Chapter-1

79 5 3
                                    


Kriiingggggg

Suara bel berbunyi pukul 07.00 menandakan bahwa pembelajaran akan segera dimulai dan berarti gerbang sekolah akan segera ditutup.

Alisha pun segera mempercepat langkahnya menyusuri koridor kelas sebelas menuju kelasnya sambil membawa lukisan yang kemarin dibuatnya dan berniat memberikan lukisan itu pada Kevin. Tapi, tiba-tiba..

Brugg

Dirinya ditabrak oleh seorang siswa yang sedang lari terburu-buru. Alhasil, dirinya pun terjatuh dan lukisannya pun terhempas, tak tau kemana.

Saat Alisha menelusuri sekitar koridor, tiba-tiba saja matanya terbelalak ketika melihat lukisannya rusak parah karena telah terinjak-injak siswa-siswi yang juga terburu-buru menuju kelas masing-masing.

"Woi! Kalo jalan tuh liat-liat dong!", teriak Alisha pada cowok tersebut.

"Sorry...", teriak cowok tersebut sambil berlari terburu-buru seperti di kejar setan.

"Huh, dasar! Sialan banget tuh cowok! Awas aja ntar kalo ketemu!", gerutu Alisha dalam hati.

Kemudian ia pun bangkit dan segera menuju kelasnya.

******

"Woi, Lis. Kenapa lo? Kok muka lo cemberut terus sih dari tadi?", tanya Kevin menghampiri meja Alisha.

"Sebel gue Vin. Nih liat," ia pun menunjukkan lukisannya yang sudah hancur itu pada Kevin. "Padahal niatnya, gue pengen ngasih ini buat lo. Tapi, gara-gara si cowok berengsek itu, semuanya jadi hancur lebur gini."

"Cowok berengsek? Siapa sih yang lo maksud Lis? Emangnya tadi pagi lo kenapa?" tanya Kevin penuh rasa kepo.

"Tau ah, gue nggak pernah liat tuh cowok." jawab Alisha kesal kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya tadi pagi.

Kevin pun mengangguk-ngangguk mengerti dengan cerita sahabatnya itu.

"Sabar Lis, sabar." ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak Alisha.

"Ihh, lo tuh ya, nyebelin banget sih. Gue udah susah payah ngebuat lukisan itu tau." sahut Alisha dengan kesalnya.

"Iya deh iya, sorry," kemudian Kevin mengusap-usap kepala gadis tersebut. "Btw, pulang sekolah nanti lo mau ikut gue nggak?" tanyanya pada Alisha.

"Emang lo mau kemana?" kini giliran Alisha yang bertanya.

"Mau ke Toko Alat Musik, beli gitar baru." ucap Kevin penuh senyuman. Senyum yang mampu ngebuat hati semua cewek kelepek-kelepek.

"Iya deh, gue ikut. Tapi abis itu lo harus traktir gue makan es krim, okay?" pinta Alisha pada Kevin

"Oke, gampang lah. Apa sih yang nggak buat Alisha." jawab Kevin menyanggupi permintaan sahabatnya itu.

******

Bel telah berbunyi, menandakan pergantian jam pelajaran dengan jam istirahat. Alisha dan teman-temannya, Salsa, Kayra, Nadia, dan Maira segera menuju ke kantin. Tetapi, dilihatnya susana kantin yang sangat penuh dengan para siswa, mereka berlima memutuskan untuk pindah ke kantin dekat lapangan. Beruntung, masih tersisa beberapa bangku yang kosong. Mereka pun segera duduk dan memesan makanan.

Sambil menunggu pesanan mereka tiba, tak sengaja mata Alisha menangkap sosok yang sepertinya pernah dilihatnya.

"Itukan..."



Mohon kritik & saran kalian yaa. Biar aku tau dimana letak kesalahanku. Wajar aja ya karna aku masih pemula😅
Terima kasih.

See you next chapter...

Senja di Langit BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang