Chapter-2

59 5 0
                                    

"Itukan cowok brengsek yang tadi pagi nabrak gue!", seru Alisa sambil menujuk sosok yang dimaksud olehnya.

Dan seketika, mereka berempat pun mengalihkan pandangan mereka ke sosok yang dimaksud Alisha.

"Siapa Lis?"

"Yang mana sih?"

"Itu tuh, yang baru nge-shoot bola ke ring basket", tunjuk Alisha ke arah lapangan.

"Oh.. Hanan maksud lo?", tanya Salsa memastikan.

"Lo kenal Sal?", tanyanya Alisha heran.

"Ya iya lah gue kenal, satu sekolah juga kenal kali sama dia. Dia kan...", terdengar bel sudah berbunyi, menandakan jam istirahat telah usai.

Mereka pun segera menghabiskan makanan mereka kemudian kembali ke kelas.

"Lo utang penjelasan sama gue, Sal" tatap Alisha meminta penjelasan.

***

Bel pulang berbunyi. Semua murid segera mengemasi barang-barang mereka dan bergegas pulang kerumah masing-masing.

Begitupun dengan Kevin dan Alisha, mereka segera menuju tempat parkir. Kemudian melajukan motor mereka meninggalkan gedung sekolah tersebut.

***

"Eh, Sal. Gue mau nagih utang sama lo", pinta Alisha seperti seorang rentenir.

"Oke oke, gue bakal lunasin utang gue. Gue bakal ceritain tentang Hanan", jelas Salsa hingga ia menarik napas panjang sebelum menceritakan semuanya pada Alisha. "Si Hanan tuh sebenernya temen SMP gue. Gue udah lama banget deket ama dia. Dia anaknya asik sih, care, pinter, jago basket, dan pastinya ganteng banget", jawabnya menjelaskan.

"Ohh", jawab Alisha singkat.

***

Jam pelajaran Akuntansi pun selesai. Bu Wati menyuruh Alisha untuk mengumpulkan lembar ulangan mereka, dan mengantarkannya ke ruang guru.

Tetapi, saat dirinya hampir mendekati ruang guru yang terletak tidak jauh dari lapangan , tiba-tiba saja ada sebuah bola basket yang meluncur ke arahnya. Alhasil, dirinya pun terjatuh dan kertas-kertasnya yang dibawanya pun berhamburan.

"Sorry ya, gue nggak sengaja", ucap cowok tersebut sambil membantu Alisha memunguti kertas yang berserakan tadi.

Ketika cowok tersebut hendak memberikan kertas yang berserakan tadi,

"Lo?"

"Lo?, eh lo cowok yang nabrak gue waktu itu kan?"

"Iya, sorry banget. Gue waktu itu lagi buru-buru, soalnya gue ada ulangan di jam pertama", timpal cowok tersebut menjelaskan.

"Ah, gue gak butuh alasan lo. Lo tau gak, lukisan gue tuh hancur gara-gara lo, gue udah susah payah buat nya", jawab Alisha ketus dan berlalu meninggalkan cowok tersebut.

"Eh, tunggu!", seru cowok tersebut sambil memberikan selembar kertas pada Alisha. "Ketinggalan satu".

"Thanks" ucap Alisha acuh tak acuh.

"No problem. Jadi, nama lo Alisha?", tanyanya ketika melihat name tag di seragam Alisha. "Berarti kertas yang tadi tuh punya lo dong?. Kenalin, nama gue Hanan, Hanan Tasmika Selian", ucapnya mengulurkan tangan sambil tersenyum ramah.

Tapi, uluran tangannya tak mendapat respon apapun dari lawan bicaranya saat ini. Malah pergi meninggalkannya begitu saja, tanpa sepatah kata.

"Dasar cewek!", ucapnya heran sambil geleng-geleng kepala. Kemudian kembali kelapangan.




Hai hai hai..

Mungkin chapter yang aku buat terlalu singkat. Karna aku lg sibuk banget. Udah kelas duabelas, jadi harus fokus UN😂

Dan cerita ini kayaknya gak akan aku update tiap hari😂

Oke, see you next chapter

Vomment nya jgn lupa👌

Senja di Langit BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang