Berharap kau ada disini
*Author pov
Suzy menangis dibawah hujan. Suzy berdiri di halaman rumah. Suzy memanggil-manggil nama Myungsoo.
"Suzy-ya. Kau kenapa?" Kakek Suzy membawa payung dan mendekati Suzy yang masih menangis dibawah hujan.
Suzy tak menjawab pertanyaan kakeknya dan masih menangis.
"Ayo Suzy-ya kita masuk kedalam."
Suzy dirawat dirumah sakit karena kondisinya semakin buruk. Suzy terus mengingau memanggil nama Myungsoo. Kematian Myungsoo membawa luka yang dalam untuk suzy.
7 bulan kemudian.
*suzy pov
Dan aku masih menunggunya. Orang yang bahkan tak bisa lagi ku sentuh raganya, tapi selalu aku harapkan kehadirannya. Hari ini aku resmi menjadi seorang sarjana. Orang tuaku dan kakek terlihat sangat bahagia di hari wisudaku. Aku masih berharap bahwa Myungsoo ada disini. Datang di hari wisudaku.
"Akhirnya kau wisuda juga." Ibu mencium pipiku.
"Eomma." Aku memeluk ibu dan ayah.
"Kau ingin ke jeju?" Kakek mendekatiku. Aku langsung memeluknya.
"Aaa jejuuuu."
Aku pergi ke jeju untuk liburan. Aku berjalan menuju halaman rumah. Aku berharap bahwa pintu itu kembali hadir.
Aku berjalan menuju pantai dan menikmati hembusan angin. Bayangan myungsoo kembali hadir dalam pikiranku. Ah aku terlalu merindukannya.
"Bogoshipoooooo Myungsoooo-yaaaaaaaaaaa." Aku berteriak berharap angin akan menyampaikan salam rinduku. "Kimmm Myungsoooooo."
"Kau merindukanku?" Aku kembali mendengarkan suaranya.
"Sangaaattttttt." Aku berteriak lagi.
"Kalau kau merindukanku kenapa kau tak berbalik arah melihatku?"
*Author pov
Suzy melihat ke belakang. Kali ini dia benar-benar melihat Myungsoo. Suzy mendekati Myungsoo dan mencubit pipinya.
"Aak." Myungsoo memegangi pipinya.
Suzy memeluk Myungsoo erat. Air mata Suzy perlahan menetes. Rasa rindunya telah sampai pada puncak.
"Kau mengenalku?" Myungsoo tiba-tiba melepaskan pelukan Suzy.
"Kau tidak mengingatku?"
"Sebenarnya aku tidak mengenalmu. Aku mendengar kau berteriak memanggil namaku dan aku kemari."
"Kau benar-benar tidak mengenaliku?" Mata Suzy mulai berkaca-kaca.
Myungsoo duduk di tepi pantai. Menghirup udara sejuk pantai. Suzy duduk didekatyungsoo.
"Kau benar-benar tidak mengenaliku?" Suzy mendekatkan wajahnya ke arah Myungsoo.
"Aku tidak mengenalimu. Namaku Kim Myungsoo. Dua bulan yang lalu aku mengalami kecelakaan dan koma. Di mimpiku aku pergi ke jaman joseon dan ya aku bertemu denganmu di mimpiku. Namamu Bae Suzy? Di mimpiku itu terasa sangat nyata dan aku berakhir dengan meninggal. Setelah itu aku terbangun dari koma. Kau mengalami mimpi yang sama? Aku bahkan jatuh cinta denganmu di mimpiku."
"Aku mengalami hal yang sama. Tapi itu bukan mimpi."
"Aku tidak tahu apa maksud dari mimpi itu. Apakah itu suatu rencana Tuhan untuk kita bertemu?"
Suzy tersenyum. Setelah sekian lama akhirnya ada seulas senyuman di bibir Suzy.
"Apa kita perlu berkenalan lagi?" Tanya Auzy sambil tersenyum.
"Rasanya tidak perlu karena aku telah mengenalmu di mimpiku."
"Aku merindukanmu."
"Aku juga sangat merindukanmu walaupun kau sebelumnya ada di mimpiku."
Suzy dan Myungsoo berjalan di tepi pantai. Sesekali mereka tertawa dan bercanda. Melepas rindu yang menumpuk di dada. Myungsoo merebahkan badannya di pasir pantai. Suzy ikut merebahkan badannya di samping Myungsoo.
"Bagaimana kau bisa mengetahui aku ada disini?"
"Setelah aku sadar aku seperti orang gila yang kecanduan SNS. Aku mencari setiap nama bae Suzy hingga akhirnya aku menemukan akunmu. Aku mencari alamatmu di seoul."
"Lalu?"
"Aku bertemu orang tuamu. Ayahmu hampir membunuhku. Ayahmu sangat menyeramkan. Ayahmu pikir aku meninggalkanmu dan membuat kau sakit hati."
"Hahahahaha." Suzy tertawa. "Setiap ayah tidak akan membiarkan anak gadisnya terluka."
Suzy dan Myungsoo menjadi semakin dekat. Suzy banyak menghabiskan waktu bersama Myungsoo. Mereka menjadi semakin dekat. Suzy merasa nyaman bersama Myungsoo. Rasa rindu, rasa sakit yang Suzy rasakan telah tergantikan dengan kehadiran Myungsoo meski dengan dunia yang berbeda.
"Saranghae." Suzy berbisik ketelinga Myungsoo.
"Nado saranghae." Myungsoo ikut berbisik ketelinga suzy. "Kau ingin menikah denganku?"
"Kau melamarku? Kenapa kau sangat tidak romantis. Seharusnya ada cincin, bunga."
Myungsoo mencium bibir Suzy. Suzy memelototkan matanya. Jantungnya berdegub kencang.
"Yaa. Kim Myungsoo. Kau menciumku tanpa izin."
Mereka berkejaran dibawah salju. Myungsoo beberapa kali menggoda suzy. Suzy terlihat geram dengan tingkah myungsoo.
"Saranghaeyo Bae Suzy." Myungsoo berteriak. Para pejalan kaki melihat mereka. Ada beberapa orang yang merasa iri dengan keromantasi mereka.
Suzy tersenyum dan berlari ke arah Myungsoo. Mereka saling berpelukan tidak peduli ada banyak pasang mata yang melihat mereka.
-END-
Makasih buat yang udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
With you, i am more alive
Fanfiction-END- Seperti layaknya sebuah pintu. Tapi itu bukan sembarangan pintu. pintu itu mampu membuat Suzy mengalami kejadian-kejadian di luar dugaannya. Dan melalui pintu itu juga Suzy bertemu dengan seseorang. Melalui pintu itu bisakah suzy merubah sejar...