I Need You
*Author pov
Ratu dan putra mahkota sedang mengadakan pertemuan dengan para penjabat pemerintahan yang mengalami pencurian. Ratu telah mempersiapkan rencana untuk mencelakai Myungsoo. Karena penolakan Suzy putra mahkota mengalami sakit hati. Putra mahkota juga berencana mencelakai Myungsoo untuk menjadikan Suzy sebagai pengantinnya.
"Baguslah kalian telah berkumpul. Aku tahu kalian mengalami pencurian."
"Ne wangbi ( ratu )" Jawab mereka serempak.
"Kalian ini tahu siapa yang mencurinya?"
"Apakah ratu mengetahuinya?"
"Jelas saja aku mengetahuinya. Jika tidak kenapa aku memanggil mereka kesini? Kim Myungsoo. Kalian mengetahuinya?"
"Putra dari selir Kim." Mereka tampak terkejut.
"Aku tidak ingin menimbulkan keributan. Dan aku tidak ingin membuat nama baik istana tercemar karenannya. Bagaimanapun Myungsoo tetaplah seorang pangeran. Jadi kalian mengetahu maksudku?"
"Melenyapkannya diam-diam?" Tanya seorang pejabat yang posisinya paling tinggi diantara mereka.
Ratu tersenyum sinis. "Bukankah kalian ingin membalas dendam? Bunuh dia secara diam-diam agar tidak menimbulkan keributan di istana."
"Bagaimana caranya kita menjebakknya dalam perangkap?" Tanya seorang pejabat yang kelihangan obat-obatan yang dicuri myungsoo.
"Kita culik wanitanya terlebih dahulu." Usul Ratu.
Ratu dan para pejabat telah mempersiapkan rencana untuk membunuh Myungsoo. Putra mahkota tampak berat dengan rencana itu. Putra mahkota tidak ingin Suzy ikut terluka. Putra mahkota menentang rencana ratu untuk menjadikan Suzy sebagai umpan.
"Eomma. Bagaimana mungkin kau menjadikan seseorang yang akan aku jadikan permaisuri sebagai umpan?"
"Jeon ha. Aku mohon mengertilah. Kita tidak akan mencelakainya."
"Tapi bagaimana jika dia ikut terluka."
"Jeon ha." Ratu berteriak
*****
Suzy mengganti baju, memakai sedikit bedak. Memasukkan handphone dan dompet kedalam tasnya. Suzy bersiap-siap pergi ke perpustakaan. Suzy berari dengan sekuat tenaga. Suzy sampai di perpustakaan dengan napas ngos-ngosan. Suzy bergegas mencari buku sejarah mengenai kesatria hitam. Suzy menemukan satu buku tua tentang kesatria hitam.
Suzy membaca lembar demi lembar hingga lembar terakhir. Matanya terbebalak melihat sebuah tulisan Pangeran dari selir Kim meninggal dibunuh oleh seorang utusan putra mahkota dan ratu. Mata Suzy berkaca-kaca. Dadanya terasa sangat sesak. Suzy mengembalikan buku itu dan kembali ke rumah.
Suzy memakai handbook yang dia beli untuk kembali ke joseon. Suzy berlari kerumah tabib yang biasa dia temui bersama myungsoo. Suzy beruntung karena Myungsoo berada disana.
"Kau kenapa?" Myungsoo mendekati Suzy yang tampak kelelahan.
"Ayo kita pergi. Ayo kita pergi ke duniaku. Ayo kita pergi Myungsoo-ya."
"Apa yang kau maksudkan?"
"Aku tahu semuanya." Suzy menangis. "Aku tahu kau akan dibunuh. Ayo kita pergi Myungsoo-ya. Ayo kita pergi diduniaku."
"Apa kau ingin merubah sejarah demi egomu? Suzy-ya bahkan jika aku meninggal aku tidak akan pergi dari sini. Karena aku hidup disini."
Suzy semakin menangis. Dadanya semakin terasa sesak karena membayangkan kematian Myungsoo. Myungsoo memeluk Suzy yang menangis. Suzy memukul dada Myungsoo beberapa kali sambil menangis. Air mata Myungsoo ikut menetes. Myungsoo mencium pipi suzy. Entah untuk apa. Myungsoo hanya ingin melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With you, i am more alive
Fanfiction-END- Seperti layaknya sebuah pintu. Tapi itu bukan sembarangan pintu. pintu itu mampu membuat Suzy mengalami kejadian-kejadian di luar dugaannya. Dan melalui pintu itu juga Suzy bertemu dengan seseorang. Melalui pintu itu bisakah suzy merubah sejar...