Saat bertemu denganmu layaknya musim semi yang membawa kebahagiaan.
*Author pov
"Harabeoji. " Suzy berlari memeluk kakeknya yang sedari tadi tak beranjak dari pintu demi menunggu Suzy. Suzy memeluk kakeknya itu dan mencium pipinya. "Bogoshipoyo Harabeoji."
"Nado Bogoshipo Suzy-ya. Kajja, kakek telah mempersiapkan makanan kesukaanmu."
"Jjangmyeon miss Oh." Suzy berjalan sambil memeluk kakeknya.
Ada berbagai jenis makanan di meja makan. Mulai dari nasi, lauk, buah hingga bingsu. Suzy tidak bisa mengalihkan matanya yang telah tersaji dengan rapinya. Suzy adalah satu-satunya cucu Bae Kyung Woo itulah kenapa setiap libur semester kakek Suzy akan mempersiapkan banyak makanan hingga merenovasi kamar untuk Suzy.
"Makanlah Suzy-ya. Kakek telah mempersiapkan semua ini untukmu."
"Kakek adalah yang terbaik. Selamat makan."
****
Suzy sedang merebahkan tubuhnya di gazebo. Perjalanan dari seoul membuatnya sangat lelah. Tapi lelah itu terbayarkan dengan keindahan pulau jeju dan kasih sayang kakeknya. Suzy menikmati infused water kiwi sambil memandangi para ahjumma yang sedang beragkat menyelam. Kakek Suzy duduk disampingnya sambil membawa buah kiwi."Kau igin mendengar sebuah kisah dari masa joseon?"
Suzy menggeser tubuhnya mendekati kakek. "Ne Harabeoji . Kali ini akan bercerita tentang apa?"
"Kesatria hitam."
"Kesatria hitam?" Suzy mencibir. "Kesatria hitam yang menjadi penolong cinta pertamanya? Ah harabeoji . Ku terlalu sering melihat seperti itu di drama."
"Bukan. Kau mungkin tak banyak menemukannya dibuku sejarah. Kesatria Hitam ini hidup di era joseon. Saat itu sedang dilanda kekeringan. Kekeringan panjang menyebabkan banyak orang meninggal karena wabah penyakit dan kelaparan. Musim panas berlangsung hingga 3 tahun. Persediaan air semakin menipis. Kesatria hitam itu mencuri barang-barang para bangsawan dan menukarnya dengan air. Air itu dia berikan kepada warga-warga miskin."
"Harabeoji bagaimana mungkin dia disebut ke satria jika dia seorang pencuri?"
"Dia mencuri untuk kebaikan. Dia tidak memperkaya dirinya sendiri tetapi memberikannya kepada masyarakat miskin. Karena dia selalu memakai pakaian hitam, dan tutup wajah hitam itulah kenapa dia disebut kesatria hitam oleh para penduduk."
"Jadi dia disukai para penduduk?"
"Para penduduk menyukainya. Tetapi tidak untuk para bangsawan. Bangsawan yang selalu memperkaya dirinya dengan memanfaatkan rakyat menjadi sangat ketakutan jika kesatrian hitam itu mencuri harta bendanya. Menurut legenda kesatria itu sangat tampan dan tinggi. Mempunyai mata elang dan memiliki lesung pipi."
Suzy mendengarkan cerita kakeknya sambil mengunyah buah kiwi. Suzy mulai membayangkan wajah kesatria itu. Suzy mulai menghayal bahwa dirinya bisa bertemu dengan kesatria hitam itu.
"Harabeoji, apa tidak ada yang mampu menangkapnya?"
"Tidak. Dia sangat ahli dalam bela diri. Bahkan pembunuh-pembunuh bayaran tidak sanggup menangkapnya. Tapi kesatria hiam itu berakhir tragis dengan hukuman meminum racun dari raja."
"Seharusnya raja tak memberinya hukuman sekejam itu. Joseon kehilangan seseorang yag hebat. Jika seseorang seperti itu menjadi penjabat tinggi bukankah dia bisa merubah dunia?"
"Karena semakin tinggi posisi seseorang disebuah pemerintahan, semakin tinggi juga rintangannya. Jabatan tinggi bisa saja menjadi racun. Karena kesedihan selalu berdampingan dengan kebahagiaan. Jadi kau tak bisa selalu berpikir tentang akhir yang bahagia. Hari semakin gelap ayo kita masuk."
Suzy pov
Aku menikmati hujan yang turun di jeju. Suara rintikan hujan terdengar seperti melody-melody indah. Aku menikmati suara desiran ombak laut. Menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahku. Aku kembali memikirkan kata-kata kakek Kesedihan selalu berdampingan dengan kebahagiaan.
