Bisakah kita bersama ? ketika perbedaan menjadi alasan utama.
*Author pov
Kakek Suzy meperhatikan air di kolam penampungan yang mendadak habis. Suzy keluar dari rumah menimati hembusan udara di jeju. Karena langit gelap, siang hari terasa seperti pagi hari. Suzy mendekati kakeknya yang terlihat mematung di samping kolam.
“Apa yang kau lakukan kek?” Suzy berdiri disamping kakeknya.
“Aneh. Air di kolam ini hilang kemana? Kenapa mendadak habis? Kemarin enggak? Apa bocor.”
Ah benar. Aku lupa belum mengisi air di kolam. Dan semalam juga tidak hujan. Suzy berkata dalam hati.
“Mungkin kolamnya bocor. Aku akan memperbaikinya lagi harabeoji.”
“Suzy-ya, apa kita sebaiknya menaruh ikan disini?”
“Andwae. Biarkan ini jadi kolam penampungan air hujan.”
“Suzy-ya. Kenapa kau akhir-akhir ini jadi aneh sekali. Apa kau bisa melihat masa depan dan kita akan kekeringan?”
“Ani. Aku hanya ingin melakukan saja.”
“Suzy-ya. Kakek akan ke peternakan abalone. Abalone disana sudah mulai panen. Jadi apakah tidak apa-apa kakek meninggalkanmu selama 2 hari disini?”
*Suzy pov
2 hari ? baguslah selama 2 hari itu aku bisa menghabiskan waktu ke joseon. Aku berusaha menampilkan wajah sedih. Aku tidak mungkin terlihat bahagia agar kakek tidak curiga denganku.
“Ne harabeoji. Aku akan baik-baik saja selama 2 hari disini.”
“Cucu yang pintar.” Kakek mengusap-usap rambutku. “Kau tidak perlu membersihkan rumah dan memasak. Ahjumma sebelah rumah akan melakukan itu.”
Kakek berangkat ke peternakan abalone. Aku melambaikan tangan dan tersenyum. Aku pergi ke halaman belakang rumah dan melihat myungsoo disana.
“Apa yang kau lakukan disini?” Aku sedikit berlari dan mendekatinya.
“Igo.” Myungsoo memberikan headset berwarna ungu kepadaku.
“Wah. Dari mana kau mendapatkannya? Apa kau mencuri?”
Myungsoo menghela napas berat. “Aku susah payah mendapatkannya, aku pikir kau akan berterima kasih padaku.”
“Ceritakan bagaimana kau mendapatkannya.”
*Author pov
Flashback 3 jam yang lalu.
Myungsoo pergi ke jaman modern. Myungsoo mengambil pakaian di jemuran salah satu penduduk. Myungsoo terlihat sangat kesulitan memakainya. Myungsoo berpenampilan sangat aneh dengan baju terbalik. Myungsoo memasuki salah satu toko dan memberikan sebuah gambar headet.
“Aku mencari sesuatu seperti gambar itu. Dan dimasukkan kedalam telinga lalu memunculkan suara.”
Penjual itu tidak menanggapi Myungsoo dan masih sibuk dengan dagangannya. Myungsoo masih berdiri di tempat dan membuat penjual itu merasa terganggu.
“Aku tidak menjualnya. Bagaimana mungkin kau mencari headset di toko ikan. Haish jinjja.”
“Apa namanya? Coba kau ulangi sekali lagi.”
“H-E-A-D-S-E-T.” Penjual itu sedikit berteriak.
“Lalu dimana aku bisa mendapatkannya?”
“Kau bisa mendapatkannya di toko. Pergilah-pergilah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
With you, i am more alive
Fanfic-END- Seperti layaknya sebuah pintu. Tapi itu bukan sembarangan pintu. pintu itu mampu membuat Suzy mengalami kejadian-kejadian di luar dugaannya. Dan melalui pintu itu juga Suzy bertemu dengan seseorang. Melalui pintu itu bisakah suzy merubah sejar...