengan tulus, menyayanginya lebih dari apapun, menjaganya dan yang terpenting dia bisa menerima semua yang ada pada Yoona." ucap Yuri lirih diiringi dengan isakan tangis yang semakin menjadi jadi. Chanyeol hanya diam karna dia tahu sifat keras kepala sahabatnya ini. Tapi dilain sisi dia juga sedih karna menyembunyikan semua ini dari Yoona.
19.30KST
"Yoong! Kau sudah siap? Cepat turunlah!" teriak nyonya Im menyuruh putrinya untuk segera turun. "Bersabarlah yeobo.. Mungkin dia sedang berdandan." ucap tuan Im santai tengah membenarkan letak dasinya. "Ah appa haruskah aku ikut? Akukan anak SMA mana boleh mendengarkan percakapan orang dewasa?" tanya Kai kepada tuan Im, Pluk! "Aish dasar anak nakal. Kenapa kau banyak tanya.. Ikuti saja! Daripada merengek seperti anak kecil, nailah dan bawa Nunamu turun." gumam tuan Im pada Kai.Kai mulai menaiki tangga menuju kamar kakaknya. Membuka pintu kamar yang ada dihadapannya "Yak nuna, cepa.." ucapan Kai terpotong karna tengah terkejut melihat Yoona yang sedang duduk didepan meja rias menggunakan dress hitam dengan rambut yang terurai rapi mengenakan hils 3cm dan ditambah riasan tipis diwajahnya membuat gadis itu terlihat sangat cantik. "Yak, ada apa denganmu? Kenapa mulutmu mengangga seperti itu?" tanya Yoona yang berjalan hendak keluar dari kamarnya. Kai yang masih terkejut akan penampilan kakaknya hanya bisa diam dan mengekor mengikuti kakaknya turun menuju lantai dasar. "Waaa.. Lihat anak appa cantik sekali." ucap tuan Im mencoba menggoda putrinya "Ah appa.." sahut Yoona malu malu karna mendengar pujian dari ayahnya. "Haha lihatlah dirimu, kenapa kau tidak seperti ini saja dari dulu?" oceh nyonya Im diringi kekehannya. "Aaa lihatlah dia, apakah dia salah minum obat eomma? Kenapa tiba tiba berpenampilan seperti itu.." ucap Kai yang sedari tadi dia sambil mengarahkan telunjuknya pada Yoona "Yak! Apa kau bilang?!" teriak Yoona yang mulai kesal dengan tingkah adiknya. Kai hanya tertawa dan lari dari kakaknya, terus mencoba menggoda nunanya.
Disinilah mereka. Disebuah restorant mewah duduk berdampingan dengan satu orang pria dan satu wanita paruh baya. "Lama tak berjumpa tuan Im." sapa tuan Oh yang membuka perbincangan antara mereka. "Lama juga tak bertemu denganmu tuan Oh. Sepertinya kau tak berubah." balas tuan Im membuat tawa duanatara dua pria paruh baya itu pecah. "Apakah dia putrimu Hae Jin?" tanya nyonya Oh kepada nyonya Im dengan senyum yang tertera diwajahnya. "Ne.. Dia putriku Ha Jae. Yoong perkenalkan namamu sayang." jawab nyonya Im ikut tersenyum dan menyuruh Yoona untuk memperkenalkan dirinya. "Ah ne eomma. Im Yoona imnida." sahut Yoona yang sedari tadi diam disamping adiknya "Lalu dimana anakmu ?" tambah nyonya Im yang menanyakan keberadaan putra dari nyonya Oh. "Aa.. Mungkin seben.. Itu dia." ucap nyonya Oh sambil mengarahkan telunjuknya kearah seorang pria tampan yang mendekati meja dimana mereka berada. Refleks semua orang yang berada disana ikut melihat kearah yang nyonya Oh tunjuk. Dug! Tiba tiba saja jantung Yoona berdegup kencang melihat pria yang berdiri disamping tempat duduknya. "Maaf karna membuat kalian menunggu lama. Oh Sehun imnida." ucap pria itu lalu mendudukkan pantatnya dikursi yang berada disamping Yoona dengan senyuman manis yang mengembang diwajah tampannya. Masih terkejut dengan apa yang dia lihat "Yak, nuna apakah kau mengenalnya? Hingga harus menatapnya seperti itu." bisik Kai yang heran dengan ekspresi Yoona. Mendengar bisikan adiknya membuat Yoona tersadar dari lamunannya. "Yak.. Jangan mengagetkanku seperti itu. Ya, aku mengenalnya." sahut Yoona pelan membalas bisikan adiknya. Kai mengangguk dan kembali berbisik ditelinga kakaknya "Dia tampan nuna.. Cocak untuk nunaku." kali ini Yoona hanya diam menatap adiknya penuh tanya seakan tak mengerti apa yang dimaksud oleh Kai.
"Baiklah.. Karna sudah lengkap mari kita bicarakan tentang tujuan pertemuan kita disini." ucap tuan Oh dengan nada bicara yang mulai serius. "Sehun.. Yoona.. Tujuan kami mengadakan acara makan malam untuk membicarakan tentang perjodohan kalian." tambah pria paruh baya itu. "Mwo?" sontak Yoona dan Sehun terkejut dengan apa yang dikatakan tuan Oh. "Maaf karna sebelumnya tidak membicarakan hal ini pada kalian. Hingga membuat kalian terkejut seperti ini." mata Yoona membulat sempurna. Kai yang melihat wajah kakaknya hanya berusaha untuk menahan tawanya. "Tapi kenapa kami dijodohkan abeojhi?" tanya Yoona yang sudah sangat penasaran dengan alasan orang tua mereka. "Ah.. Kami sudah merencanakan ini sebelum kalian lahir sayang. Saat itu nyonya Oh dan eomma sedang mengandung kalian. Dan ayahmu sudah sepakat dengan tuan Oh untuk menjodohkan kalian saat kalian dewasa nanti. Namun, saat usia kandungan menginjak 4 bulan nyonya dan tuan Oh harus pergi ke Amerika karna ada pekerjaan yang harus diurus oleh tuan Oh. Jadi nyonya Oh melahirkan Sehun diAmerika. Dan sekarang mereka sudah kembali tapi Sehun yang lebih dulu datang ke Korea." jelas nyonya Im panjang lebar kepada putrinya.
Dug!Dug!Dug!
Detak jantung Yoona semakin cepat mendengar penjelasan dari ibunya. Dia terkejut tapi etah mengapa ada rasa senang yang ikut hadur didalam hatinya.
'Ada apa ini? Kenapa jantungku berdegup dengan kencang dan entah kenapa ada kebahagiaan yang hadir dalam hatiku'-batin Yoona
'Ah.. Kenapa harus dia?"-batin Sehun
"Hunie, ajaklah Yoona jalan jalan sebentar." pinta nyonya Oh sambil menggenggam tangan putranya. Sehun mengangguk mengiyakan perkataan ibunya. "Kajja!." ajak Sehun kepada Yoona yang sedari tadi diam mematung disampingnya. Yoona pun ikut berdiri menyamakan langkahnya dengan pria itu.
Sekali lagi maaf karna ceritanya yang ngebosenin.
Jangan lupa voment ya. And gomawoyo buat yang udah baca. 💜