Aku melihat seseorang dengan baju hitam berjalan ke pekaragan rumah. Sosok itu bertubuh tinggi dan memakai pakaian tradisonal. Aku berjalan mengendap-endap sambil membawa semprotan cabe. Aku melihat sosok itu sedang membawa wadah besar. Aku semakin curiga. Sosok itu tiba-tiba menoleh kepadaku. Aku tiba-tiba mematung. Sosok itu berlari.
"Yaak. Kau kemana?"
Aku berlari mengejar laki-laki itu. Aku merasakan ada yang aneh seperti aku melewati lorong waktu. Mataku terbelalak menyadari bahwa kau berada di tempat yang tidak aku kenal.
"Aku dimana? Aku di kampung tradisonal jeju?" Aku menggigit jariku.
Aku memegang tangan laki-laki berpakaian hitam itu. Dan membuka penutup wajahnya. Aku sangat terkejut dengan wajah tampannya.
Laki-laki itu mencoba melepaskan genggaman tanganku. Tapi genggamanku semakin kuat. Aku menggigit tangannya."Apa yang kau lakukan?"
"Kau membawaku kemari?"
"Kau mengikutiku?" Laki-laki itu menatap mataku dengan tajam. Aku melangkah mundur. Tiba-tiba aku berubah menjadi takut.
"O. aku mengikutimu karena aku pikir kau pencuri di rumah kakekku."
*Author pov
Laki-laki itu berjalan meninggalkan Suzy lalu mengendarai kudanya. Suzy terduduk lemas dan menangis dengan kencang.
Laki-laki itu mengendarai kudanya dengan kencang. Dug. Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang. Bahkan dengan jarak sejauh ini dia masih bisa mendengar tangisan Suzy. Laki-laki itu menghentikan kudanya.
"Bagaimana mungkin dia bisa mengikutiku kemari? Bukankah jika aku pergi ke jaman modern dan melintasi lorong waktu aku bisa menghentikan waktu. Tetapi kenapa dia bisa melihatku? Bahkan bisa mengikutiku kemari? Dan wajahnya kenapa sangat mirip dengan seseorang."
Laki-laki itu mengendarai kudanya kembali ke tempat dimana dia meninggalkan Suzy sendirian. Suzy masih menangis dengan kencang. Meratapi nasibnya yang harus berakhir dengan terlantar di daerah yang tidak dia kenal.
Suzy melihat handphone nya dan benar saja tidak ada jaringan di tempatnya berada sekarang. Suzy semakin menangis. Suzy merekam dirinya sendiri.
"Jika aku meninggal disini siapapun yang menemukan handphoneku tolong beritaku eomm dan appa. Eomma. Appa. Bagaimana jika aku berakhir dengan mati dimakan harimau atau serigala? Eommaaaa. Aku minta maaf jika selama menjadi anakmu aku selalu membuatmu jengkel. Aaaaa eommmaaaa."
"Kau akan menangis seperti itu terus?" Laki-laki itu mendekati Suzy dan duduk disampingnya.
"Yak. Jasik-ah. Kenapa kau meninggalkanku sendirian disini? Dihutan ini? Bagaimana jika aku dimakan harimau atau serigala?"
"Tubuh kurusmu tidak akan menjadi makanan lezat untuknya." Laki-laki itu tertawa.
"Mwo?" Suzy melotot.
"Aku tidak tahu bagaimana caranya kau mengikutiku kemari. Ini terlalu rumit untuk dijelaskan. Kau berada di era lain sekarang. Kau berada di era joseon."
"Joseon?" Suzy terlihat terkejut. "Jadi maksudmu aku akan berakhir disini? Disini? Aku tidak bisa kembali ke rumah kakek?"
"Kau telah melintasi pintu waktu. Jika aku melintasinya lagi kau akan kembali ke rumah. Aku tidak mencuri sesuatu. Aku hanya ingin mengambil air hujan. Itu saja. Dan jika aku pergi ke jaman modern aku bisa menghentikan waktu, aku tidak tahu bagaimana kau bisa mengikutiku kemari. Ayo aku antar kau pulang."
Suzy mengikuti Laki-laki itu. Mereka melewati pintu yang besar dan bercahaya. Setelah itu Suzy telah kembali ke rumah kakeknya.
"Siapa namamu?" Tanya Suzy dengan suara lembutnya.
"Myungsoo. Kim Myungsoo." Laki-laki itu sedang bersiap membuka pintu.
"Aku harap kita bisa bertemu lagi. Aku bisa memberimu air dari persediaan air kami."
Suzy melihat wadah air besar yang dibawa Myungsoo. Wadah air itu hampir terisi penuh. Tapi hujan mendadak berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
With you, i am more alive
Fanfiction-END- Seperti layaknya sebuah pintu. Tapi itu bukan sembarangan pintu. pintu itu mampu membuat Suzy mengalami kejadian-kejadian di luar dugaannya. Dan melalui pintu itu juga Suzy bertemu dengan seseorang. Melalui pintu itu bisakah suzy merubah sejar...