Sehun menghela nafas dengan kasar membuang jauh jauh rasa gugupnya "Aku mencintainya."
Yuri merasa lega dengan ucapan Sehun. Pengakuan Sehun yang mencintai Yoona itu lebih dari cukup untuknya. Dan entah kenapa hatinya juga berkata bahwa Sehunlah orangnya. Orang yang tepat untuk Yoongienya.
"Aku mengerti. Aku mempercayaimu. Jaga dia untukku. Jangan pernah kau berpikir untuk menyakitinya. Seperti yang ku bilang padamu. Dia sangat berharga bagiku.." langit nampak begitu cerah saat itu dengan putihnya awan yang ikut mendominasinya "Dan juga karna waktu ku yang tak akan lama lagi ku harap kau bisa membuat dia bahagia lebih dari diriku membuatnya bahagia." tanpa sadar butiran air mata mulai turun membasahi pipi gadis itu. "Tunggu.. Apa yang kau maksud?" tanya Sehun yang tak mengerti arah pembicaraan Yuri "Aku punya penyakit Sehun, dan tak ada penawar untuk penyakit ini. Mungkin hanya tinggal beberapa bulan lagi. Jadi kumohon padamu. Hanya kau yang bisa melakukannya. Jadi berjanjilah padaku.."
Sehun yang mendengar perkataan Yuri hanya bisa mengangguk lemah, menoleh menghadap Yuri yang tengah menahan isakan tangisnya. Tak tega melihat gadis disampingnya menangis dia langsung menarik Yuri dalam dekapannya. Menepuk pelan punggung Yuri "Aku berjanji padamu." Dan pada saat itu juga tangisan Yuri menjadi jadi. Isakan yang tadi ia tahan lepas bagai siulan burung.
"Terimakasih Sehun."
Flashback end
"Jika kau tak keberatan.. Kau bisa ikut denganku. Eumm.. Maksudku.." sebelum Yoona menyelesaikan ucapannya Sehun memotongnya dengan cepat dan membuka mulutnya "Arra. Aku ikut.." ucap Sehun yang kembali dingin dengan menarik Yoona untuk masuk kedalam mobil sport miliknya. Lama mobil itu melaju entah kemana dan akhirnya berhenti didepan panti asuhan yang cukup besar. Setelah memarkirkan mobil ditempat parkir yang sudah disediakan kedua orang itu -Yoona Sehun- keluar dari sana. Yoona berjalan lebih dulu menuntun Sehun untuk mengikuti langkahnya. Dan disinilah mereka berada didalam panti asuhan itu "Ah, Yoongie kau datang.. Dia merindukanmu nak." ucapa seorang wanita paruh baya penjaga panti tersebut "Mian. Akhir akhir ini aku disibukkan oleh tugas tugas kampusku.. Baru sekarang aku bisa kemari. Apakah dia sudah tidur ahjumma, karna ku pikir ini sudah malam untuk anak kecil tetap berjaga." tanya Yoona dengan suara khas lembutnya. "Ini baru jam 19.00 Yoong, dia masih terjaga dikamarnya. Temuilah dia, aku tahu dia sangat merindukanmu." tutur ibu panti itu yang dibalas dengan anggukan oleh Yoona.
Tok! Tok!
Suara ketukan pintu itu mengganggu seorang gadis kecil yang ada didalam kamarnya. Dengan langkah malasnya gadis itu melangkah hendak membuka pintu. Ckelek. Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok Yoona yang cantik serta Sehun yang tampan berada dibelakangnya. "Unnie!.." teriak gadis kecil itu dengan cepat memeluk tubuh Yoona. Mereka terlihat senang karna baru kali ini bisa melepas rasa rindu. "Sena.." panggil Yoona yang mulai merenggangkan pelukannya dan menatap Sena dengan senyuman yang mengembang diwajahnya "Kau merindukan unnie?" tanya Yoona yang malah membuat gadis kecil itu memanyunkan bibirnya "Ish, tentu saja aku merindukan unnie. Kenapa baru datang sekarang?" tanya Sena dengan nada yang agak sendu. Mereka berdua pun asik berbicara tak menyadari keberadaan Sehun. Melihat kedua wanita berada dihadapannya yang sepertinya tak sadar akan keberadaannya Sehun malah tersenyum tipis. Entah apa yang sedang ia pikirkan..
"Oh, siapa dia unnie?" tanya polos Sena dengan pendangan yang beralih memandang Sehun. Yoona yang merasa ditanya hanya diam, bingung akan mengatakan apa dengan gadis kecil kesayangannya itu. Hening sejenak.
"Aku calon oppa mu gadis kecil." sahut Sehun dengan senyuman diwajahnya, memecah keheningan antara mereka bertiga. Mendengar apa yang keluar dari mulut Sehun, Yoona tersentak kaget. Apakah ia tak salah dengar? Apa yang Sehun katakan tadi?. Itulah yang ada didalam pikiran gadis itu.