Sixth

819 88 4
                                    

'Mungkin dari sini Tuhan meringankan sedikit tugasku. Akan ku temui laki laki itu'-batin Yuri

____________________________________

Duduk ditepi sungai han. Bersandar pada pohon besar yang ada disana. Memejamkan mata, menikmati angin yang lewat seraya menghilangkan sedikit pikiran kacaunya.

Membuka kembali mata rusa itu. Mengangkat sebuah buku lalu menyandarkannya pada paha dan bolpoin yang sudah ada ditangannya. Hendak menorehkan sesuatu kedalamnya..

'Dear Diary..
   Cinta..
Apa aku terlalu buruk untuk menyadari keberadaannya?
Laki laki itu..
Apa sudah bisa ku berkata bahwa aku mencintainya?
Sungguh apakah aku terlalu bodoh untuk mengetahuinya? Atau mungkin aku terlalu takut akan adanya cinta sepihak? Entahlah. Aku berharap sangat sangat berharap kehadirannya adalah rencana terindah dari Tuhan.. Karna aku mulai merasakan jatuh cinta lagi pada seorang pria yang baru kukenal...'

Drtt Drtt

Yoona menyadari ponselnya bergetar memberi tahukan bahwa terdapat pesan masuk. Heran, karna nomer tidak diketahuilah yang mengirimkannya.

Unknow:
'Sedang apa kau disana? Apakah udara dingin tak mengusikmu sama sekali?'

Gadis itu bingung. Apakah dia harus membalas pesan tersebut atau mengabaikannya. Lama bergulat dengan pikirannya yang bimbang,, nomor tersebut seperti tidak mau terima jika sang pemilik ponsel yang dikirimi pesan tak kunjung membalasnya.

Unknow:
'Jangan salah sangka dulu aku bukan orang brengsek yang mencoba menerormu. Balaslah pesanku cepat!'

Membaca pesan itu Yoona hanya membulatkan matanya. Bertanya dalam pikirannya. Apakah dia memberikan nomornya pada seseorang?. Entahlah. Gadis itu mulai menuliskan pesan pada ponselnya.

'Kau siapa? Darimana mendapatkan nomorku?'

'Apakah itu penting untuk ditanyakan sekarang? Berdirilah! Dan setelah itu mengahaplah kebelakang. Aku menunggumu.'

Dan sekarang mata rusa itu membulat sempurna. Pemilik nomor itu mengatakan bahwa dia ada dibelakang? Astaga apa yang harus Yoona lakukan. Pikiran aneh mulai menghantuinya. Memenuhi kepalanya dengan cepat ia memasukkan buku dan bolpoin kedalam tasnya dan segera berdiri. Entah kenapa kakinya mulai bergetar. Dia takut jika ada orang yang berniat jahat padanya. Namun walau begitu dia memberanikan diri untuk menghadap kebelakang berdiri disamping pohon besar yang menutupinya. Dan. Omo! Dia terkejut mendapati sosok itu. Jantungnya berdegup dengan kencang tapi perasaan lega juga ikut hadir mendampinginya. Sehun. Pria itu yang ada dibelakang Yoona dengan tatapan yang tak terbaca. Ada apa ini? Kenapa dia ada disini?. Giliran pertanyaan itulah yang memenuhi kepala Yoona. Merasa tahu apa yang sedang dipikirkan gadis itu Sehun melangkah mendekatinya. Setelah berhadapan dengan gadis itu, entah apa yang terjadi padanya dia malah merasa gugup. Masih mencoba tetap tenang dan pada akhirnya membuka mulut untuk mengawali pembicaraan antara mereka.

"Aku kesini karna eomoni mencarimu. Beliau bilang kau tak bawa mobil, dia menghawatirkanmu. Meminta tolong padaku untuk mencarimu dan membawamu pulang." ucap Sehun dengan wajah datarnya. Membuat dia terlihat setenang mungkin. "Oh? Baiklah katakan padanya aku akan segera pulang. Dan kau pergilah, aku tak apa jika harus pulang sendiri. Aku masih ada janji dengan seseorang." ucap Yoona yang tak kalah tenang padahal jantungnya sedang berdegup kencang. Gadis itu dengan santai melangkah hendak pergi dari sana namun tangan Sehun menghentikan langkahnya. Yoona menatap pria itu dengan penuh keheranan. Ada apa dengannya?. "Mau kemana kau? Janji apa? Siapa yang akan kau temui?" Dug! Pertanyaan itu membuat Yoona kembali merasakan kegugupan yang tiba tiba melandanya. Tatapan Sehun berubah menjadi lembut. Dan tangannya begitu terasa hangat. Yoona tahu arti dari tatapan dan genggaman tangan laki laki itu yang seakan tak rela melihatnya pergi. Dug! Dia menyadari sesuatu, arti sebenarnya dari semua itu...

'Apakah benar itu? Apakah benar kau mencintaiku? Tatapanmu itu seakan memperlihatkannya, seolah olah kau mencintaiku. Apakah dugaanku salah? Kumohon jawablah apakah itu benar???'-batin Yoona

Gadis itu menghela nafas sejenak. Kemudia  menampilkan sebuah senyuman disudut bibirnya "Iya. Aku sedang ada janji dengan seseorang. Jadi aku menyuruhmu pulang lebih dulu. Aku tak mau kau bosan karna menemaniku lama." mendengar apa yang Yoona katakan membuat Sehun semakin penasaran apa gadis ini sedang mencoba menghindar darinya atau ada pria lain yang Yoona cintai. Yah, Sehun mengakui dia telah mencintai gadis yang ada dihadapannya ini. Im Yoona, dia mencintainya. Namun belum saatnya ia mengungkapkan isi hatinya.

Flashback

"Sehun!" pria itu mendengar ada seseorang yang memanggil namanya. Langkahnya berhenti lalu segera ia membalikkan badan untuk melihat orang yang telah memanggilnya. Saat ia membalikan badan Sehun melihat pria bertumbuh tinggi sedang menghampirinya. "Oh, ada apa hyung?" tanya Sehun pada Chanyeol yang berdiri didepannya "Apa kau ada kelas? Ada yang ingin aku bicarakan padamu." tanya Chanyeol dengan nada yang terengah engah karna leleh setelah mengejar Sehun. "Tidak ada hyung. Membicarakan apa?." Sehun heran dengan tingkah sahabatnya. Kenapa mendadak ingin membicarakan sesuatu dengannya?. "Ayolah. Ikuti aku." ucap Chanyeol yang mulai melangkah menuju kesuatu tempat. Taman. Kenapa mereka pergi ketaman?. "Kau lihat gadis yang berkulit tan itu?" tanya Chanyeol seraya mengarahkan telunjuknya pada seseorang. Sehun mengikuti arah yang Chanyeol tunjuk lalu mengangguk mengerti yang dimaksud pria itu. "Pergilah kesana. Gadis itu akan bicara padamu. Tapi kumohon jangan buat keributan. Aku akan menunggu disini. Kajja!" Chanyeol mendorong tubuh Sehun untuk segera melangkah mendekati gadis yang sedang duduk disalah satu bangku ditaman itu. Lagi lagi dia bingung dengan sikap Chanyeol. Kenapa tiba tiba saja?. Dan sekarang dia harus bicara pada seorang gadis. Ada apa ini?. Pikiran Sehun mulai melayang jauh. Memikirkan apa yang terjadi selanjutnya. Dia tak tau. Sehun hanya melangkah malas menuju bangku itu. Saat hendak duduk dia menyadari sesuatu. Gadis itu? Gadis yang pernah bertemu dengannya. "Ah.. Kau datang. Duduklah. Ada yang ingin aku katakan padamu." ucap gadis itu dengan nada sedikit ketus. Pandangannya pun menatap lurus kedepan. Wajahnya yang datar. Sehun duduk diseblahnya. Suasana hening sejenak. Hingga gadis itu menghela nafas pelan hendak membuka mulut untuk mengawalinya "Namaku Yuri. Kau mungkin terkejut bukan melihatku disini dan anehnya kenapa aku memintamu untuk menemuiku. Ada yang ingin ku bicarakan padamu.." Sehun hanya diam tak berniat membalas perkataan wanita itu. Tetap pada posisinya yang menatap lurus kedepan menunggu Yuri melanjutkan perkataannya. "Aku tahu kau dan Yoona dijodohkan. Dia yang mengatakannya padaku tadi pagi. Awalnya aku terkejut mendengar bahwa kaulah orangnya, tapi setelah melihat ekspresi yang Yoongie ku tunjukkan membuatku mengerti satuhal. Dia mencintaimu. Dari caranya menyebutkan namamu. Semua terlihat jelas. Dan aku berharap cintanya kepadamu bukanlah kesalahan." ucap Yuri lirih dengan matanya yang mulai menatap sendu kearah langit "Dia berharga bagiku Oh Sehun. Dia segalanya untukku. Aku menyayanginya. Ah tidak, aku mencintainya. Sangat mencintainya. Aku hanya ingin yang terbaik untuknya. Aku tak ingin luka menghampirinya lagi sehingga membuatnya merasa bahwa mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan baginya. Kumohon padamu jangan pernah menyakitinya. Jika memang kau tak mencintainya sebaiknya tinggalkan dia sekarang juga agar tak membuat semuanya terasa berat untuknya." Sehun menyadari nada bicara Yuri. Gadis itu mulai menampakkan raut wajah sendunya. Berpikir sejenak dengan otaknya.

'Apa aku harus mengakuinya sekarang? Apa aku harus mengatakan apa yang aku rasakan? Baiklah. Aku kan mengakuinya..'-batin Sehun

Sehun menghela nafas dengan kasar membuang jauh jauh rasa gugupnya. "Aku mencintainya."

Sampe situ dulu ya Changi...
Maaf kalo lama update. Athor lagi banyak tugas buat persiapan ujian. Jadi harap maklum aja yah 😁😂

Tapi athor bakal update terus kok kelanjutannya.

Jangan lupa voment ya changi salam dari athor. Muuuach 💜

OwnedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang